DAELPOS.com – Presiden Joko Widodo menilai distribusi bantuan sosial berjalan semakin baik, termasuk soal kesesuaian data penerima data. Presiden mengakui ada 1-2-3 kendala di awal distribusi terutama terkait data penerima bansos.
“Namun, saya yakin dalam tahap berikutnya akan semakin baik. Saya senang karena ada kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, sampai ke desa dan kelurahan,” kata Presiden saat menyaksikan distribusi bantuan sosial tunai (BST) di Kantor Pos Kota Bogor (13/05).
Hadir mendampingi Presiden, Menko Kebudayaan dan Pembangunan Manusia (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Juliari P. Batubara, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Presiden juga menyatakan kegembiraan karena proses BST di Kantor Pos Bogor berjalan baik. “Saya melihat tadi semuanya berjalan dengan baik antriannya bagus dengan jaga jarak. Semuanya pakai masker. Dan sebelum uangnya diberikan, protokol-protokol kesehatan juga diterapkan seperti cuci tangan dan sebagainya,” katanya.
Presiden meminta semua pihak dapat memahami masih adanya beberapa kekurangsempurnaan pada awal masa distribusi bansos. Hal ini tidak lepas karena pandemi memang datang tiba-tiba. Sehingga soal kesesuaian data memang tidak bisa dirtuntut langsung sempurna di awal-awal.
“Tapi saya yakin dalam beberapa hari ke depan akan bisa diperbaiki. Pada penyaluran bansos Tahap II, saya yakin akan lebih baik. Saya melihat kerja sama antara pemerintah pusat dengan daerah bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Untuk mengatasi dampak pandemi, memang pemerintah sudah meluncurkan berbagai bantuan sosial. Mulai dari PKH, BPNT, Bansos Sembako, Bansos Tunai, kemudian ada BLT Desa, dan sebagainya.
“Tujuannya adalah untuk menjangkau masyarakat miskin dan rentan yang terdampak bencana. Diharapkan semua bansos tadi bisa menjangkau 55% masyarakat kita yang terkena dampak COVID-19,” katanya.
Presiden menyatakan, bantuan sosial disalurkan untuk memperkuat daya beli masyarakat miskin dan rentan terdampak pandemi COVID-19. “Bansos diharapkan meningkatkan konsumsi domestik (domestic consumption) kita juga bisa menjadi normal kembali,” katanya. Presiden mempersilakan masyarakat yang belum menerima untuk melaporkan diri ke RT/RW dan desa/kelurahan.
Hari ini, BST disalurkan kepada 169 KK x Rp600.000, sebingga total bantuan sebesar Rp101.400.000. Penerima BST di Kota Bogor dialokasikan sebanyak 31.251 KPM dengan mekanisme distribusi melalui PT. Pos.
Kuota total keseluruhan BST Provinsi Jabar sebanyak 1.104.602 KPM. Dimana disalurkan melalui PT. Pos sebanyak 987.845 KPM, melalui PT. POS yang sudah SI (surat instruksi) sebanyak 796.491 KPM, transfer melalui bank Himbara sebanyak 69.187 KPM.
Dalam kesempatan sama, Mensos menyatakan, hari ini merupakan penyelesaian penyaluran BST Tahap I untuk Kota Bogor. Masih ada 2 tahapan lagi di Kota Bogor, yang ditargetkan selesai sebelum Idul Fitri. Di daerah lain, proses distribusi di daerah lain masih berlanjut.
Mensos mengakui, dalam masa awal penyaluran bansos masih ditemukan kekurangan di sana-sini. “Namun pemerintah pusat bersama dengan pemda akan terus memperkuat koordinasi untuk menyempurnakan pelaksanaan distribusi bansos pada tahapan selanjutnya. Terutama tentu saja dalam meningkatkan akurasi data,” katanya.
Saat ini, proses up-dating data dari Pemda terus berjalan. Bahkan ada perkembangan menggembirakan dimana baberapa pemda yang sudah mengirimkan data ke Kemensos, namun ditarik kembali. “Tujuannya untuk diperbaharui. Karena saat data dikirimkan ke Kemensos, proses perbaikan data yang baru sudah masuk,” kata Mensos.
“Hal ini menunjukkan, masyarakat yang belum menerima bansos namun sesungguhnya memenuhi ketentuan, bisa terjangkau oleh bansos di tahap selanjutnya,” katanya.
Data penerima bansos, kata Mensos, didapat Kemensos dari pemda. Oleh karena itu, Kemensos terbuka terhadap masukan dari Pemda. “Termasuk terus mendorong Pemda untuk terus melakukan up-dating data. Kami berharap pada penyaluran bansos pada tahap berikutnya, bisa lebih baik. Dalam arti, masyarkat yang belum menerima bansos namun sesungguhnya memenuhi ketentuan, bisa terjangkau oleh bansos di tahap selanjutnya,” katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebutkan, di Kota Bogor saat ini ada 159.162 KK yang terdata menerima bantuan baik DTKS maupun Non DTKS. Untuk total khusus Non DTKS sejumlah 23.000 KK, sisanya dibantu dari pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat. Saat ini warga bisa mengakses di aplikasi Salur (Sistem Aduan Layanan Bantuan untuk Rakyat) pada link salur.kotabogor.go.id untuk mengecek apakah termasuk datanya atau tidak sebagai penerima bansos.
“Melalui NIK disitu akan terlihat. Warga bisa tahu juga progres serapan dari semua skema bantuan persentasenya,” kata Bima.
Jika warga belum masuk datanya di aplikasi Salur, warga bisa melakukan pengajuan, pengajuan ini kemudian bisa masuk ke tahap berikutnya.
“Karena data yang sekarang pun masih kita clearshing. Sangat terbuka kemungkinan ada penerima ganda. Ada yang ganda kita keluarkan, yang mengantre kita naikkan dan kalau slotnya (kuota) sudah maksimal kita akan alihkan untuk program Keluarga Asuh yang Insya Allah kita akan luncurkan besok. Itu dana dari warga untuk warga, satu keluarga membantu satu keluarga,” katanya.





![[11.40, 11/12/2025] Siti Nusantara Power: Siaran Pers No 7/XII/2025/PLNNP/BidCom
PLN Nusantara Power Salurkan Bantuan Bertahap untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat
Jakarta, 11 Desember 2025 – PLN Nusantara Power (PLN NP) terus menyalurkan bantuan kemanusiaan secara bertahap bagi masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. Penyaluran dilakukan melalui jalur darat dan udara, disesuaikan dengan kondisi akses yang dinamis di lapangan.
Pada tahap awal penanganan, PLN NP memanfaatkan jalur udara untuk mempercepat distribusi bantuan mendesak, termasuk perangkat komunikasi darurat dan logistik prioritas. Seiring membaiknya akses darat, penyaluran dilanjutkan dengan intensifikasi distribusi melalui jalur darat bekerja sama dengan berbagai pihak di lokasi bencana.
Bantuan ini merupakan wujud kepedulian PLN NP Group, yang melibatkan anak usaha, perusahaan afiliasi, YBM PLN, PLN setempat, BPBD, hingga berbagai organisasi sosial yang memiliki pengalaman dalam penyaluran bantuan. Selain melalui program CSR dan LAZIS PLN NP, dukungan juga datang dari donasi karyawan yang dihimpun melalui Serikat Pekerja, PIKK, dan unit-unit PLN NP di seluruh Indonesia.
Hingga10 Desember 2025, bantuan PLN NP telah menjangkau lebih dari 18.000 penerima manfaat, yang tersebar di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Jumlah ini akan terus meningkat seiring penyaluran lanjutan yang diproyeksikan menjangkau lebih dari 50.000 penerima manfaat.
Bantuan mencakup kebutuhan dasar seperti bahan makanan, air minum, obat-obatan, pakaian, popok, dan perlengkapan lainnya yang menjadi prioritas masyarakat terdampak. PLN NP juga menyediakan dukungan pendukung seperti sarana komunikasi, genset, perahu karet, BBM, ambulans, serta posko kesehatan lengkap dengan tenaga medis. Ke depan, PLN NP merencanakan dukungan tambahan berupa pemulihan fasilitas umum setelah kondisi mulai stabil.
Dalam proses penanganan awal, Direksi PLN NP turut hadir di lapangan. Direktur Pembangkit Gas PLN NP, Komang Parmita, melakukan peninjauan langsung ke unit-unit terdampak untuk memastikan keselamatan karyawan, memberikan penguatan moril, serta menyusun langkah percepatan pemulihan pasokan listrik bagi masyarakat. Kehadiran Direksi ini sekaligus memastikan proses pemulihan berjalan sesuai prioritas dan kebutuhan di lapangan.
Seiring dengan itu, tim tanggap darurat PLN NP dari Kantor Pusat dan unit-unit sekitar terus melakukan inventarisasi kebutuhan, pemantauan kondisi operasional, dan percepatan pemulihan pembangkit yang terdampak bencana. Beberapa pembangkit yang sempat berhenti beroperasi kini mulai pulih dan kembali memasok listrik ke sistem kelistrikan PLN.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan komitmen perusahaan dalam membantu masyarakat di wilayah terdampak.
“Kami memastikan setiap bantuan tersalurkan dengan baik dan mendukung percepatan pemulihan di seluruh wilayah yang terdampak. Kolaborasi seluruh pihak sangat penting agar proses pemulihan berjalan optimal, baik bagi masyarakat maupun sistem kelistrikan,” ujarnya.
PLN NP akan terus memantau perkembangan kondisi dan memastikan proses penyaluran bantuan dilakukan secara berkelanjutan melalui koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait.(*)
Narahubung:
Harry Purnomo
Vice President Corporate Communication & CSR
PT PLN Nusantara Power
Telp. 031 8283180
Sekilas Tentang PT PLN Nusantara Power
PT PLN Nusantara Power adalah Subholding dari PT PLN (Persero) yang senantiasa mengabdikan diri untuk bangsa dan negara Indonesia, serta mendorong perkembangan perekonomian nasional dengan menyediakan energi listrik yang bermutu tinggi, andal, dan ramah lingkungan. PT PLN Nusantara Power telah mengelola pembangkit di seluruh Indonesia dengan total kapasitas sebesar 18.573 MW. Dengan visi menjadi Perusahaan Pembangkitan yang…
[11.41, 11/12/2025] Siti Nusantara Power: Kerusakan yang terjadi di sekitar area PLN NP UP Panda akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara.
[11.41, 11/12/2025] Siti Nusantara Power: Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN Nusantara Power Komang Parmita (tengah berompi biru) mengunjungi karyawan PLN NP UP Pandan dan keluarganya yang terkena dampak bencana. Kehadirannya untuk memastikan keselamatan karyawan, memberikan dukungan moril, serta menyusun langkah strategis guna percepatan pemulihan listrik bagi masyarakat.
[11.41, 11/12/2025] Siti Nusantara Power: Proses memuat bantuan ke dalam pesawat yang dicarter PLN Nusantara Power untuk mengangkut kebutuhan bagi warga di sekitar Unit PLN NP terdampak bencara banjir dan tanah longsor yang masih sulit dijangkau dengan perjalanan darat.](https://daelpos.com/wp-content/uploads/2025/12/WhatsApp-Image-2025-12-11-at-11.41.48-1-225x129.jpeg)


