Siaga 98: Politisi Konyol dalam Wacana Sistem Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup

Sunday, 15 January 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasanuddin Koordinator SIAGA 98 / foto ist

Hasanuddin Koordinator SIAGA 98 / foto ist

DAELPOS.com – Kekeliruan memahami posisi partai politik (Parpol), politisi parpol dan lembaga legislatif (DPR) karena melihatnya sepotong-sepotong dan mereduksinya semata dalam cara pandang sistem pemilu.

Celakanya sistem pemilu legislatif yang proporsional di kontestasikan dan dikomparasikan baik buruknya, efektifitas dan efisiensinya antara tertutup dan terbuka.

Yang akibatnya sistem pemilu proporsional ini, baik tertutup maupun terbuka menjadi buruk keduanya, setidaknya dalam wacana yang berkembang karena argumentasinya yang bersifat politis.

SIAGA 98 memandang bahwa terbuka maupun tertutup dalam sistem pemilu proporsional adalah sama-sama demokratis dan sama-sama dapat diberi landasan hukum sehingga dapat dilakukan, tergantung pembuat peraturannya (open legal policy).

Sistem memilih legislatif dapat apa saja diterapkan, baik distrik, proporsional ataupun campuran. Diantaranya tak dapat diuji atau dipersoalkan derajat demokratisnya bahkan menolaknya sebagai tidak demokratis.

Sebab sistem ini dalam ruang lingkup pelaksanaan demokrasi Pemilu ! Jadi hentikan kekonyolan memperdebatkan tertutup atau terbuka dalam sistem pemilu proporsional.

Dalam hal hendak dicari kesesuaian bangunan demokrasi dalam lembaga legislasi kita, maka, membangunan sistem rekruitmen anggota legislatif salah satu dari varian proporsional; tertutup atau terbuka haruslah dilihat dan diukur dari dari cara bekerjanya legislatif kita dan sistem yang bekerja di legislatif (DPR).

Jika ini ditelusuri dari jejak cara bekerja dan sistem kerja legislasi kita (DPR), yang memperlihatkan dominasi keputusan politik pada partai politik via fraksi, dan bukan orang-perorang, maka semestinya Sistem Pemilu kita agar sebangun dalam kontruksi bekerja legislatif adalah sistem pròporsional tertutup.

Namun kenyataannya adalah sistem yang digunakan adalah proporsional terbuka. Wajar saja, karena bangunan politik legislatif kita tidak terkontruksi dengan benar. Setiap produk legislasi, digugat (dimohonkan) diuji kembali oleh partai politik melalui jalur hukum Mahkamah Konstitusi (MK). “Ini ironis. Dan kekonyolan yang demokratis.” Ungkap Hasannudin

See also  PKS 'Semprot' Menkominfo soal Data eHAC Bocor: Baru Kemarin Diingatkan!

HASANUDDIN
Koordinator SIAGA 98

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

foto istimewa

Megapolitan

Banjir Jakarta: Dari Darurat ke Strategi Jangka Panjang

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:49 WIB

Berita Utama

Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:45 WIB

Olahraga

Tim Voli Indonesia Tundukkan Kamboja 3-0 di SEA V League 2025

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:43 WIB