Harga Gas Tinggi, Sistem Hulu Hingga Hilir Perlu Dijaga Bersama

Thursday, 9 January 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti / Istimewa

Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti / Istimewa

DAELPOS.com – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menilai jika ada yang mengatakan mahalnya harga gas karena adanya permainan mafia perlu ditelusuri lebih dalam lagi. Meski demikian, ia sendiri pun beberapa kali pernah menanyakan hal tersebut baik dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Direksi PT. PGN, maupun saat Kunjungan Kerja Spesifik ke PT. Petrokimia Gresik, belum lama ini.

“Saya pribadi berkali-kali sudah menanyakan tentang mahalnya harga gas tersebut. Ada beberapa factor yang mempengaruhi harga gas, yakni wellhead pricetransmition price dan distribution price,” jelas politisi Partai Golkar ini melalui pesan singkatnya kepada Parlementaria, Rabu (8/1/2020).

Dari ketiga faktor tersebut, menurut Dyah Roro, yang membuat harga gas membengkak biasanya berada di fase transmition. Dimana dalam fase ini, pasokan gas harus melalui beberapa alat transportasi untuk sampai di titik distribusi ke end user atau consumer (pelanggan), seperti pipa-pipa dan lain sebagainya, Ongkos transportasi itulah yang menurutnya membuat harga gas mahal.

Oleh karenanya, tambah legislator dapil Jawa Timur X ini, yang perlu dijaga bersama adalah sistem yang ditempuh dari hulu hingga hilir. Ia menilai di sinilah peran DPR RI, khususnya Komisi VII DPR RI diperlukan, yakni ikut mengawasi proses tersebut. Sehingga proses tersebut berjalan lancar, hingga pada akhirnya harga gas pun stabil atau tidak mahal.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo sempat kesal dengan mahalnya gas Industri. Padahal dirinya sudah sering memerintahkan Menteri terkait untuk membuat harga gas lebih terjangkau bagi pelaku industri. Menurutnya, gas merupakan modal pembangunan industri nasional.

Jadi seharusnya harganya tidak terlalu mahal agar industri dalam negeri bisa bersaing. Oleh karena itulah beberapa waktu lalu Presiden Jokowi memanggil jajaran Menteri terkait untuk menggelar ratas (rapat terbatas) terkait ketersedian dan keterjangkauan harga gas dalam negeri. (BIE)

See also  Wahyu Setiawan Pake 6 Pengacara

Berita Terkait

PLN Nusantara Power Dorong Ekosistem Hidrogen Nasional Lewat Inovasi Strategis Menuju NZE 2060
Sejumlah Senator Bahas Persoalan Pengangguran dan Peluang Kebangkitan Ekonomi dengan Kementerian Ekraf
Dukung Swasembada Pangan, Menteri PU Gelar Panen Raya dan Pameran Teknologi IPHA
Wamen Diana Paparkan Peluang Kerja Sama ke Delegasi Nantong dan KJRI Shanghai
Korupsi di Indonesia Seperti Butir-butir Pasir di Roda
Haidar Alwi: Negosiasi Perdagangan Internasional Bukan Sekadar Kontak Dagang.
Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemprov Jawa Barat Kembangkan Proyek Waste-to-Hydrogen di Bandung
Kerjasama dengan HDF Energy Indonesia, BAg Kaji Potensi Kapal Hidrogen

Berita Terkait

Saturday, 19 April 2025 - 18:30 WIB

PLN Nusantara Power Dorong Ekosistem Hidrogen Nasional Lewat Inovasi Strategis Menuju NZE 2060

Saturday, 19 April 2025 - 11:39 WIB

Sejumlah Senator Bahas Persoalan Pengangguran dan Peluang Kebangkitan Ekonomi dengan Kementerian Ekraf

Friday, 18 April 2025 - 10:32 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Menteri PU Gelar Panen Raya dan Pameran Teknologi IPHA

Thursday, 17 April 2025 - 17:13 WIB

Wamen Diana Paparkan Peluang Kerja Sama ke Delegasi Nantong dan KJRI Shanghai

Thursday, 17 April 2025 - 13:21 WIB

Korupsi di Indonesia Seperti Butir-butir Pasir di Roda

Berita Terbaru