Kemenkop dan UKM Segera Terapkan 6 Kunci Sukses Pemberdayaan KUKM

Tuesday, 29 October 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Koperasi dan UKM segera menerapkan enam kunci sukses pemberdayaan koperasi dan UKM yang menekankan pada pendekatan klaster sehingga skala ekonomi dalam usaha mudah untuk dicapai.

Hal itu menjadi pembahasan utama dalam pertemuan antara Menteri Koperasi dan UKM
Teten Masduki dengan Ketua Pokja Koperasi dan UMKM (KUMKM) Sudhamek Agung Waspodo di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Sudhamek setelah pertemuan itu mengatakan pihaknya sejak beberapa waktu lalu melakukan kajian untuk merancang model bisnis pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

“Dalam pertemuan kami membahas tentang 6 Key Success Factors (KSF) Pemberdayaan UMKM,” katanya.

Enam KSF yang dimaksud meliputi perlunya dikeluarkan Affirmative Policies dalam bentuk Omnibus law. Usulan ini sendiri sudah langsung direspon positif oleh Presiden Jokowi di mana dalam pidato pelantikannya disebutkan dalam prioritas ketiga yaitu UU tentang Pemberdayaan UMKM dengan nature Omnibus law.

Kunci sukses kedua yakni perlunya dibentuk PMO (Project Management Office) karena ada 18 K/L (Kementerian/Lembaga) yang juga ikut menangani UMKM. Oleh sebab itu PMO diperlukan agar egosektoral dihilangkan melalui sistem kolaboratif tersebut.

Ketiga yakni perlunya dicetak local champions yang siap membangun komunitas di berbagai daerah. Local Champions ini bisa informal leaders, bisa juga formal leaders seperti Kepala Desa. Di Indonesia sesungguhnya terdapat ribuan kepala desa yang mempunyai keinginan kuat untuk memberdayakan masyarakatnya.

Keempat yakni perlu adanya pendampingan untuk mengembangkan UMKM.

Kelima yakni perlu dibangunnya “Knowledge Hub” yang bisa diberi nama misalnya KUMK University dengan kurikulum yang terdiri dari 20% teori dan 80% praktik. Kurikulum tersebut akan dibuat dalam 5 jenjang yang bisa diambil permodul.

Keenam yakni perlu dibangun kemitraan antara Usaha Besar dan Usaha Kecil dalam bentuk Value chain-based Partnership.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada kesempatan itu menekankan akan menggunakan pendekatan klaster sehingga Scale of Economic pelaku KUMKM mudah tercapai.

“Kami akan mendorong startup dalam engineering dengan teknologi tinggi. OJK juga akan dilibatkan agar ada sistem pembiayaan yang integral dengan pemberdayaan UMKM ini,” katanya.

Teten juga menegaskan akan segera mengambil langkah-langkah terobosan agar program tersebut dapat diwujudkan sebagai langkah yang bersifat “quick wins”.(DAE)

See also  Mendag Tinjau Kesiapan ‘New Normal’ Sehingga Perekonomian Berjalan

Berita Terkait

Menteri PANRB: Digitalisasi Pemerintah Kunci Sukses Program Prioritas Presiden
Mendes Yandri Imbau Pendamping Desa Kawal Realisasi Kopdes Merah Putih agar Transparan
Wamen Viva Yoga Optimis: Cahaya Baru Berkontribusi Swasembada Pangan
DPD RI Kawal Program Sawah Baru Prabowo untuk Mewujudkan Asta Cita Kemandirian Pangan
Tips & Trik AJP 2025: Ayo Jurnalis, Tunjukkan Karyamu!
KAI Layani 78 Ribu Pengguna LRT Jabodebek pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Tidak Sekadar Perayaan, HUT ke-80 RI jadi Semangat Pendorong Program Prioritas Presiden
Astra Gelar Upacara Bendera, Rayakan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia

Berita Terkait

Thursday, 21 August 2025 - 07:21 WIB

Menteri PANRB: Digitalisasi Pemerintah Kunci Sukses Program Prioritas Presiden

Thursday, 21 August 2025 - 06:49 WIB

Mendes Yandri Imbau Pendamping Desa Kawal Realisasi Kopdes Merah Putih agar Transparan

Wednesday, 20 August 2025 - 19:26 WIB

Wamen Viva Yoga Optimis: Cahaya Baru Berkontribusi Swasembada Pangan

Wednesday, 20 August 2025 - 16:38 WIB

DPD RI Kawal Program Sawah Baru Prabowo untuk Mewujudkan Asta Cita Kemandirian Pangan

Wednesday, 20 August 2025 - 07:07 WIB

Tips & Trik AJP 2025: Ayo Jurnalis, Tunjukkan Karyamu!

Berita Terbaru

foto ist

Megapolitan

Pramono-Ahok Bertemu Di Balai Kota Bahas PBB hingga Digitalisasi

Wednesday, 20 Aug 2025 - 21:09 WIB