Corona Bikin Terancam Defisit APBN Hingga 2,5 Persen

Tuesday, 10 March 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ist

Foto Ist

DAELPOS.com – Defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun ini bisa melebar hingga 2,5 persen akibat dari menyebarnya virus corona di Indonesia. Pemerintah berupaya meminimalisir dampak negatif hal itu.

“Kami terus menggunakan instrumen fiskal untuk meminimalisasi dampak negatif yang berasal dari penyebaran virus korona dalam suasana yang sangat dinamis saat ini,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengutip Anadolu, Senin(9/3).

Di sisi lain, penerimaan utama dari sisi migas maupun penerimaan pajak pasti akan mengalami tekanan kalau dari sisi komoditas harganya turun dan kegiatan ekonomi melemah.

Oleh karena itu, Sri Mulyani mengindikasikan defisit APBN akan melebar menjadi 2,2 hingga 2,5 persen dari target defisit yang ditetapkan dalam ABPN 2020 yang sebesar 1,76 persen dari PDB dengan nominal Rp307,2 triliun.

“Yang kita akan fokuskan tetap mencoba merumuskan kebijakan. Karena situasinya masih bergerak terus. Maka yang disebut perumusan stimulus fiskal akan kita desain sesuai dengan perkembangan yang ada,” lanjut Sri Mulyani.

Menkeu mengatakan masih melihat perkembangan yang terjadi dari penyebaran virus korona ini untuk mencari desain kebijakan yang terbaik.

“Minggu-minggu ini kan kita masih akan berkoordinasi dengan Pak Menko Ekonomi untuk melihat opsi-opsi dari stimulus yang tetap di dalam koridor membuat instrumen APBN itu bisa menjadi salah satu penolong perekonomian kita yang sedang dalam kondisi lemah,” imbuh dia.

Menteri Sri Mulyani mengatakan kemungkinan defisit yang melebar tersebut karena ada dinamika harga minyak dan pelemahan perekonomian, serta fluktuasi nilai tukar.

“Ini kan semuanya bergerak. Jadi kita pasti akan lihat,” lanjut dia

Dia menambahkan akan melaporkan kepada DPR terkait postur APBN 2020 dalam bentuk laporan semester I sehingga nantinya mulai terlihat seperti apa pergerakan APBN 2020.

See also  Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan

Pemerintah saat ini masih dalam proses untuk mulai menyusun APBN 2021, dengan melihat kondisi APBN tahun 2020 yang mengalami banyak perubahan dalam 2,5 bulan pertama.

“Terjadinya virus korona yang sampai hari ini kita masih harus melihat perkembangannya dan dampak ekonominya di dalam negeri. Dan terutama juga dari luar negeri yang merembes ke dalam negeri,” lanjutnya. (*)

Berita Terkait

Menag Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Doakan Pilkada Berjalan Lancar
Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi Sektor Prioritas di Indonesia Pada Pelaku Usaha Asal Inggeis
LavAni Navy Juara Livoli Divisi Utama 2024
Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun
Dukung Kelancaran Nataru 2024/2025, Kementerian PU Pastikan Kemantapan Jalan Tol dan Jalan Nasional
Perkuat Sistem Kelistrikan Kalteng-Kalbar, PLN Tuntaskan Pembangunan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara
Wamenpar Sebut Gerakan Wisata Bersih Desa Besakih Layak Jadi Percontohan
Menteri Dody: Manfaat IJD Nyata untuk Konektivitas Sentra Produksi Pangan

Berita Terkait

Sunday, 24 November 2024 - 11:05 WIB

Menag Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Doakan Pilkada Berjalan Lancar

Sunday, 24 November 2024 - 09:30 WIB

Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi Sektor Prioritas di Indonesia Pada Pelaku Usaha Asal Inggeis

Sunday, 24 November 2024 - 07:01 WIB

LavAni Navy Juara Livoli Divisi Utama 2024

Saturday, 23 November 2024 - 17:15 WIB

Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun

Saturday, 23 November 2024 - 17:00 WIB

Dukung Kelancaran Nataru 2024/2025, Kementerian PU Pastikan Kemantapan Jalan Tol dan Jalan Nasional

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Juara MTQ Internasional, Kemenag Beri Hadiah Total Rp125 Juta

Sunday, 24 Nov 2024 - 11:00 WIB