Menpora Baru Untuk Indonesia Maju

Wednesday, 23 October 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zainudin Amali bak darah segar bagi dunia olahraga Indonesia/foto antara

Zainudin Amali bak darah segar bagi dunia olahraga Indonesia/foto antara

DAELPOS.com – Ditunjuknya Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga dalam kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Rabu (23/10/2019), bak darah segar bagi dunia olahraga Indonesia. Pasalnya, insan olahraga di Tanah Air sempat lesu darah dengan adanya kabar, Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) akan dihapus dan digantikan dengan Badan Khusus Olahraga Nasional. Ketua Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (Siwo PWI) Pusat Gungde Ariwangsa menilai, dipertahankkannya Kemenpora dalam Kabinet Indonesia Maju menjadi bukti Presiden Jokowi masih menempatkan olahraga sebagai salah satu unsur penting dalam pembangunan bangsa. Hal ini tidak terlepas dari imbas sukses prestasi dan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Dari ajang pesta olahraga Asia itu terbukti olahraga bukan saja mampu mengangkat kebanggaan harkat dan martabat bangsa di kancah internasional namun juga mampu mengobarkan semangat nasionalisme dan persatuan. 

“Perhatian dan kepercayaan dari Presiden ini harus mampu dijawab oleh Bapak Zainudin Amali. Kami menantikan gebrakan-gebrakan Pak Menpora baru untuk menempatkan fungsi Kemenpora sesuai dengan amanah Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Nomor 3 Tahun 2005 yang saya sebut 5 M yakni kewenanga untuk mengatur, membina, mengembangkan,  melaksanakan,  dan mengawasi penyelenggaraan keolahragaan secara nasional,” kata Gungde Ariwangsa mengomentari ditunjuknya Zainal Amali sebagai Menpora menggantikan Imam Nahrawi. Menurut Ariwangsa, Kemenpora perlu memilah beberapa kewenangan yang luas sesuai pasal 13 tersebut sehingga bisa fokus. Jika semua kewenangan tetap dilaksanakan Kemenpora maka akan membuat tidak fokus dan Kemenpora terbelit sendiri. Inilah yang terjadi selama ini sehingga rentan munculnya kasus korupsi. 

Sebaiknya, usul Ariwangsa, Kemenpora berkonsentrasi kepada kewenangan mengatur dan mengawasi. Sedangkan kewenangan membina, mengembangkan dan melaksanakan didelegasikan kepada lembaga olahraga terkait yang selama ini sudah bermitra dengan Kemepora. Misalkan membina dilimpahkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, pengembangan kepada Formi (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) dan melaksanakan pengiriman dan pelaksanaan ke event olahraga internasional diberikan kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI). “Kemenpora fokus pada kewenangan pengaturan dan pengawasan. Dengan demikian tidak ada tumpang tindih dalam pelaksanaan. Selain itu Kemenpora tidak bias sebagai pelaksana dan pengawas. Ini juga berbahaya karena membuka peluang penyimpangan,” ucapnya. Penataan tersebut perlu diimbangi dengan hubungan harmonis dengan KONI dan KOI. Keharmonisan hubungan tiga lembaga ini akan menjadi kesatuan kekuatan besar dan tegas dalam mengatasi permasalahan yang muncul di lingkup olahraga nasional. Bukan justru sebaliknya ketiga lembaga ini sibuk berebut pengaruh sehingga memunculkan kisruh dalam pembinaan dan juga pengaturan anggaran yang akhirnya terjebak ke ranah korupsi. 

“Dalam 10 tahun terakhir  olahraga kita ternoda oleh berbagai kasus korupsi di Kemenpora, KOI dan KONI Pusat. Namun itu jangan sampai melunturkan peran olahraga yang sudah teruji sebagai formula pembentukan karakter bangsa. Juga untuk mencetak manusia-manusia unggul secara jasmani dan rohani,” tuturnya.

See also  PLN Mobile Proliga 2024, Tim Putri Pertamina Enduro Buka Peluang ke Final Four, Usai Menang Atas Petrokimia

Selain gebrakan penataan kewenangan, Menpora Zainudin Amali juga perlu mewujudkan harapan untuk mengatasi keruwetan dalam penyaluran dana untuk olahraga. Khsusunya dalam masalah peningkatan prestasi. Hal ini selalu menjadi hambatan saat Indonesia akan mengirimkan kontingen mengikuti pesta olahraga SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade. “Tanpa ada gebrakan tersebut maka akan berat bagi Pak Zainudin Amali untuk membawa olahraga Indonesia tinggal landas setelah bangkit di Asian Games dan Asian Para Games 2018. Padahal tantangan berat sudah menanti di SEA Games Filipina, Olimpiade Tokyo 2020 dan Asian Games 2022. Jangan lupa ada tantangan super berat menyukseskan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 yang sudah dicangkan oleh Presiden Jokowi,” katanya. * Topskor.id

Berita Terkait

Asih Titi Pangestuti Siap Perkuat Pelatnas Voli Putri
Reaksi Pelatih Usai Timnas Voli Indonesia Gebuk Vietnam 3-2
Peringkat 4 di China, Voli Pantai Indonesia Panen Pujian
Indonesia Gagal ke Semifinal Usai Ditaklukkan Pakistan
AVC Nations Cup: Indonesia Berpeluang Hadapi Taiwan atau Pakistan
Yolla Yuliana Resmi Mundur dari Timnas Voli Indonesia
Pelatnas Coret 8 Pemain Voli Putri Jelang Kejuaraan Dunia U-21
Bintang/Sofyan ke Final BPT Futures Qingdao Usai Kalahkan Tuan Rumah

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 23:08 WIB

Asih Titi Pangestuti Siap Perkuat Pelatnas Voli Putri

Monday, 23 June 2025 - 18:15 WIB

Reaksi Pelatih Usai Timnas Voli Indonesia Gebuk Vietnam 3-2

Sunday, 22 June 2025 - 19:59 WIB

Peringkat 4 di China, Voli Pantai Indonesia Panen Pujian

Sunday, 22 June 2025 - 09:33 WIB

Indonesia Gagal ke Semifinal Usai Ditaklukkan Pakistan

Thursday, 19 June 2025 - 17:47 WIB

AVC Nations Cup: Indonesia Berpeluang Hadapi Taiwan atau Pakistan

Berita Terbaru