Israel Berhasil Hidupkan 7 Pohon Kurma dari Biji Zaman Nabi Isa

Saturday, 8 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Ilmuwan di Israel berhasil menumbuhkan tujuh pohon kurma yang berasal dari bibit biji berusia 2.000 tahun. Mereka menemukan benih itu kawasan Yudea, dekat Yerusalem.

Hasil analisis menunjukkan biji-biji kurma ini berasal dari zaman Yesus Kristus atau oleh orang Arab disebut Nabi Isa.

Biji ini merupakan bagian dari ratusan biji yang ditemukan di gua-gua dan istana kuno yang dibangun oleh Raja Herod Agung pada abad pertama masehi.

Proses ini merupakan penumbuhan tumbuhan yang dihasilkan oleh bibit tertua yang pernah berhasil dilakukan oleh manusia.

Sebelumnya, satu pohon kurma juga berhasi ditumbuhkan oleh tim ilmuwan yang sama.

Direndam dalam air

Dr Salah Sallon dari Louis L Borick Natural Medicine Research Center di Yerusalem mengatakan biji kurma kuno ini dipersiapkan dengan merendamnya di dalam air.

Kemudian hormon ditambahkan untuk memudahkan tumbuhnya kecambah dan akar pada biji itu, sebelum ditanam di tanah dan ditempatkan di satu karantina.

Tim ilmuwan ini menggunakan sistem penginderaan radio karbon untuk mengungkapkan usia tujuh biji kurma yang mereka tanam, dan menyimpulkan usia mereka sekitar 2.000 tahun.

Analisis genetik memperlihatkan beberapa dari biji ini dihasilkan dari pohon kurma perempuan yang dibuahi oleh kurma jantan yang berasal dari berbagai daerah berbeda.

Situs arkeologi Masada, salah satu tempat ditemukannya biji kurma kuno yang kemudian ditumbuhkan para ilmuwan menjadi pohon.

Temuan ini mengindikasikan bahwa penduduk Yudea yang hidup pada masa itu menumbuhkan tanaman mereka dengan menggunakan teknik penyilangan tanaman yang cukup canggih.

Manis dan segar

Beberapa catatan sejarah mengenai kurma yang tumbuh di kawasan ini digambarkan sebagai besar, manis dan memiliki kemampuan penyembuhan atau pengobatan.

See also  Kementerian PUPR Komitmen Selesaikan Dokumen Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional

Catatan penulis Romawi Plinius Secundus menyebutkan bahwa kurma di kawasan ini punya “Karakter istimewa dengan jus yang manis dan rasa seperti madu”.

Berbeda dengan kurma dari Mesir, kurma kawasan ini bisa disimpan dalam waktu lama, sehingga bisa diekspor ke seluruh kawasan kekuasaan kekaisaran Romawi.

Sallon dan timnya melaporkan dalam jurnal ScienceAdvances bahwa mereka menanam 32 biji kurma yang diambil dari beragam situs arkeologis yang ada di Gurun Yudea.

Termasuk biji yang berasal dari Masada dan gua di Qumran yang dikenal sebagai tempat ditemukannya Gulungan Laut Mati, yang juga digunakan oleh pengungsi di masa kuno.

“Saya menghabiskan waktu berjam-jam di departemen arkeologi memilih biji-biji yang terbaik,” kata Sallon seperti dikutip koran Inggris, The Guardian.

“Banyak dari biji-biji ini berlubang dan dimakan oleh serangga, atau hancur berantakan. Namun beberapa masih sangat bagus dan saya pilih yang terbaik untuk ditumbuhkan,” ungkap Sallon seperti diberitakan BBC Indonesia.

Sallon dan rekan-rekannya menyatakan bahwa biji dari kawasan Yudea kuno ini lebih besar daripada kurma modern, yang menandakan bahwa buahnya juga lebih besar.

Kini mereka berharap bisa menumbuhkan buah kurna dengan melakukan penyerbukan kurma betina dengan kurma jantan.

Pohok kurma Yudea mulai mati saat terjadi perang di wilayah itu dengan Romawi pada abad perdama dan kedua masehi.

Menurut Sallon, cuaca Gurun Yudea yang panas mungkin mendukung awetnya biji kurma itu dalam rentang waktu ribuan tahun.(*)

Berita Terkait

Haidar Alwi Apresiasi Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Pengamanan Natal 2024.
Tinjau SPKLU Bandung, Dirut PLN Pastikan Seluruh Infratruktur EV Siap Layani Masyarakat 24 Jam
Kemenkes Siapkan 1.574 Posko Kesehatan untuk Libur Nataru
Diskresi Kepolisian, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek
Lantik Pejabat, Mendes Yandri Pastikan Tidak Ada Jual Beli Jabatan
Sambut Nataru 2024/2025, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Kesiapsiagaan Bencana
Sinergi Pertamina dan Kementerian ATR/BPN, Perkuat Infrastruktur Energi Nasional
Menteri PU Tinjau Tol Probolinggo–Banyuwangi Segmen Gending–Kraksaan

Berita Terkait

Wednesday, 25 December 2024 - 23:08 WIB

Haidar Alwi Apresiasi Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Pengamanan Natal 2024.

Wednesday, 25 December 2024 - 23:00 WIB

Tinjau SPKLU Bandung, Dirut PLN Pastikan Seluruh Infratruktur EV Siap Layani Masyarakat 24 Jam

Wednesday, 25 December 2024 - 09:37 WIB

Diskresi Kepolisian, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek

Tuesday, 24 December 2024 - 23:41 WIB

Lantik Pejabat, Mendes Yandri Pastikan Tidak Ada Jual Beli Jabatan

Tuesday, 24 December 2024 - 18:09 WIB

Sambut Nataru 2024/2025, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Kesiapsiagaan Bencana

Berita Terbaru

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) didampingi Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi (kedua dari kiri) dan Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti (kiri) memaparkan kondisi kelistrikan pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 kepada Wakil Menteri BUMN sekaligus Komisaris PLN, Aminuddin Ma'ruf (kedua dari kanan) saat peninjauan langsung di Kantor PLN Unit Pelaksana Transmisi Cilegon pada Selasa (24/12). Aminuddin Ma'ruf memastikan sistem kelistrikan nasional dalam kondisi aman dan andal untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.

Nasional

Wamen BUMN Apresiasi Kesiapan Listrik PLN Sambut Nataru

Wednesday, 25 Dec 2024 - 22:55 WIB