DAELPOS.com – Eksistensi organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), hingga kini masih dianggap sebagai salah satu pilar penjaga Republik Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, perjalanan NU tak lepas dari peran para ulama terdahulu.
Dalam acara puncak perayaan Harlah NU ke-98, Anies mengajak umat Islam terutama kalangan Nahdliyin bangga dan mensyukuri hal itu.
“Ini akan menjadi inspirasi yang menggerakkan bagi kita semua. Hari ini ketimpangan masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang besar untuk bangsa kita ke depan. Kemarin, NU mengambil peran menjadi pilar, pengaman, dan pembentuk perasaan keindonesiaan. Ke depan, NU terus menambahkan dengan menjaga peran mempersatukan atau menjaga persatuan. Sulit membangun persatuan dalam kondisi ketimpangan,” pesan Anies Baswedan di hadapan warga Nahdliyin.
Anies mengatakan persatuan itu harus dipupuk dan dibangun dalam perasaan kesetaraan. Persatuan membutuhkan perasaan keadilan, oleh karena itu, menurut Anies, gerakan zakat, infak, shadaqah yang NU lakukan insyaallah mampu menjadi penggerak yang efektif untuk membereskan ketimpangan.
“Dalam perjalanan seratus tahun kedua nanti, NU bersiap menjadi lokomotif penumbuhan pengusaha di pondok pesantren seluruh Indonesia. Di dalam tubuh NU, harus dimunculkan pribadi-pribadi yang kreatif dan inovatif,” tutur mantan Mendikbud RI ini.
Di masa pandemi ini, Anies mengingatkan sikap NU sebagai salah satu garda terdepan dalam mencegah penyebaran Covid-19, patut ditiru. Meski tak selalu tersorot media, Anies menyatakan kontribusi NU akan selalu terekam abadi oleh sejarah bangsa Indonesia.