DAELPOS.com – Di sela kunjungan kenegaraan ke Hannover, Jerman, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan pertemuan dengan tiga pemimpin perusahaan Eropa yang salah satunya adalah CEO Badische Anilin- und Soda-Fabrik (BASF) Dr. Martin Brudermuller, pada hari Minggu sore waktu setempat (16/4). Pertemuan ini untuk menindaklanjuti rencana investasi baterai mobil listrik di Maluku Utara yang akan dilakukan oleh BASF.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang ikut mendampingi dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa BASF akan bekerja sama dengan perusahaan Eramet asal Prancis dalam mengembangkan proyek senilai USD2,6 miliar ini. Kerja sama antara BASF dan Eramet ini akan membangun Proyek Sonic Bay di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara, yang merupakan pabrik pemurnian nikel/cobalt HPAL (High Pressure Acid Leach) yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates (MHP).
“BASF dan Eramet menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Bapak Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil,” jelas Bahlil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM juga menambahkan bahwa pembangunan proyek ini akan memperhatikan lingkungan, serta memakai energi hijau. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, di antaranya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau.
“Ini adalah sebuah momentum yang tepat untuk menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia terbuka dalam hal menarik investasi tidak hanya di benua Asia tapi juga dari benua Eropa. Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus menganulir cara berpikir orang yang mengatakan seolah-olah pengelolaan tambang di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional. Insya Allah ke depan investasi ini akan semakin baik,” ungkap Bahlil.
Sebelumnya, Menteri Bahlil telah melakukan pertemuan dengan pihak BASF untuk mendiskusikan rencana investasi ini saat berada di World Economic Forum (WEF) Davos 2023 pada Januari lalu. BASF telah menyampaikan minatnya memproduksi MHP menjadi prekursor baterai listrik, dengan kapasitas produksi sebesar 67 ribu ton nikel/tahun dan 7,5 ribu ton kobalt/tahun.
BASF merupakan perusahaan multinasional asal Jerman dan produsen kimia terbesar di dunia yang saat ini bekerjasama dengan perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet, di bidang industri smelter pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.
Selama periode 2018-2022, Jerman menempati posisi ke-16 dalam peringkat negara asing dengan nilai investasi tertinggi dengan total investasi sebesar USD991 juta. Berdasarkan bidang usaha, investasi Jerman paling tinggi ada pada sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam senilai USD308,4 juta dan investasi terbesar berada di Jawa senilai USD499,8 juta. (*)