DAELPOS.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memutuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (12/6/2020), untuk mempertahankan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina
“Selain menetapkan Nicke tetap sebagai Ditektur Utama, Kementerian BUMN juga merombak struktur management dan mengurangi jumlah jajaran direksi Pertamina. Langkah ini adalah langkah tepat dan cerdas yang dilakukan oleh Pemerintah, khususnya Kementerian BUMN,” jelas Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/6/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan, Nicke Widyawati yang memimpin Pertamina sejak Agustus 2018 memang layak diacungi jempol. Kepemimpinan Nicke telah membawa transformasi dan perubahan-perubahan di BUMN raksasa Pertamina.
“Selain kinerja yang bagus, terbukti bahwa Pertamina naik peringkat dalam Top 500 Fortune Global dimana tahun 2018 berada pada urutan 253 naik 78 peringkat di tahun 2019 menjadi berada diurutan 175. Loncatan prestasi yang membanggakan bangsa tentunya dan harus diaperiasi,” terang Ferdinand.
Selain prestasi tersebut, Pertamina juga mencatatkan setoran tertinggi ke Pemerintah dalam sejarah pada tahun buku 2018 sebesar Rp120 triliun.
“Dan pada 2019 Pertamina tetap membukukan laba usaha yang tidak kecil. Meski berapa angka pastinya kita masih harus menunggu laporan keuangan Pertamina secara resmi,” ujar Ferdinand.
Selain beberapa capaian prestasi 2019 seperti berhasil melakukan survei seismik 23 ribu KM lebih yang diharapkan akan menemukan cadangan minyak baru. Pertamina juga mampu menurunkan nilai impor Crude sejumlah 35 persen atau senilai Rp109 trilliun.
“Sejak 2019 Pertamina juga tercatat stop impor Solar dan Avtur, kita swasembada diproduk ini,” jelas Ferdinand.
Selain itu terus melaksanakan proyek Refinery Development Master Project (RDMP) untuk peningkatan kapasitas dan kualitas kilang minyak. Pertamina juga terus membangun infrastruktur seperti peningkatan kapasitas storage untuk cadangan minyak. Dan satu hal prestasi membanggakan adalah export perdana Smooth Fluid 05 (SF 05) sebanyak 4 Ribu Barel ke Aljajair.
Keberhasilan Nicke sebagai Dirut juga terlihat ketika terjadi kebocoran minyak di Karawang yang mampu diatasi dengan cepat disela kekuatiran bahwa peristiwa tersebut berpotensi seperti peristiwa ketika terjadi kebocoran minyak di teluk Gulf Mexico tahun 2010.
“Faktanya jajaran Pertamina di bawah kendali Nicke mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat dan tuntas tanpa mengakibatkan kerugian besar,” beber Ferdinand.
Lebih lanjut dia mengatakan, seluruh bisnis Pertamina dari Hulu hingga Hilir juga tercatat menghasilkan nilai positif dibawah kepemimpinan Nicke. Adapun penurunan produksi di Hulu seperti di Blok Mahakam, bukanlah kesalahan Nicke dan Pertamina tapi karena masa transisi peralihan dari Total Inpex ke Pertamina yang terlalu sempit menjadi penyebabnya.
“Jadi kondisi itu tidak bisa disalahkan kepada Pertamina. Kita tau sekarang Pertamina terus berupaya kembali menaikkan angka lifting produksi disemua blok kerja disektor hulu yang dikelola Pertamina,” ungkap Ferdinand.
Di tengah Pandemi Corona saat ini, Pertamina dibawah pimpinan Nicke juga menjadi salah satu BUMN terbesar yang menyumbang bantuan dan membangun fasilitas Rumah Sakit untuk penyembuhan Pasien Covid-19.
Memberikan discount harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi angkutan online dan angkutan umum juga menjadi bentuk perhatian Pertamina bagi warga.
Meski ditengah kontroversi tidak turunnya harga BBM dikala harga minyak dunia turun bahkan negatif, Pertamina dan Pemerintah telah mengambil keputusan tepat tidak ikut-ikutan latah menurunkan harga BBM.
“Fakta saat ini harga minyak dunia kembali merangkak naik diatas USD40 perbarel. Sebuah keputusan sikap yang berdaulat dan tepat. Maka keputusan Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Tohir dengan menetapkan Nicke tetap memimpin Pertamina adalah sudah benar dan tepat,” terang Ferdinand.
Target usaha yang dibebankan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Nicke untuk melakukan restrukturisasi sub holding dan harus mampu membawa sub holding untuk go public 2 tahun kedepan, Ferdinand yakin itu akan mampu dilakukan oleh Nicke.
“Beliau orang yang cerdas dan visioner, banyak gagasan, serta selalu menelurkan kebijakan yang holistik, kompeherensif dan terintegrasi. Atas itu kita ucapkan selamat kepada Bu Nicke dan jajaran direksi baru yang terpilih. Semoga semakin sukses dan Pertamina semakin jaya kedepan, menjadi urat nadi ekonomi sektor energi bangsa,” pungkasnya.