Kementerian PUPR Kembangkan Teknologi Bambu Laminasi sebagai Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Saturday, 1 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Bambu sebagai potensi alam Indonesia saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, bambu berpeluang besar dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang ramah lingkungan mengingat Indonesia memiliki hutan bambu terluas keenam di dunia. Penggunaan bambu sebagai alternatif pengganti kayu terkendala bentuk dan ketahanan apabila digunakan sebagai balok, kolom atau papan. Menjawab permasalahan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) mengembangkan teknologi Bambu Laminasi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendorong para peneliti yang bertugas di Balitbang Kementerian PUPR untuk menghasilkan produk riset yang dapat diterapkan dalam mendukung kebijakan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di Indonesia. “Untuk mampu bersaing dalam konteks global, produk hasil penelitian Balitbang PUPR harus lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik kualitasnya. Hasil penelitian harus dapat digunakan utamanya oleh Kementerian PUPR,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Bambu Laminasi dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim). Bambu Laminasi adalah bambu yang mengalami pemrosesan sehingga bentuk dan ketahanannya dapat menyerupai kayu untuk dijadikan alternatif bahan bangunan. Bambu Laminasi dapat diaplikasikan pada hampir seluruh komponen bangunan tradisional, kecuali penutup atap.

Bambu Laminasi dibuat dengan cara membelah bambu menjadi lembaran-lembaran tipis kemudian diawetkan dengan borac-boric atau boron sehingga kandungannya berubah dan tidak disukai rayap lalu dikeringkan hingga tidak bisa membusuk. Lalu lembaran bambu tersebut direkatkan dengan lem Urea Formaldehyde untuk kebutuhan interior dan Polymer Isocyanate untuk kebutuhan eksterior dan di-press dengan mesin menjadi balok, papan, atau partisi beragam ukuran sesuai dengan kebutuhan.

Pengembangan Bambu Laminasi oleh Balitbang PUPR diharapkan mampu mengatasi kelangkaan pemenuhan kayu sebagai bahan bangunan. Terlebih, bambu merupakan bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan karena sekali ditanam dapat dipanen berkali-kali tanpa harus menghilangkan seluruh tegakan rumpunnya.

See also  Pertama di Indonesia, Perusahaan 'Start-Up' Bergabung di Mal Pelayanan Publik Kendal

Saat ini Bambu Laminasi telah diaplikasikan sebagai struktur rumah tradisional di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Di samping konstruksi bangunan, Bambu Laminasi juga dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan, daun pintu dinding tempel, parket lantai, meubel, dan gazebo. (PRY)

Berita Terkait

Didampingi Menteri Pertanian, Tamsil Linrung Launching Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Sulsel
Nono Sampono Dorong Generasi Muda Maluku Jadi Garda Terdepan Penjaga Persatuan Bangsa
AHY Resmikan Travoy Hub, Rest Area Baru Terintegrasi.
Wakil Ketua DPD RI Apresiasi Langkah Tegas BGN
Perkokoh Moral dan Spiritual Warga Desa, Mendes Yandri MoU dengan BKMT
Amsterdam Sambut Prabowo, Siap Perkuat Kemitraan RI-Belanda
Mendes Buka Serentak 1.000 Musdesus Ajukan Modal ke Himbara
Audiensi Menpora, Menteri PANRB Dorong Reformasi di Bidang Pemuda dan Olahraga

Berita Terkait

Saturday, 27 September 2025 - 13:41 WIB

Didampingi Menteri Pertanian, Tamsil Linrung Launching Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Sulsel

Saturday, 27 September 2025 - 11:05 WIB

Nono Sampono Dorong Generasi Muda Maluku Jadi Garda Terdepan Penjaga Persatuan Bangsa

Friday, 26 September 2025 - 23:05 WIB

AHY Resmikan Travoy Hub, Rest Area Baru Terintegrasi.

Friday, 26 September 2025 - 19:23 WIB

Wakil Ketua DPD RI Apresiasi Langkah Tegas BGN

Friday, 26 September 2025 - 18:53 WIB

Perkokoh Moral dan Spiritual Warga Desa, Mendes Yandri MoU dengan BKMT

Berita Terbaru