Tinjau Dua Bendungan dan Daerah Irigasi di NTB, Menteri Basuki Berpesan Utamakan Aspek Kualitas, Estetika, dan Lingkungan

Friday, 14 October 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pada kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau Bendungan Tiu Suntuk, Bendungan Beringin Sila, dan Daerah Irigasi (DI) Bintang Bano pada Jumat (14/10/2022).

Bendungan Tiu Suntuk dan Bendungan Beringin Sila merupakan bagian dari 6 bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di NTB dalam rangka mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional. Empat bendungan lainnya yakni Bendungan Bintang Bano, Bendungan Tanju, Bendungan Mila, dan Bendungan Meninting.

Menteri Basuki berpesan agar ke depannya baik kontraktor pelaksana maupun konsultan supervisi mengutamakan aspek kualitas, estetika, dan lingkungan dalam pekerjaan pembangunan bendungan.

“Konsultan supervisi harus mampu menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik karena memiliki peran penting sebagai wakil project owner. Kontraktor pelaksana juga harus memiliki eagerness atau antusiasme untuk menjaga kualitas pekerjaannya,” tegas Menteri Basuki.

Untuk aspek estetika dan lingkungan, Menteri Basuki berpesan untuk mengoptimalkan penghijauan, khususnya pada tebing sekitar bendungan. “Hati-hati jangan tebing-tebingnya dibiarkan telanjang, semuanya harus ditanami. Kalau bisa pasang sprinkler juga agar tebingnya tidak kering,” tegas Menteri Basuki.

Bendungan Tiu Suntuk yang berlokasi di Sumbawa Barat dibangun sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp1,22 triliun dan ditargetkan rampung pada Desember 2023. Pembangunan dilakukan dalam dua paket dimana progres Paket I saat ini mencapai 76,47%, sedangkan progres Paket II mencapai 45,78%.

Dengan kapasitas tampungan 55,90 juta m3 dan luas genangan 312,09 Ha, Bendungan Tiu Suntuk nantinya mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter/detik, menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 Ha, serta memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW, reduksi banjir sebesar 390 m3/detik, dan potensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.

See also  Jadi Tuan Rumah AHP-7: Upaya Perlindungan Ekosistem dan Pemulihan Pandemi dari Indonesia untuk ASEAN

Sedangkan pembangunan Bendungan Beringin Sila yang berlokasi di Sumbawa dilakukan sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp1,66 triliun. Saat ini progres fisik pembangunannya mencapai 92,60% untuk paket I dan 96,05% untuk paket II dengan target rampung pada Desember 2022.

Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 Ha, bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 Ha, menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik, PLTM sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.

Pada kesempatan ini Menteri Basuki juga meninjau pembangunan Daerah Irigasi (DI) Bintang Bano seluas 4.200 ha untuk menyalurkan air dari Bendungan Bintang Bano. Progresnya rata-rata untuk seluruh paket saat ini mencapai 55,5% dan ditargetkan selesai tahun 2023. “Saya minta seluruh jaringan dan bendung tuntas pada Agustus 2023 agar bisa berfungsi mensuplai air ke sawah-sawah masyarakat,” tutup Menteri Basuki.

Bendungan Bintang Bano sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2022. Bendungan dengan kapasitas tampung 76 juta m3 dan luas genangan 256 ha ini mampu mengairi 6.700 ha sawah, reduksi banjir di Sumbawa Barat sebesar 53%, menyediakan air baku sebesar 550 liter/detik, serta potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 MW, dan potensi pariwisata.

Turut hadir Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono, dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi, Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Sugeng Rochadi, Direktur Operasi PT. PP Yul Ari Pramuraharjo, dan Direktur Produksi PT. Nindya Karya Firmansyah. (*)

Berita Terkait

Konreg Kementerian PU 2025, Menteri Dody: Fokus Perkuat Infrastruktur Pangan, Air dan Pemerataan Ekonomi
Tanggapi Senator Agita, BPJPH Wajibkan Jaminan Halal Skincare pada 2026
Mentan Amran Optimis Kaltara Mampu Mandiri Pangan
Pererat Kerja Sama, Kementerian PANRB Terima Kunjungan Kehormatan Permanent Secretary PSD Singapura
Kembali Raih Opini WTP dari BPK-RI, Menteri PU: Capaian ini Hasil Kerja Keras Seluruh ASN Kementerian
Komisi V DPR RI Apresiasi Capaian Opini WTP Kementerian PUPR serta Upaya Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 2024 Kementerian PUPR
Komisi V DPR RI Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Menjadi Rp73,76 Triliun
Sultan dan Ketua Senat Kamboja Sepakati Pembentukan Forum Senat ASEAN

Berita Terkait

Friday, 9 May 2025 - 20:47 WIB

Konreg Kementerian PU 2025, Menteri Dody: Fokus Perkuat Infrastruktur Pangan, Air dan Pemerataan Ekonomi

Friday, 9 May 2025 - 20:31 WIB

Tanggapi Senator Agita, BPJPH Wajibkan Jaminan Halal Skincare pada 2026

Thursday, 8 May 2025 - 13:25 WIB

Mentan Amran Optimis Kaltara Mampu Mandiri Pangan

Thursday, 8 May 2025 - 13:13 WIB

Pererat Kerja Sama, Kementerian PANRB Terima Kunjungan Kehormatan Permanent Secretary PSD Singapura

Wednesday, 7 May 2025 - 22:01 WIB

Kembali Raih Opini WTP dari BPK-RI, Menteri PU: Capaian ini Hasil Kerja Keras Seluruh ASN Kementerian

Berita Terbaru