Pasar Forex Kini Bisa Otomatis Dipantau Melalui AI Marketwatch

0
5

DAELPOS.com – Pesatnya perkembangan industri forex trading di Indonesia membuat para pelaku industri ini harus pandai-pandai merangkul para nasabah sebanyak-banyaknya.

Itulah mengapa kemudian PT Hanson Semesta Berjangka yang bergerak di bidang Perdagangan Berjangka Komiditi salah satunya, merilis aplikasi platform anyar bernama all in one trading.

Dalam aplikasi ini ada satu yang bisa mempermudah nasabah dalam mencari peluang trading yakni, AI Marketwatch (artificial intelligence).
“Fitur AI Marketwatch ini diperuntukan bagi nasabah, dimana mereka tidak perlu lagi memantau terus menerus kondisi market selama 24 jam. Karena aplikasi ini secara otomatis melakukan analisa teknikal dan menangkap data real time dan kemudian mengirimkan notifikasi ke nasabah.” ujar Relationship Manager PT Hanson Albertus Christian K di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).

Menurut Christian, informasi kondisi market ini sangat penting bagi nasabah. Karena kebanyakan nasabah yang awam, biasanya trading jual dan beli berdasarkan faktor emosi.

“Contohnya ketika demo besar-besaran di gedung DPR terjadi kepanikan para investor langsung jual Rupaih padahal secara fundamental ekonomi masih bagus. jadi untuk mencegah trading berdasarkan faktor emosi, dilakukan bimbingan dengan data ekonomi yang real. Di sini juga diberikan peluang trading sesuai kondisi ekonomi sebenarnya sehingga nasabah bisa melakukan trading secara profesional tidak lagi berdasarkan faktor emosi saja.”

Dalam AI Marketwatch itu sendiri terdapat empat fitur penting antara lain, Automated Technical analysis, Performance Statistic, Susun Strategi Sendiri berdasarkan indikator dan Alert Gejolak Harga.

“Untuk Automated Technical analysis maksudnya bagaimana nasabah menerima notofikasi otomatis saat pola indicator di grafik seperti RSI, MACD, Fractal, Elliot Wave muncul dan lengkap. Melalui pola tersebut, pengguna dapat mengindikasi pelung trading siap pakai sesuai rentang waktu yang pilih.” jelas Chrisitian.

Pada Perfomance Statistic Christian menjelaskan jika fitur ini akan memberikan review transaksi yang memiliki frekuensi nilai profit tertinggi maupun strategi mana yang tidak akurat selama 3 bulan terakhir.

“Sementara pada fitur Susun Strategi Sendiri berdasarkan indikator trader dapat melihat berbagai alat indikator teknikal di market yang dirancang untuk membantu pengguna lebih mengenali dan mengatur settingan notifikasi peluang trading sesuai kebutuhan.” papar Christian.

Sementara fitur Alert Gejolak Harga menurut Christian, pengguna akan diberikan informasi terperinci dari kombinasi fluktuasi harga yang diinginkan seperti misalnya pada hari apa dan pasar mana yang mengalami volatilitas tertingi selain itu membantu pengguna untuk mengingatkan kapan waktunya exit posisi dan memilih pengingat level harga paling sesuai dengan tingkat risiko.

“Platform ini berbeda dari yang lain dimana platfrom lain menggandeng pihak ketiga, sedangkan platfrom kami memudahkan nasabah untuk lakukan aktivitas trading juga untuk update kondisi market serta nasabah juga bisa langsung lakukan deposit yang instan. Platform ini juga bisa untuk setor dan ambil dana secara langsung” imbuh Christian.

Target yang ingin dicapai terkait perilisan aplikasi AI Marketwatch ini menurut Christian yakni untuk mempermudah nasabah melakukan aktivitas trading dan nasabah bisa mendapatkan profit yang konsisten.

“Harapan kami tentu tak ingin nasabah seperti di tempat lain yang kebanyakan nasabah itu dilepas sendiri untuk trading. Mereka tanpa panduan yang berakibat pada kerugian dan membuat imej perusahaan berjangka ini jadi buruk. Kita perusahaan baru dan ini jadi tantangan kita untuk mengikis kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan berjangka.” tutup Christian.

Sementara untuk melakukan pembekalan pengetahuan secara langsung terhadap para nasabah, Hanson Semesta Berjangka akan mengadakan seminar sekaligus melaunching AI Marketwatch, Jumat (25/10/2019) di gedung Mayapada 2, Jakarta Selatan.

PT Hanson Semesta Berjangka didirikan pada Mei 2018. Sejak berdiri setahun lalu jumlah nasabah sudah mencapai ribuan dengan didominasi oleh kelompok milenial mencapai 49% (21-30 tahun), 29% nasabah usia 31-40 tahun, 11% nasabah usia 10-20 tahun, 9% nasabah usia 41-50 tahun dan 2% nasabah 51-60 tahun. (DAE)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here