KemenkopUKM Memastikan Penyaluran Banpres Produktif Tepat Sasaran

Friday, 4 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif berupa dana hibah sebesar Rp2,4 juta untuk 12 juta pelaku Usaha Mikro dipastikan tepat sasaran. Bahkan demand dan penyalurannya dinilai cukup tinggi.

Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam diskusi FMB9 bertajuk “Bantuan UMKM Sudah Efektifkah?” di Jakarta, Jumat (4/9).

MenkopUKM Teten menyebut, pelaku UMKM yang tak bisa bertahan lagi, didorong untuk masuk dalam bantuan sosial dengan kategori kelompok miskin baru. Untuk ini, yang sementara masih berusaha dibantu adalah pembiayaan dan penyerapan produknya. Teten mengatakan, bantuan diberikan sebagai upaya pemerintah agar ada uang bergulir di masyarakat sehingga mampu meningkatkan daya beli.

“Harapannya supaya di kuartal III 2020 ini kita keluar dari pertumbuhan negatif, terdorong akibat mulai naiknya daya beli. Target awal Banpres Produktif ini 12 juta pelaku usaha, karena demand-nya tinggi. Baru seminggu saja ada Rp13 triliun sudah tersalurkan,” ucap Teten.

Dari data KemenkopUKM, per 03 September 2020, realisasi Banpres Produktif mencapai Rp13,4 triliun kepada 5.591.204 usaha mikro. Di mana tahap awal akan disalurkan sebesar Rp22 triliun kepada 9,1 juta pelaku usaha. Saat ini menurut Teten, pihaknya sudah memiliki data penerima yang sudah divalidasi hingga 19 juta pelaku usaha.

Data tersebut dihimpun KemenkopUKM bersama berbagai kementerian/lembaga mulai dari Kemenkeu, OJK, Dinas Koperasi dan UKM seluruh Indonesia, BPKP maupun Himbara yang terus didata secara rutin dan disalurkan langsung ke rekening “by name by address”.

“Kami pastikan tepat sasaran, saya sudah cek di lapangan, feeling mereka memang tak mau uangnya dipakai konsumsi, mentalnya pengusaha meskipun mikro,” sebut Teten.

Ia menegaskan, segala upaya dilakukan pemerintah dalam membantu keberlangsungan UMKM di tengah Pandemi Covid-19. Mulai dari restrukturisasi, subsidi bunga KUR, dana stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), maupun Banpres Produktif untuk Usaha Mikro.

See also  Kemen PPPA Berikan Penghargaan APE 2020 Kepada 308 K/L dan Pemda

Selanjutnya dalam memastikan apakah bantuan yang diberikan efektif, MenkopUKM Teten siap melakukan tahapan evaluasi pelaksanaan program stimulus UMKM. Salah satunya membentuk kelompok kerja untuk mengawal program, meningkatkan pengawasan di daerah dengan melibatkan dinas maupun Himbara dan lembaga pengusul lainnya.

Teten melanjutkan, ke depan akan memastikan bagaimana produk UMKM bisa terserap oleh masyarakat. Saat ini yang punya daya beli adalah pemerintah dan BUMN, dan ada kebijakan belanja pemerintah serta lembaga lain untuk membeli produk UMKM hingga senilai Rp307 triliun. Pihaknya melakukan percepatan melalui kerja sama dengan LKPP, serta mengembangkan Pasar Digital (PaDi) bersama 9 BUMN yang secara gradual akan ditambah jumlah keikutsertaan BUMN.

“Saya rasa kalau ini semua digerakkan, ekonomi kita bisa terdongkrak kembali. Sekitar 200 juta masyarakat dibangkitkan kesadarannya untuk beli produk UMKM akan sangat efektif, ini kekuatan yang perlu kita tumbuhkan,” pesan Teten.

Kejar Target

Menyoal ini, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya memiliki enam tugas pokok dengan total bantuan anggaran sekitar Rp488,06 triliun dengan total sasaran sekitar 120 juta rakyat Indonesia. Dari jumlah itu, program stimulus yang paling besar di perlindungan sosial mencapai Rp204,95 triliun. Selanjutnya, bantuan UMKM lewat PEN sekitar Rp123,46 triliun.

“Tugas kami mempercepat anggaran. Bansos terbesar diberikan ke UMKM mengapa? Selama ini UMKM menjadi roda ekonomi dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Namun perlu saya akui, karena programnya banyak, ini yang menyebabkan eksekusinya cukup sulit,” ucap Budi.

Budi menyebut, dari anggaran Rp480 triliun, sekitar Rp190,5 triliun telah terealisasi per 02 September 2020. Dalam seminggu kemarin ada tambahan lagi penyerapan sekitar Rp22,5 triliun. “Kita harus kejar lagi ada sisa waktu empat bulan sampai Desember 2020, supaya sekitar Rp400 triliunan bisa terserap,” kata Budi.

See also  Hadiri FPSL 2022, Tri Tito Didaulat sebagai Juri Kehormatan Foto Underwater

Di kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari menuturkan, sesuai Permenkop Banpres Produktif, BRI memiliki 2 fungsi yaitu sebagai pengusul dan penyalur. Pengusul bersumber dari calon penerima yang sudah ada di bank sebagai penabung di BRI dan memiliki profesi sebagai pedagang atau wiraswasta.

Selanjutnya sebagai penyalur, memiliki unit yang bekerja sama dengan lembaga yang ditunjuk dalam Permenkop, dinas koperasi dan lainnya. BRI membantu untuk meng-cleansing tahap awal sampai buka rekening.

“Sampai sekarang sudah disalurkan ke 1,6 juta penerima, bertambah lagi 500 ribu data dan ada 3 juta lagi penerima yang masih divalidasi,” imbuh Supari.

Berita Terkait

Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting
Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI
Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia
Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat
Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching
Trafik Jalan Tol Trans Sumatera Meningkat 37,93% Selama Libur Tahun Baru Islam 1447 H
Haidar Alwi: Kapolri Listyo Sigit adalah Teladan Bhayangkara Sejati.
Sultan Apresiasi Kinerja Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 18:35 WIB

Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting

Thursday, 3 July 2025 - 16:37 WIB

Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI

Wednesday, 2 July 2025 - 18:53 WIB

Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia

Tuesday, 1 July 2025 - 19:02 WIB

Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat

Tuesday, 1 July 2025 - 18:49 WIB

Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB