DAELPOS.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali berusaha untuk menaikkan elektabilitas dari tiga bakal calon Wali Kota yang dimilikinya yakni Imam Budi Hartono, Hafid Nasir, dan T. Farida Rachmayanti.
Ketiga calon itu unjuk gigi dan adu gagasan dengan memaparkan ide maupun pemikiran di bidang kesehatan dan pendidikan pada acara talkshow “Gagasan Pembangunan” yang dihelat di Jalan Margonda Raya.
Ketua Tim Pemenangan PKS Kota Depok untuk ajang Pilkada Depok 2021-2026, TM Yusufsyah Putra mengatakan, PKS ingin mengedepankan politik gagasan bukan semata politik pencitraan.
“Kami hadirkan di talkshow ini agar tiga calon Wali Kota Depok dari PKS yang benar-benar cerdas, menguasai masalah dan berkualitas. Jadi masyarakat bisa melihat gagasan mereka bukan hanya pencitraan. Inilah tren politik gagasan yang ditawarkan PKS,” tuturnya.
Putra mengatakan, dialog ini juga untuk memberikan peluang bagi kandidat balon untuk mempersentasikan politik gagasan. Dengan gagasan tersebut diharapkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memilih diantara mereka.
“Kami berharap munculnya pemimpin yang mendengarkan aspirasi rakyat melalui dialog publik sekaligus menjadi tren pendidikan politik bagi masyarakat,” ujar Putra.
Selain mengekplorasi politik gagasan, lanjut Putra, para balon diharapkan mampu meningkatkan elektoralnya, baik popularitas ataupun elektabilitasnya. Dengan begitu para kandidat balon akan dinilai oleh partai. Tentu, lanjut Putra, penilaian akan direkomendasikan oleh DPD yang nanti akan diserahkan ke DPP.
“Ya, nanti DPP yang memutuskan. Kami di DPD akan mengikuti apapun yang diputuskan pusat karena kami prinsipnya sami’na wa atho’na,” ujar Putra.
Sementara itu, baik Imam Budi Hartono, T. Farida Rachmayanti maupun Hafid Nasir tampak bersemangat menjabarkan gagasan pembangunannya di bidang pendidikan dan kesehatan. Apalagi ketiganya saat ini merupakan anggota legislatif baik itu di tingkat kota maupun tingkat provinsi.
Imam Budi Hartono sendiri mengatakan, dirinya akan mendorong tiga hal untuk memajukan kesehatan di Kota Depok. Pertama, dirinya akan meningkatkan pelayanan puskesmas maupun rumah sakit umum daerah. Kedua, keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan. Terakhir, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Jadi percuma ada bangunan puskesmas dan RSUD yang tinggi dan besar. Tapi SDM-nya nggak ada, maka perlu ada dukungan terhadap SDM, baik dari tenaga ahli atau pelayanan untuk membantu masyarakat. Kan kalau SDM sudah bagus pasien ditangani dengan baik. Buat apa ada pasien, ada ruang.Tapi nggak ada SDM yang menangani, kan kasian juga,” tutur Imam.[]