DAELPOS.com – Di sela kegiatannya menghadiri rangkaian kegiatan G20 di Bali, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Denpasar, Bali (11/11). Di dampingi oleh Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said, Bahlil meninjau langsung perkembangan proyek pembangunan fasilitas kesehatan pada kawasan seluas 41,26 hektare. Pembangunan proyek KEK Sanur ini memiliki nilai investasi sebesar Rp10,2 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja sebesar 43.647 orang.
Dalam kunjungannya, Bahlil memberikan apresiasi kepada PT HIN dan mitranya yang telah mendesain KEK Sanur dengan fasilitas kesehatan yang sangat lengkap, sehingga diharapkan dapat terjadi penghematan devisa dari masyarakat Indonesia yang semula memilih berobat ke luar negeri, kini cukup di negeri sendiri.
“KEK Sanur ini memiliki potensi ke depannya sangat bagus. Ini akan menjadi fasilitas kesehatan dengan one stop solution. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke luar negeri. Apalagi Bali juga menjadi destinasi wisata yang populer di dunia. Selain bisa menghemat devisa, kawasan ini juga berpotensi bisa menambah pemasukan negara melalui sektor pariwisata,” ungkap Bahlil.
Direktur Utama PT HIN Iswandi Said menjelaskan bahwa pada KEK Sanur ini nantinya akan berdiri rumah sakit berkelas internasional yang menyediakan berbagai fasilitas medis lengkap, seperti unit vertiliti kesuburan, bedah plastik, dan lain sebagainya. Selain itu juga akan disediakan fasilitas pendukung lainnya seperti pusat perbelanjaan serta hotel yang saat ini masih dalam proses revitalisasi.
“Jadi di sini merupakan kawasan ekonomi khusus kesehatan. Di sini ada rumah sakit berkelas internasional nanti dari PT Pertamina Bina Media IHC akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dalam membangun rumah sakit internasional, termasuk juga pelayanan untuk orang tua. Selain rumah sakit, kita juga melakukan revitalisasi atau peremajaan pada hotel kita. Hotel kita di sini terkenal dengan tower sepuluh lantai. Satu-satunya tertinggi di Bali, itu tetap kita pertahankan namun kita revitalisasi. Ini diperkirakan akan selesai di Agustus 2023,” ungkap Iswandi.
KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK kesehatan dan pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial yang rencananya akan menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengisi pusat perbelanjaannya. (*)