MPR: Jangan Ada Diskriminasi dalam Olahraga

Tuesday, 23 March 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Anggota MPR dari Fraksi Partai Demokrat Bramantyo Suwondo menegaskan bahwa olahraga harus mengedepankan sportivitas dan terlepas dari kepentingan politik dan lainnya. Tim Bulutangkis Indonesia yang didiskualifikasi dari All England menunjukkan masih adanya diskriminasi dalam olahraga. Sebab, perlakuan yang diterima Tim Bulutangkis Indonesia berbeda dengan tim lain yang mengalami kasus serupa.

“Saya melihat ada kejanggalan dalam peristiwa itu,” ujarnya dalam Diskusi Empat Pilar MPR yang mengambil tema “Polemik All England dan Nasionalisme”di Media Center MPR/DPR/DPD Lobi Nusantara III, Senayan Jakarta, Senin (22/3/2021). Diskusi juga menghadirkan anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan H. Muchamad Nabil Haroen.

Bramantyo melihat perlakuan yang diterima Tim Indonesia berbeda dengan tim negara lain. Sebelum berangkat Tim Indonesia sudah melakukan tes PCR dengan hasil negatif. Ketika sampai di Inggris pun,Tim Indonesia kembali melakukan tes PCR dan hasilnya juga negatif. Bahkan anggota Tim Indonesia sudah divaksinasi Covid-19.

Namun panitia penyelenggara mendiskualifikasi Tim Bulutangkis Indonesia setelah Kementerian Kesehatan Inggris menginformasikan salah seorang penumpang yang satu pesawat dengan Tim Indonesia menuju Inggris terkonfirmasi Covid-19.  “Tetapi anehnya, ada tim dari negara lain yang  sempat diberitakan terpapar Covid-19, panitia penyelenggara mengakomodir tim negara itu untuk melakukan tes ulang dan akhirnya dinyatakan negatif sehingga bisa berlaga kembali di All England,” ujarnya.

“Jelas ada ketidakadilan dan diskriminasi. Panitia mengakomodir tim negara lain untuk melaksanakan PCR ulang dan dengan hasil negatif mereka diperbolehkan berlaga kembali. Seharusnya Indonesia juga mendapat perlakukan yang sama,” imbuhnya.

Karena itu, Bramantyo mengungkapkan peristiwa ini menjadi catatan dan perhatian Komisi X DPR. “Kita akan mengadakan rapat dengan Kemenpora. Salah satu isu yang kita tanyakan adalah soal All England. Bagaimana dan langkah apa yang harus dilakukan bila menghadapi situasi seperti itu,” kata anggota Komis X DPR ini.

See also  Bawaslu Daerah Diminta Mulai Kumpulkan Bukti Keterangan Tertulis Sengketa Hasil di MK

“Kita juga mendorong pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan pengurus olahraga lainnya seperti KOI dan KONI untuk memastikan tidak ada diskriminasi dalam olahraga seperti kejadian yang dialami Tim Bulutangkis Indonesia di All England,” tuturnya.

Sementara itu anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan H. Muchamad Nabil Haroen menyebutkan Tim Bulutangkis Indonesia memiliki mental juara. “Kita terus menerus melakukan kritik kepada panitia penyelenggara, kita suarakan melalui berbagai kanal yang ada. Tapi kita tidak melakukan hal-hal yang sifatnya destruktif. Ini merupakan salah satu karakter dari tim yang bermental juara,” katanya.

Menurut Gus Nabil, sapaan akrab Nabil Haroen, Tim Bulutangkis Indonesia dan masyarakat harus bisa move-on dari kejadian tersebut. Sekalipun demikian kritik dan upaya mendapat keadilan tetap harus dilanjutkan. “Kritik harus tetap dilanjutkan untuk mendapatkan keadilan sesungguhnya. Namun kita juga harus move-on. Saya kira penting bagi kita untuk move on. Karena kalau kita berputar di sini saja tanpa move-on, saya kira akan menjadi sesuatu yang mubazir dan sia-sia,” katanya.

Gus Nabil juga mengapresiasi diplomasi yang dilakukan Kedubes Indonesia di Inggris. Tanpa diplomasi tidak mungkin Tim Bulutangkis Indonesia bisa kembali ke Tanah Air lebih cepat. “Tim Indonesia bisa kembali lebih cepat. Ini karena adanya diplomasi. Kalau tidak ada diplomasi yang baik, saya kira atlet-atlet kita masih terkurung di sana selama 10 hari. Upaya ini perlu kita apresiasi,” tambahnya.

Terkait nasionalisme, Gus Nabil menyebutkan olahraga dan nasionalisme tidak dapat dipisahkan. Apa yang dialami Tim Bulutangkis Indonesia di All England telah membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat di Tanah Air. 

“Kita melihat ketika Tim Bulutangkis Indonesia dipaksa untuk mengalah atau dipaksa untuk kalah, datang dukungan dari semua pihak, mulai dari rakyat di bawah hingga pimpinan. Semua mendukung Tim Indonesia. Ini bukti bahwa olahraga bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang bisa kita banggakan,” ucapnya.

Berita Terkait

Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
Insiden Kecelakaan di KM 08 Tol Japek, Petugas Lakukan Aksi Cepat Evakuasi
Munas Golkar, Bahlil Lahadalia Resmi Jadi Ketum Golkar
Dirut PLN Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Penggerak Transisi Energi
KLHK Bangun Market Access Player yang Profesional
Transformasi Digital Pelayanan Publik Harus Utamakan Kepentingan Publik
PPKM Mikro DKI Jakarta Kembali Perpanjang Hingga 3 Mei 2021
Semua Pegawai KPK Jadi ASN, Pakar Hukum UGM: Sudah Sekarat, Bubarkan Saja

Berita Terkait

Wednesday, 2 October 2024 - 09:09 WIB

Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!

Saturday, 24 August 2024 - 20:34 WIB

Insiden Kecelakaan di KM 08 Tol Japek, Petugas Lakukan Aksi Cepat Evakuasi

Wednesday, 21 August 2024 - 16:49 WIB

Munas Golkar, Bahlil Lahadalia Resmi Jadi Ketum Golkar

Tuesday, 6 August 2024 - 16:50 WIB

Dirut PLN Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Penggerak Transisi Energi

Tuesday, 27 April 2021 - 15:36 WIB

KLHK Bangun Market Access Player yang Profesional

Berita Terbaru

ilustrasi / foto ist

Berita Utama

Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun

Saturday, 23 Nov 2024 - 17:15 WIB

Olahraga

Petrokimia Gresik Juara Livoli Divisi Utama 2024

Saturday, 23 Nov 2024 - 17:05 WIB

Daerah

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global

Saturday, 23 Nov 2024 - 14:15 WIB

Nasional

Menteri PANRB Paparkan Progres Penataan Organisasi KMP Hingga SAKP

Saturday, 23 Nov 2024 - 14:11 WIB