Datsun Live Modz Challenge 2019 adalah kegiatan yang digagas oleh National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) yang melibatkan tiga penggemar modifikasi otomotif, yaitu Fitra Eri, Motomobi, dan Ridwan Hanif. Kegiatan yang berlangsung sejak bulan Juli hingga September 2019 ini memberikan kesempatan bagi ketiga peserta tersebut untuk menghadirkan modifikasi terbaik Datsun GO CVT.
Dari segi tampilan luar, Datsun GO CVT yang memiliki fitur-fitur aerokit, grille, headlamp, LED DTRL, sistem autolight, serta velg 14 inci menjadi pemicu sekaligus tantangan bagi kreativitas peserta kompetisi.
“Kompetisi modifikasi Datsun Live Modz Challenge 2019 sejalan dengan semangat ‘Be a Life Achiever’ yang diusung oleh Datsun, yang mendorong generasi muda Indonesia untuk mengekspresikan kreativitas dan inovasi mereka,” ungkap Masato Nakamura, direktur Nissan Motor Indonesia. “Karya modifikasi yang dihasilkan oleh Fitra Eri mencerminkan semangat ini dan serta sejalan dengan tema “Datsun GO-Beyond yang mengangkat konsep desain modifikasi masa depan.”
Datsun Live Modz Challenge 2019 mengunakan konsep winner takes all, yang berarti Fitra Eri sebagai pemenang berhak mendapatkan ketiga mobil Datsun GO CVT yang disediakan oleh Datsun untuk kompetisi ini.
“Modifikasi yang saya terapkan berdasarkan semangat rally, agar memberikan ruang kreativitas namun tetap memberikan tampilan mencolok dengan budget terjangkau,” ungkap Ridwan Hanif. “Ini mencakup inspirasi untuk desain livery yang menjadi lebih liar seperti mobil gymkhana.”
“Saya percaya bahwa karakteristik modifikator sangat menentukan konsep desainnya, dan sebagai invidividu berkarakter kuat dan pintar, saya menampilkan konsep powerful dalam modifikasi Datsun GO CVT,” ungkap Motomobi.
“Datsun GO-Beyond adalah konsep modifikasi yang menatap masa depan. Datsun GO-Beyond memiliki tampilan luar yang futuristik dengan aksen kuning yang terinspirasi oleh mobil konsep Datsun Go-Live. Lampu LED dengan animasi dan kaca spion samping yang digantikan oleh kamera membuat mobil ini terlihat seperti mobil Datsun dari masa depan. Bahkan pemilihan pelek dan pola ban didasarkan pada desain yang mirip dengan mobil konsep. Di bagian interior, instrumen, cermin, dan kontrol audio sepenuhnya digital. Mobil ini tidak hanya tampil futuristik di bagian luar, tetapi juga pada bagian interiornya. Mobil ini dibuat untuk menginspirasi produsen mobil yang akan merancang produk masa depan mereka,” ungkap Fitra Eri.
“Melalui Datsun Live Modz Challenge 2019, Datsun membuktikan komitmennya untuk terus mendukung semangat generasi muda dalam berkreasi dan berinovasi serta menaklukkan tantangan hidup dan mengeksplorasi hal-hal baru,” ungkap Masato Nakamura.
IMX 2019 digagas oleh National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), dengan tujuan menggerakkan dan menggairahkan industri modifikasi Indonesia.
Tentang Datsun
Nissan Motor Co., Ltd. mengumumkan kembalinya Datsun, brand global Nissan yang ketiga, bersama-sama dengan Nissan dan Infiniti di bulan Maret 2012. Datsun mempersembahkan pengalaman berkendara berkelanjutan bagi pelanggan berjiwa muda dan optimis di dalam pasar yang kian berkembang dengan pesat. Datsun mewakili keahlian perakit mobil Jepang yang telah teruji selama 80 tahun dan bagian penting dari DNA Nissan. Mobil Datsun dijual di India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan sejak tahun 2014.
Sejarah Datsun
Datsun diperkenalkan pertama kali di Jepang sebagai DAT-GO (mobil DAT) hampir seabad lalu di 1914. Kata DAT bermakna ‘secepat sambaran petir’ dalam bahasa Jepang, namun kata tersebut juga merujuk pada tiga orang penyokong usaha pada saat itu yaitu Messrs. Den,
Aoyama dan Takeuchi – akronim yang diambil dari huruf pertama setiap nama. Menggunakan logika yang sama, mobil tersebut juga dimaknai Durable (Memiliki tingkat ketahanan tinggi), Attractive (Menarik) dan Trustworthy (Dapat dipercaya), atau disingkat DAT. Di tahun 1933, pendiri Nissan, Yoshisuke Aikawa, mengambil alih usaha dengan visi “mobilitas untuk semua”. Maka, diperkenalkanlah mobil berbobot ringan, ekonomis namun memiliki fleksibilitas tinggi untuk memenuhi aspirasi kaum muda Jepang di awal tahun 1930-an yang diberi nama ‘son of DAT’ (anak laki-laki DAT) – Datson – yang kemudian diganti menjadi Datsun. Kemampuan teknologi mesin lokal dan produksi massal mewujudkan impian sang bapak pendiri.