DAELPOS.com – Ketua MUI pusat untuk kerjasama internasional dan hubungan luar negeri, DR KH Muhyiddin Junaedi, MA menegaskan masyarakat muslim khusus di Bogor untuk tidak menghadiri Festival Cap Go Meh.
Himbau itu berlaku untuk warga muslim baik di kota maupun di Kabupaten Bogor. “Agar berhati-hati dan mewaspadai setiap gerakan yang ingin merusak aqidah ummat Islam,” katanya, dalam video yang diunggah di laman Youtobe Kalam TV.
Rencana Festival Cap Go Meh yang akan diselenggarakan di Kota Bogor, sebaiknya dihindari oleh umat Islam karena event tersebut memiliki makna ritual, sesuai dengan fatwa MUI sesungguhnya ummat Islam dilarang untuk mengikuti acara-acara ritual bagi agama-agama lain, baik itu agama samawi ataupun agama arradhi.
“Sehubungan dengan itu kami menghimbau kepada ummat Islam baik di kota dan Kabupaten Bogor, hendaknya menghindari berikutserta dalam event-event yang mungkin bisa membuat dan menyebabkan ummat Islam lengah dan mungkin bisa kehilangan momentum untuk melakukan ibadah-ibadah wajib,” tegasnya.
Namun, peringatan Festival Cap Go Meh batal digelar karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. “Peringatan BSF CGM tahun ini tidak dilaksanakan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Tidak boleh ada kerumunan,” kata Ketua Panitia Bogor Street Festival CGM 2020 Arifin Himawan, Jumat (12/2).
Menurut Arifin yang akrab disapa Ahim, pada Cap Go Meh2021 tidak ada kegiatan arak-arakan, karena pasti akan membuat kerumunan. “Kita harus menghindari kerumunan,” katanya.
Menyambut Cap Go Meh 2021, pada 26 Februari 2021, yakni hari ke-14 dari tahun baru Imlek, panita hanya melakukan kegiatan menghias Lawang Suryakencana, yakni gerbang Jalan Suryakencana dengan lampion. Hiasan lampion juga dipasang di Vihara Dhanagun dan di depan sejumlah gang di Jalan Suryakencana, untuk menunjukkan kesan Imlek hingga Cap Go Meh.