Syarief Hasan Minta Pemerintah Larang WNA Masuk Indonesia

Monday, 12 July 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan/ Ist

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan/ Ist

DAELPOS.com – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mendesak Pemerintah segera mengambil kebijakan pelarangan masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia di masa Pandemi COVID-19. Ia menilai WNA yang masuk ke Indonesia berpotensi menjadi medium penyebaran varian baru COVID-19.

Syarief menilai masih dibiarkannya WNA masuk ke Indonesia di tengah laju penyebaran COVID-19 yang tidak kunjung menunjukkan tren penurunan menunjukkan kurangnya sensitivitas pemerintah terhadap kondisi masyarakat.

“Pemerintah melarang berbagai aktivitas masyarakat, namun membuka keran WNA menunjukkan kurangnya sensitivitas pemerintah terhadap masyarakat yang sedang kesulitan ekonomi karena pembatasan ketat,” ungkap Syarief dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).

Terlebih, ia menjelaskan beberapa negara telah melakukan pembatasan masuk Warga Negara Indonesia (WNI) ke negaranya. Syarief menyebutkan pada April 2021, Jepang melarang 152 negara, termasuk Indonesia. Per 25 Junni 2021, Hong Kong menyusul melakukan pelarangan WNI masuk ke negaranya. Terbaru, Uni Emirat Arab dan Singapura melarang WNI masuk ke Indonesia selama masa darurat COVID-19.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menilai pelarangan masuknya WNA ke Indonesia di masa darurat adalah hal yang lumrah.

“Kita sedang berada di kondisi darurat di mana kasus harian melebihi 30 ribu kasus per-hari sehingga pelarangan WNA adalah hal yang relevan. Beberapa negara juga melakukan pelarangan yang sama terhadap WNI asal Indonesia,” jelasnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, kenaikan kasus positif harian selalu berada di atas 35.000 kasus per-hari. Total kasus positif COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak diumumkan pertama kali di awal Maret 2020 sudah hampir mencapai 2,5 juta kasus positif dan 65.457 kasus kematian serta belum ada tren pelandaian kasus sama sekali.

See also  Pertamina Gelar Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI Berpusat di Blok Rokan

Untuk itu, Syarief menilai Pemerintah Indonesia harus belajar pada negara lain yang berhasil keluar dari pandemi.

“Ketika kita mencontoh negara lain yang berhasil keluar dari pandemi , mereka melakukan pembatasan ketat WNA dan pergerakan masyarakat, lokalisasi kasus, hingga vaksinasi cepat sehingga COVID-19 tidak menyebar terus menerus. Bukan malah menganggap masuknya WNA ke Indonesia sebagai hal yang lumrah di masa darurat ini,” tutur Syarief.

Ia juga menyebutkan, negara lain sejak awal melakukan lockdown hingga pembatasan ketat sehingga berhasil menurunkan kasus.

“Sebagian besar negara yang berhasil melawan COVID-19 dikarenakan mereka melakukan lockdown/pembatasan ketat lebih cepat. Orang yang boleh masuk hanya tamu negara dan diplomat. Berbeda dengan kita yang terlambat dan masih membiarkan pekerja asing masuk ke Indonesia di tengah darurat COVID-19,” tegasnya.

Syarief juga mendesak Pemerintah untuk mengambil kebijakan yang lebih tegas serta mengevaluasi implementasi PPKM Darurat di lapangan.

“Pemerintah juga harus menunjukkan lebih tegas terhadap masuknya WNA sehingga masyarakat percaya kepada kebijakan Pemerintah. Pemerintah harusnya membuat kebijakan secara komprehensif dengan pengetatan dalam negeri dan pelarangan WNA masuk ke Indonesia selama masa darurat COVID-19,” pungkasnya

Berita Terkait

Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal
Kursus Singkat di London, Pertamina Wujudkan Mimpi Pemenang Best of The Best AJP 2024
“Resentralisasi Menjauhkan Peran Daerah Dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
Menteri Rini: Anggota Ombudsman Republik Indonesia Harus Berintegritas dan Dapat Bersinergi
Pagu Indikatif Ditetapkan, Wamen Viva Yoga: Kita Maksimalkan Sesuai Target dan Sasaran Program Kementrans
BKSAP Dorong Solidaritas Nyata melalui Indonesia-Palestine Friendship Society
Jasa Marga Gencarkan Sosialisasi Zero ODOL di Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci
Perjalanan 6 Dekade, Telkom Siap Wujudkan Indonesia Digital

Berita Terkait

Saturday, 12 July 2025 - 17:45 WIB

Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal

Saturday, 12 July 2025 - 17:25 WIB

Kursus Singkat di London, Pertamina Wujudkan Mimpi Pemenang Best of The Best AJP 2024

Friday, 11 July 2025 - 13:10 WIB

“Resentralisasi Menjauhkan Peran Daerah Dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”

Friday, 11 July 2025 - 06:59 WIB

Menteri Rini: Anggota Ombudsman Republik Indonesia Harus Berintegritas dan Dapat Bersinergi

Friday, 11 July 2025 - 06:53 WIB

Pagu Indikatif Ditetapkan, Wamen Viva Yoga: Kita Maksimalkan Sesuai Target dan Sasaran Program Kementrans

Berita Terbaru

foto istimewa

Megapolitan

Banjir Jakarta: Dari Darurat ke Strategi Jangka Panjang

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:49 WIB

Berita Utama

Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:45 WIB

Olahraga

Tim Voli Indonesia Tundukkan Kamboja 3-0 di SEA V League 2025

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:43 WIB