Kelahiran Baru Satwa Elang Jawa, dan Pelepasliaran Elang Ular Bido di Kawasan Konservasi TNGHS

Friday, 17 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kabar bahagia datang dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), telah menetas secara alami dan selamat, seekor anak burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Bogor, Jawa Barat (07/07/2020). Anak burung Elang Jawa tersebut merupak anak dari pasangan “Rama” (Jantan) dan “Dygta” (Betina) di kandang rehabilitasi. Setelah menunggu 42 hari lamanya, akhirnya telur yang dierami Dygta berhasil menetas dengan selamat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kemudian memberikan nama “Parama”. Didalam bahasa Indonesia, Parama berarti paling unggul. Kelahiran Parama ini diharapkan menjadi simbol keunggulan Kementerian LHK dan para konservasionis dalam upaya pelestarian satwa liar khususnya Elang Jawa di Indonesia.

Kepala Balai TNGHS, Ahmad Munawir pada keterangan tertulisnya (16/07/2020), menerangkan bahwa
Rama dan Dygta adalah sepasang burung Elang Jawa yang diserahkan oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur kepada PSSEJ Loji untuk memulai program rehabilitasi.

Diawali dengan menempatkan mereka di kandang karantina selama kurang lebih satu bulan, kedua ekor Elang Jawa ini dipantau perilaku dan kesehatannya dan diajarkan untuk mengenali pakan alami dalam rangka untuk memulihkan sifat alaminya.

Selanjutnya, setelah dilakukan evaluasi baik dari segi medis umum dan perilaku selama di kandang karantina, Elang Jawa ini kemudian dipindah ke kandang rehabilitasi. Pemindahan sepasang Elang Jawa ini setelah dilakukan penilaian awal bahwa mereka mempunyai kemungkinan dilepasliarkan di alam.

Setelah 14 bulan direhabilitasi di kandang yang berbeda dengan ukuran 20 m x 10 m x 7 m, kemudian pada tanggal 3 Februari 2020 kedua Elang Jawa ini disatukan ke dalam satu kandang yang sama dengan ukuran yang lebih besar yaitu 20 m x 10 m x 15 m. Rama dan Dygta sengaja dipasangkan sebelum nantinya akan dilepasliarkan secara bersama-sama.

See also  Peringati Hari Kesatuan Gerak ke-49, Ketua Umum TP-PKK Tekankan Sinergitas

“Selama di kandang rehabilitasi Rama dan Dygta terus dipantau perilaku dan kesehatannya. Berdasarkan hasil pemantauan, kedua burung tersebut menunjukkan perilaku yang baik untuk dilepasliarkan secara bersama, bahkan mereka pernah tertangkap kamera CCTV melakukan perkawinan,” ungkap Munawir.

Munawir menerangkan lebih lanjut, saat pemantauan rutin (28/05/2020), perawat menemukan sebutir telur Elang Jawa di lantai kandang, di atas tanah di sela-sela serasah rumput dan ranting-ranting kayu kering. Sejak penemuan tersebut, petugas kemudian melakukan pengamatan 24 jam dengan menambahkan kamera CCTV resolusi tinggi untuk memonitor proses pengeraman sampai menetasnya telur tersebut.

Peristiwa bersejarah dan menggembirakan akhirnya datang juga, sebagaimana pada rekaman CCTV tepat pada Selasa (07/07/2020), pukul 10.24 WIB telur yang dierami Dygta menetas. Kejadian ini baru diketahui oleh petugas pada pagi keesokan harinya pukul 07.00 WIB melalui layar CCTV.

Kejadian kawin, bertelur, mengeram secara alami dan menetas di dalam kandang rehabilitasi tentunya menjadi momen yang sangat penting di dalam upaya konservasi Elang Jawa yang saat ini masuk kategori jenis satwa terancam punah atau Endangered Species menurut Red List yang diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Saat ini, Parama terlihat sangat sehat, induk jantan dan betina secara rutin bergantian merawat dan menjaga. Induk betina rutin memberikan makan dan menghangatkannya pada jam-jam tertentu.

Sementara itu, Munawir juga mengabarkan, pada Kamis (16/07/2020) telah dilaksanakan pelepasliaran satwa liar dilindungi berupa satu ekor elang jenis Ular Bido (Spilornis cheela) berjenis kelamin jantan di kawasan konservasi TNGHS. Pelepasliaran di masa Pandemi COVID-19 ini merupakan upaya pemerintah bersama berbagai pihak untuk melestarikan dan mensejahterakan satwa liar, tentunya dalam melaksanakan kegiatan tetap mengikuti protokol kesehatan COVID-19.

See also  Perkuat Eksistensi Pendamping Desa, Berikut Langkah-langkah Gus Halim

Elang Ular Bido bernama “Raja” adalah serahan dari Balai KSDA Jakarta (20/02/2020). Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, baik dari sisi medis maupun pola perilaku, penilaian terhadap elang ini dinyatakan siap dilepasliarkan. Elang Ular Bido ini di release setelah melewati masa rehabilitasi selama kurang lebih 6 bulan di PSSEJ Loji.

“Elang Ular Bido merupakan jenis burung pemangsa (Raptor) di TNGHS, keberadaanya sebagai top predator di alam sangat penting sebagai pengatur rantai makanan sehingga keseimbangan ekosistem dapat terjaga,” terang Munawir.(*)

Berita Terkait

Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung di Kecamatan Padang Jaya
JTT Dukung Petani Bekasi dengan Bantuan Alat Semprot Elektrik
Usai Tanam Cabe Rawit, Senator Stefa “Sambangi” Pasar Tradisional Tompaso Baru Pantau Stok dan Harga Pangan
Senator Agita Serahkan Bantuan untuk Dukung Pemulihan Korban NAPZA
HKI Turut Serta Menghadirkan Konektivitas Baru Bogor-Tangerang Selatan
JJC Tingkatkan Kualitas Jalan Layang MBZ
DPD RI Menyalurkan Bantuan Kemanusiaan di Mauponggo, Kab. Nagekeo
Ketua DPD RI Rayakan Milad ke-48 BKPRMI, Sultan Bagi Hadiah Umroh Untuk Guru Madrasah, Hingga Lakukan Penanaman Pohon di Palu

Berita Terkait

Wednesday, 22 October 2025 - 09:42 WIB

Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung di Kecamatan Padang Jaya

Tuesday, 14 October 2025 - 11:30 WIB

JTT Dukung Petani Bekasi dengan Bantuan Alat Semprot Elektrik

Monday, 13 October 2025 - 09:20 WIB

Usai Tanam Cabe Rawit, Senator Stefa “Sambangi” Pasar Tradisional Tompaso Baru Pantau Stok dan Harga Pangan

Wednesday, 8 October 2025 - 11:43 WIB

Senator Agita Serahkan Bantuan untuk Dukung Pemulihan Korban NAPZA

Monday, 6 October 2025 - 15:51 WIB

HKI Turut Serta Menghadirkan Konektivitas Baru Bogor-Tangerang Selatan

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Inovasi dari Lapangan: Cerita di Balik NGIDE Hakaaston 2025

Sunday, 26 Oct 2025 - 01:56 WIB

Berita Utama

Kemnaker Buka Proses Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025

Saturday, 25 Oct 2025 - 17:05 WIB