Pemimpin Yang Buruk

Monday, 4 May 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh:M. Rizal Fadillah
 DAELPOS.com – DALAM Islam kepemimpinan itu penting. Ibadah shalat berjamaah harus ada pemimpin yang disebut Imam. Komandonya harus diikuti oleh pengikut (ma’mum) sepanjang sesuai aturan yang dalam hal ini adalah syari’at.

Mendahului gerak imam kelak celaka di akhirat. Berubah bentuk menjadi keledai “shurotahu shurota himaar” (HR Bukhori-Muslim). Suatu larangan berat. Pemimpin itu harus ditaati.

Jika imam salah, maka ma’mum harus menegur dengan santun “subhanallah” hanya Allah yang suci, engkau imam ada salah.

Bila imam bandel, sudah batal tak mau “mundur” maka imam harus diganti. Demi keselamatan semua jama’ah. Yang di belakang imam harus berani maju menggantikan posisi imam. Bahasa politiknya “coup d’etat”.

Bila bepergian bertiga, salah seorang harus diangkat menjadi “imam safar” begitu hadits riwayat Abu Dawud mengingatkan. Bepergian saja harus ada pemimpin apalagi dalam kehidupan keseharian dan pergaulan sosial.

Islam sangat peduli pada aspek kepemimpinan ini. Pemimpin harus amanah dalam menjaga kebaikan dan kemashlahatan umat. Hal ini menyangkut pertanggungjawaban kehidupan di dunia maupun akhirat.

Ada pemimpin yang dikualifikasikan buruk menurut agama. Mereka antara lain yang disebut penipu. Gemar menipu yang dipimpinnnya, menipu rakyatnya. Sabda Nabi:

“Ayyuma roo’in ghosysya ro’iyatahu fahuwa fin naar” (siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka) HR. Ahmad.

Kepentingan diri dan kelompok sering membuat pemimpin sengaja atau terpaksa untuk menipu rakyatnya.

Begitu juga pemimpin buruk adalah yang biasa berdusta pada orang yang dipimpinnya. Sementara orang-orang di sekelilingnya mendukung atau melindungi keburukan dan dustanya. Maka jika muslim, mereka tidak diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW.

“Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka dan menyatakan kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya. Mereka tidak bisa mendatangi telagaku” (HR Ahmad dan An Nasa’i).

See also  Jokowi Tinjau Vaksinasi bagi Pelajar dan Santri di Cirebon

Memang Rosulullah SAW sangat khawatir pada orientasi kekuasaan para pemimpin yang melupakan agama. Mereka dinilai sebagai pemimpin yang bodoh atau dungu. Diantara enam kekhawatiran Nabi yang pertama dan utama adalah kedunguan pemimpin dan pemerintahan.

“Akhofu alaikum sittan, imarotas sufaha…” (aku khawatir atasmu enam perkara, yaitu kepemimpinan/pemerintahan kaum dungu..) HR. Ahmad danThabrani.

Pemimpin yang gemar menipu atau berbohong atau pula bodoh dan dungu mereka adalah pemimpin yang buruk. Karena tak pernah berorientasi atau peduli pada nasib yang dipimpin atau rakyatnya. Zalim dan tak adil.

Terhadap keadaan seperti ini pengikut atau rakyat tak boleh berdiam diri tetapi harus berbuat dengan diawali mengingatkan atau menegurnya.

“Afdholul jihadi kalimatu adlin ‘inda sulthoonin jaa-irin aw amiirin jaa-iriin” (sebaik baiknya jihad adalah seruan keadilan pada penguasa yang zalim atau pemerintahan yang zalim) HR Abu Dawud,Tirmidzi, Ibnu Majjah, dan Ahmad.

Sebagaimana dalam shalat berjama’ah apabila imam salah, maka ma’mum mesti menegurnya. Pemimpin yang salah, zalim, penipu, pendusta harus pula ditegur dengan kalimah kebenaran dan keadilan. Jika sudah ditegur pemimpin itu masih saja “ndableg”, bandel atau ngotot, maka imam harus diganti.

Ma’mum harus ada yang maju untuk menggantikan. Bila perlu dengan paksa. Sebagai upaya penyelamatan jama’ah sekaligus wujud dari tanggung jawab kepada Allah.

(Pemerhati politik dan keagamaan.)

Berita Terkait

Rupiah Tembus Rp 16.000 per Dolar AS, Meski BI Lakukan 3 Intervensi
Transformasi Digital Perkuat Implementasi MPP
Zulhas Tegaskan Bakal Setop Impor Pangan di Tahun 2025
Wujudkan Program Tiga Juta Rumah, Menteri ATR/BPN Beri Kemudahan Layanan
PLN Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Trauma Healing Bagi Korban Bencana di Sukabumi
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Raih Penghargaan CNBC Indonesia Awards 2024
KAI Amankan Barang Tertinggal Senilai Lebih dari 13,2 Miliar Selama Periode Januari –November 2024
Penutupan Masa Sidang, DPD RI Beri Catatan Ke Pemerintah

Berita Terkait

Saturday, 14 December 2024 - 19:44 WIB

Rupiah Tembus Rp 16.000 per Dolar AS, Meski BI Lakukan 3 Intervensi

Saturday, 14 December 2024 - 14:26 WIB

Transformasi Digital Perkuat Implementasi MPP

Friday, 13 December 2024 - 19:08 WIB

Zulhas Tegaskan Bakal Setop Impor Pangan di Tahun 2025

Friday, 13 December 2024 - 18:30 WIB

Wujudkan Program Tiga Juta Rumah, Menteri ATR/BPN Beri Kemudahan Layanan

Friday, 13 December 2024 - 16:20 WIB

PLN Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Trauma Healing Bagi Korban Bencana di Sukabumi

Berita Terbaru

Olahraga

Phinisi Hadapi Jenggolo di Final Kejurnas Voli U-19 2024

Saturday, 14 Dec 2024 - 20:40 WIB

Menag Nasaruddin Umar / foto Dok. Kemenag

Berita Terbaru

Menag: Haji Urusan Suci, Harus Suci Pelaksanaannya

Saturday, 14 Dec 2024 - 19:50 WIB

ilustrasi / foto ist

Berita Utama

Rupiah Tembus Rp 16.000 per Dolar AS, Meski BI Lakukan 3 Intervensi

Saturday, 14 Dec 2024 - 19:44 WIB

Ekonomi - Bisnis

Serap 3.500 Pekerja, Rosan Resmikan Fasilitas Produksi SKT Sampoerna

Saturday, 14 Dec 2024 - 16:52 WIB

Olahraga

Yuso Yogyakarta Singkirkan Petrokimia Gresik

Saturday, 14 Dec 2024 - 14:58 WIB