DAELPOS.com – Bank Mandiri mempersiapkan pembiayaan khusus untuk mempercepat penerimaan pembayaran dan memperkuat likuiditas Supplier PT Waskita Beton Precast. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Direktur PT Waskita Beton Precast Antonius Yulianto Tyas Nugroho bersama Senior Vice President Bank Mandiri Choirul Anwar yang disaksikan oleh Jajaran Management Bank Mandiri.
Menurut Choirul Anwar, dengan skema Fasilitas Accepted Invoice Financing ini, nantinya akan membantu supplier PT Waskita Beton Precast dalam mendapatkan percepatan pembayaran setelah PT Waskita Beton Precast melakukan verifikasi dan akseptasi terhadap tagihan invoice para supplier yang ditujukan kepada PT Waskita Beton Precast yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas keuangan supplier serta kualitas pengadaan barang/jasa supplier kepada PT Waskita Beton Precast. Pembiayaan ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN yaitu antara Bank Mandiri dan PT Waskita Beton Precast. Untuk tahap awal Bank Mandiri akan menyediakan plafond pembiayaan sebesarRp 300 Miliar untuk program pembiayaan kepada supplier PT Waskita Beton Precast.(12/11/2019)
“Bentuk kerjasama terkait pembiayaan Accepted Invoice, menjadi salah satu langkah sinergi BUMN antara Bank Mandiri dengan PT Waskita Beton Precast dan juga dapat meningkatkan hubungan baik antar kedua perusahaan. Dan tak lupa juga, kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan bisnis kedua perusahaan secara keseluruhan,” kata Choirul.
Di sisi lain, tambahnya, dengan skema pembiayaan ini, dapat mendukung PT Waskita Beton Precastdalam menjalankan roda bisnisnya pada bidang industri manufaktur beton precast dan ready mixdan juga dapat menjadi benefit bagi para supplier PT Waskita Beton Precast terkait kepastian pembayaran dan kenyamanan dalam melakukan transaksi bisnis antara PT Waskita Beton Precastdengan suppliernya.
Bank Mandiri selalu terus berupaya untuk meningkatkan dukungan pada sektor bisnis yang ada di Indonesia khususnya dalam hal ini pada konstruksi. Sampai saat ini total dukungan Bank Mandiri melalui bisnis SME (Small Medium Enterprise) pada sektor konstruksi sebesar Rp 3,9 Triliun. (RED)