DAELPOS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, sebanyak 31.615 desa atau sekitar 42 persen dari seluruh desa di Indonesia telah aktif melakukan perjalanan dengan serius terhadap pemudik.
Menurutnya, perpindahan terhadap pemudik yang dilakukan setiap desa penting dilakukan, untuk partisipasi yang harus dilakukan Covid-19.
“Ini penting, karena dilakukan pemudik, relawan desa lawan covid-19 bisa memberikan saran dan masukan tentang apa yang harus dilakukan jika ada pemudik atau pendatang,” katanya di Jakarta, Senin (20/4).
Meski demikian, Abdul Halim Iskandar atau yang biasa disapa Gus Menteri mengimbau para perantau untuk sementara waktu meminta rencana mudik untuk covid-19 berakhir. Mudik, maka harus segera melakukan isolasi diri kompilasi tiba di desa.
“Masyarakat yang di desa usahakan jangan ke kota. Karena kota adalah sumber penyebaran covid-19. Makanya yang di Jakarta, atau di kota yang sudah terinveksi covid-19, atau yang di luar negeri, jika bisa jangan mudik. Ditunda dulu mudiknya, nanti bareng-bareng mudiknya kalau sudah bagus, ”katanya.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melakukan survei terkait pendapat kepala desa terhadap pemudik.
Hasilnya, 89 persen Kepala Desa menghendaki agar warga di desa melakukan pemantauan untuk meminta mudik.
“Sekitar 89 persen Kepala Desa menghendaki agar warga desa yang ada di rantau untuk menerima mudik, bukan membelanjakan tetapi memilih mudik,” ungkapnya.
Menurutnya, data tersebut seirama dengan kebijakan presiden Joko Widodo yang meminta cuti bersama hari raya Idul Fitri karena pengaruh Covid-19.
“Persis dengan kebijakan Bapak Presiden, lakukan liburan bersama atau cuti bersama setelah dilakukan perubahan dalam rangka untuk memilih mudik,” imbuhnya.