Di Hari Raya, KLHK Tetap Lakukan Rekayasa Hujan Basahi Gambut Riau

Monday, 25 May 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di Hari Raya Idul Fitri, Minggu (24/5/2020), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU, dan mitra kerja, tetap melakukan rekayasa hujan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Provinsi Riau.

“Tim tetap bekerja di hari raya dengan melakukan satu sorti penerbangan. Adapun target penyemaian di Kabupaten Bengkalis, Siak dan Kepulauan Meranti, menghabiskan 800 kg garam NaCl,” ungkap Direktur pengendalian Karhutla KLHK, Basar Manullang, dalam keterangan tertulisnya pada media, Senin (25/5/2020).

Basar mengatakan rekayasa hujan tetap dilakukan karena dari rekomendasi BMKG dan BPPT, masih terdapat potensi awan hujan di atas wilayah langit Riau. Jika pelaksanaan rekayasa hujan ditunda, maka jadwal pelaksanaan yang hanya 15 hari kerja, bisa bergeser lebih lama. Sementara untuk wilayah kerja lainnya sudah menunggu, yakni di Sumatera Selatan.

“Tim tetap bekerja demi Merah Putih. Sebagaimana arahan Ibu Menteri pada kami, rekayasa hujan ini sangat penting artinya guna membasahi gambut, mengisi kanal dan embung, karena sebentar lagi kita akan memasuki musim kering. Mudah-mudahan dengan upaya ini kita bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan berskala besar” kata Basar.

Sejak dimulainya operasi TMC pada 13 Mei lalu, hingga tanggal 24 Mei, telah dilakukan 10 sorti penerbangan dengan total bahan semai NaCl 8 ton di wilayah Provinsi Riau.

TMC berhasil menghasilkan hujan di wilayah Kota Pekanbaru, Siak, Kuala Kampar, Sei Pakning, Kandis dan Sedinginan.

“Sejak dimulainya operasi rekayasa hujan melalui TMC tanggal 14 Mei, hingga tanggal 24 Mei tercatat total volume air hujan secara kumulatif diperkirakan mencapai 33,1 juta m3,” ungkap Basar.

Berdasarkan prediksi BMKG, musim panas diprediksi mencapai puncaknya pada periode Juni hingga Agustus. Rekayasa hujan melalui TMC dilakukan KLHK karena melihat mayoritas Titik Pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TP-TMAT) lahan gambut di Provinsi Riau, telah menunjukkan pada level waspada.

See also  Ketua DPD RI Minta Pemerintah Fokus Tanggapi Keluhan Apindo

“Kita syukuri rekayasa hujan yang dilakukan beberapa hari ini telah menambah tinggi muka air tanah gambut di Riau untuk mencegah terjadinya karhutla. Kalaupun masih terjadi, mudah-mudahan pasokan air ini cukup untuk mengisi embung dan kanal guna membantu tim darat melakukan pemadaman. Kita sangat berharap jangan sampai ada karhutla di situasi masyarakat sedang mengalami bencana pandemi corona,” kata Basar.

KLHK memprioritaskan rekayasa hujan pada berbagai lokasi di Provinsi-provinsi yang sangat rawan karhutla seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan untuk wilayah Sumatera.

Rekayasa hujan dilakukan dengan pesawat Casa A-2107 milik TNI AU yang membawa garam dan menyemainya di sekitar awan hujan dengan ketinggian sekitar 10.000-12.000 feet.

Sementara itu Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan ucapan terimakasih pada seluruh tim lapangan yang masih tetap bekerja di Hari Raya Idul Fitri. Ia tak lupa mendoakan semoga ikhtiar pencegahan ini mendapat hasil terbaik, mengingat puncak musim kering diprediksi BMKG akan terjadi mulai Juni hingga Agustus mendatang.

“Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih pada dedikasi tim yang luar biasa. Tetap jaga keselamatan. Saya terus mengikuti laporan setiap hari dari lapangan, mendoakan semoga kerja terbaik bagi Bangsa ini membawa manfaat bagi masyarakat, terutama di daerah rawan karhutla,” kata Menteri Siti.

Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta kalangan dunia usaha melakukan transfer teknologi pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) gambut pada kelompok masyarakat.

Banyak lahan HTI, HGU, bahkan lahan masyarakat berada Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang harus dijaga. Pasca kejadian tahun 2015, setiap konsesi yang berada di KHG, diwajibkan memiliki Titik Pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TP-TMAT).

See also  Jelaskan Potensi TP PKK, Mendagri Ingatkan Pentingnya Peran Ketua

Salah satunya berfungsi memastikan kebasahan gambut berada pada batas aman. Ada lebih dari 10.690 TP-TMAT di 280 perusahaan yang memiliki tanggungjawab menjaga dan memulihkan ekosistem gambut. Laporannya selalu disampaikan ke KLHK. Pada kejadian tahun 2019, kawasan yang diwajibkan memiliki titik pemantauan TMAT, bisa diintervensi dengan melakukan pembasahan dan tidak terjadi kebakaran.

“Saya sudah minta segera ada transfer teknologi dari dunia usaha ke masyarakat, agar gambut masyarakat juga bisa terpantau dan dilakukan upaya pembasahan dini. Transfer teknologi ini sangat penting artinya untuk upaya mencegah karhutla sejak dini dengan membasahi gambut, karena gambut yang kering rentan terbakar, dan bila sudah terbakar sangat sulit dipadamkan,” kata Menteri Siti.

Upaya rekayasa hujan yang dilakukan KLHK ini juga dibarengi dengan upaya tim satgas karhutla di darat, yang terus melakukan berbagai upaya pencegahan dengan melakukan monitoring hotspot dan ground chek setiap ada indikasi titik api.

Berdasarkan data satelit, jumlah hotspot di Provinsi Riau tanggal 1 Januari-20 Mei 2020, tercatat 271 titik dengan confident 80-100 %. Jumlah ini menurun bila dibandingkan pada periode sama tahun lalu yang mencapai 503 titik. Dalam dua pekan terakhir tidak terpantau ada hotspot di wilayah Riau.(*)

Berita Terkait

Pemulihan Infrastruktur Sumut Capai 78,69% Per Desembar
Tablig Akbar Jamaah Transmigran, Wamen Viva Yoga Doakan Masyarakat Dijauhkan Bencana dan Selalu Menjaga Persatuan
Bantuan Bencana Hidrometeorologi, Hutama Karya Perkuat Akses dan Hunian Sementara di Sumatra Utara – Aceh dan Sumatra Barat
Kemenpar Apresiasi Kolaborasi Mitra Industri pada Wonderful Indonesia Award 2025
Aksi Sukarelawan Karyawan Telkom Lestarikan Alam Lewat Penanaman Mangrove
Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi 4 Pilar Tahap X: Ajak Masyarakat Galang Semangat Persatuan untuk Membantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
Yulian Gunhar Ajak Masyarakat Perkuat Persatuan Melalui Tema “Bersatu dalam Perbedaan
Yulian Gunhar Ajak Masyarakat Perkuat Gotong Royong Bantu Korban Musibah di Sumatera

Berita Terkait

Wednesday, 10 December 2025 - 22:34 WIB

Pemulihan Infrastruktur Sumut Capai 78,69% Per Desembar

Wednesday, 10 December 2025 - 17:02 WIB

Tablig Akbar Jamaah Transmigran, Wamen Viva Yoga Doakan Masyarakat Dijauhkan Bencana dan Selalu Menjaga Persatuan

Tuesday, 9 December 2025 - 17:42 WIB

Bantuan Bencana Hidrometeorologi, Hutama Karya Perkuat Akses dan Hunian Sementara di Sumatra Utara – Aceh dan Sumatra Barat

Tuesday, 9 December 2025 - 14:44 WIB

Kemenpar Apresiasi Kolaborasi Mitra Industri pada Wonderful Indonesia Award 2025

Tuesday, 9 December 2025 - 14:34 WIB

Aksi Sukarelawan Karyawan Telkom Lestarikan Alam Lewat Penanaman Mangrove

Berita Terbaru

foto ist

Berita Terbaru

Mobil MBG Tabrak Belasan Siswa SDN 01 Kalibaru Jakut

Thursday, 11 Dec 2025 - 13:01 WIB

Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo / foto ist

Berita Utama

DPR: Tindak Tegas Pelaku Pembalakan Liar di Kalbar

Thursday, 11 Dec 2025 - 12:36 WIB