DAELPOS.com – Upaya program pembinaan usaha mikro kecil (UMK) oleh Pertamina diwujudkan lewat berbagai kegiatan menarik dan informatif untuk memberikan kesempatan kepada para UMK Pertamina ikut di Pameran Internasional.
Senior Supervisor CSR & SMEPP Pertamina Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Agustina Mandayati saat mengawali perbincangan di acara talkshow bersama Sonora FM, yang bertema Dukung UMK Siap Ekspor dan Go Global. Menurutnya, saat ini regional Sumbagsel memiliki sekitar 7700 UMK binaan. Mereka tersebar di 5 Provinsi yaitu Provinsi Lampung, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.
“Masing-masing wilayah punya potensi yang berbeda. Sebagai contoh, di Lampung misalnya. Kami bekerja sama dengan Perindo memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada 219 petambak udang agar produk hasil pertanian bisa memiliki kualitas terbaik dan mampu bersaing di pasaran. Juga di Provinsi Sumatera Selatan, kerap digelar pelatihan untuk para perajin songket tenun,” jelasnya.
Hal ini pun dibenarkan oleh Naufal Muhammad, salah satu mitra binaan Pertamina pemilik usaha Songket Ilham Bahari. Sejak menjadi mitra binaan Pertamina pada tahun 2019 lalu, Naufal banyak mendapat pembinaan intensif terkait upaya naik kelas beserta kesempatan untuk mengikuti pameran. “Salah satunya adalah Pertamina SMEXPO 2020, di mana saya berkesempatan bertemu dengan para potential buyer dari luar negeri dan para kurator global,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Naufal, Pertamina juga sangat mendukung usahanya untuk bisa menjadi UMK Go Global. Terbukti dari diikutkannya produk Songket Ilham Bahari dalam kegiatan Dubai Expo 2021. “Banyak perubahan positif pada usaha saya setelah menjadi binaan Pertamina, mulai dari kapasitas produksi, omzet, juga dibantu dalam pengurusan HKI dan semoga hingga nantinya usaha saya Go Internasional,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Professional dan Pengusaha Indonesia, Budi Satria Isman menuturkan, potensi untuk mengekspor produk-produk Indonesia cukup besar. Tak terkecuali untuk produk tekstil. “Produk tekstil Indonesia kerap jadi bahan baku mode dunia. Negara tujuan terbesar di antaranya AS, Inggris, Jerman, Panama, Italia, Kanada, dan sebagainya,” ujar Budi.
Guna mempermudah upayanya untuk ekspor, menurut Budi, para UMK dalam negeri harus mulai memperhatikan mutu dari produk yang dibuatnya. Mulai dari kualitas bahan baku, pewarna, hingga proses pembuatan tekstil itu sendiri. Disesuaikan dengan standar yang berlaku di negara tujuan maupun dapat diterima secara global.
Menurut Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.