Sejalan Program Kementan, Mahasiswa Vokasi IPB Terjun Gerakkan Petani Milenial

Sunday, 23 May 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) hingga saat ini tengah berupaya menggerakkan anak muda untuk terjun pada sektor pertanian melalui Program Gerakan Petani Milenial. Diketahui melalui program tersebut ditargetkan nanti tercipta 100 ribu petani milenial di 10 provinsi yang siap menjadi generasi petani yang maju.

Mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB), Cindy Nur Oktaviani mengaku kepincut dengan program besar pemerintah yang melakukan regenerasi petani melalui menciptakan petani milenial. Oleh karena itu, ia saat ini membangun Gerakan Petani Milenial melalui komunitas Baroedak Tatanen guna melatih anak petani menjadi petani muda, mengubah mindset tentang petani muda agar mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui edukasi pertanian berbasis Agrosociopreneur sehingga masyarakat dapat termotivasi dan lebih peka terhadap prospek bisnis pertanian utamanya pangan lokal.

“Melalui komunitas ini, kita para generasi muda ingin mewujudkan regenerasi petani di desa seluruh Indonesia sehingga tercipta desa yang digdaya melalui anak anak petani. Saat ini kita sedang fokus pengembangan pada dua desa namun tentunya kedepan kita akan menjangkau lebih banyak lagi,” demikian dikatakan Cindy yang hadir dalam acara Kementerian Pertanian yakni penandatangan MoU antara petani dengan perhotelan di Bandung, Sabtu (22/5/2021).

Cindy menjelaskan Baroedak Tatanen sekaligus menjadi wadah untuk mengembangkan anak-anak petani melalui serangkaian proses pembelajaran yang dibagi dalam 3 program yakni Sajiwa, Sawarna dan program Karya Kita. Sajiwa merupakan program yang mengedepankan peningkatan skill anak-anak petani yang disesuaikan dengan karakteristik desa setempat dan melalui program Sawarna,
komunitas Baroedak Tatanen juga memberikan edukasi pertanian baik dengan media sosial maupun permainan edukasi.

“Kita juga punya program Karya Kita untuk mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang juga sejalan dengan program pemerintah. Saat ini fokus pada dua komoditas pangan lokal, singkong dan ubi,” ungkapnya.

See also  Kunjungi TN Wasur, Komisi IV DPR RI Serap Aspirasi Masyarakat Adat di Ujung Timur Indonesia

Selain itu,  Baroedak Tatanen saat ini sudah mengeluarkan produk hasil olahan pangan lokal yakni berupa keripik rujak yang bahan utamanya diambil dari panen petani binaan sehingga pendapatan petani binaan dapat meningkat karna nilai produknya sudah bertambah. Kebetukan di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkgrang, Kabupaten Bandung komoditasnya ubi dan singkong, sehingga menghasilkan kripik kemasan industri yang bernilai ekonomi tinggi.

“Kita bina petani mulai dari hulu hingga hilir sampai produk jadi. Ini yang kita harapkan pada semua petani di seluruh Indonesia supaya tidak selalu menjual bahan mentah namun juga bisa mengolah dan menjual produk ke konsumen,” terangnya.

“Dan apa yang dilakukan Kementerian Pertanian hari ini, mendorong pangan lokal petani masuk perhotelan adalah langkah yang sangat bagus. Peluang besar bagi petani milenial untuk semakin terjun ke dunia pertanian. Pertanian kita tentu makin menjadi andalan dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Cindy.

Bersamaan, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa program gerakan petani milenial dilaksanakan sesuai arahan Syahrul Yasin Limpo. Program tersebut saat ini dilaksanakan di Papua dan Papua Barat, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan sampai Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan dan Provinsi NTT.

“Program ini  wujud upaya Kementan saat ini dalam mendorong ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas para pemuda Indonesia,” kata Suwandi.

Lebih lanjut Suwandi menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program petani milenial diarahkan juga untuk mengangkat potensi pangan lokal dari hulu ke hilir. Oleh karena itu, nantinya petani akan diberikan pelatihan secara bertahap, termasuk permodalan teknologi, kemampuan berbisnis dan UMKM, dan kemampuan menjadi eksporter komoditas, yang akan didukung oleh Lintas Kementerian dan Lembaga lainnya.

See also  Litbang Kemendagri Lakukan Asistensi Pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah

“Kita mendorong petani milenial untuk melaksanakan program-program utamanya pengembangan tanaman pangan. Kita juga mendorong korporasi petani dalam bentuk badan usaha yang dikelola oleh para pemuda,” tutup Suwandi.

Berita Terkait

Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting
Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI
Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia
Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat
Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching
Trafik Jalan Tol Trans Sumatera Meningkat 37,93% Selama Libur Tahun Baru Islam 1447 H
Haidar Alwi: Kapolri Listyo Sigit adalah Teladan Bhayangkara Sejati.
Sultan Apresiasi Kinerja Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 18:35 WIB

Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting

Thursday, 3 July 2025 - 16:37 WIB

Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI

Wednesday, 2 July 2025 - 18:53 WIB

Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia

Tuesday, 1 July 2025 - 19:02 WIB

Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat

Tuesday, 1 July 2025 - 18:49 WIB

Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching

Berita Terbaru