Pamerkan Busana Rancangan di Kaki Eiffel, Mitra Binaan Pertamina Ini Juga Aktif Galang Donasi untuk Perajin Batik

Thursday, 15 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman

DAELPOS.com – Jumlah penyaluran Program Kemitraan PT. Pertamina (Persero) untuk sektor industri kain terus meningkat. Hingga tahun 2020 ini, total penyaluran untuk industri tersebut sekitar Rp 83 miliar. Hal ini sebagai bentuk upaya Pertamina dalam mendukung UMKM mitra binaannya agar dapat Go Modern, Go Digital, dan Go Global.

Salah satu penerima manfaat Program Kemitraan disektor industri kain adalah Meeta Fauzan. Seorang desainer sekaligus pemilik butik di wilayah Coblong, Kota Bandung ini sudah cukup lama menggeluti bidang tersebut. “Mulai usaha sekitar tahun 1994. Awalnya mendesain baju biasa, untuk kuliah atau pesta dan sebagainya. Pada tahun 2003, barulah berfokus dibidang busana muslim,” ujar Meeta.

Justru dibidang itulah bisnis yang dijalaninya mulai merangkak naik. Hingga puncaknya pada tahun 2018 lalu, Meeta berkesempatan memamerkan busana karyanya di bawah kaki Menara Eiffel Paris. Di sana, Meeta membawa busana-busana andalannya. Yakni busana muslim dengan corak-corak khas Indonesia dipadukan dengan kain tenun dan batik.

Namun, akhir-akhir ini usahanya pun ikut terpukul dampak pandemi Covid-19. Tak langsung patah semangat, Meeta memutar otak untuk menemukan solusi agar usahanya dapat bertahan. Salah satunya dengan menerapkan usaha berbasis sociopreneur. Bagi siapa pun yang membeli produk busananya maka sebagian hasilnya akan didonasikan dalam bentuk masker untuk pihak yang membutuhkan.

”Cara itu cukup berhasil. Penjualan produk saya mulai naik kembali. Namun lama kelamaan orang malah cenderung ingin donasi saja. Hingga akhirnya terkumpul uang donasi sebanyak Rp 60 juta,” ujar perempuan kelahiran 9 Maret 1969 ini.

Meeta tidak menyangka terkumpul uang donasi sebanyak itu. Akhirnya, uang tersebut tidak hanya dalam bentuk masker. Melainkan digunakan membeli sembako dan dibagikan ke beberapa yayasan yatim piatu dan kampung-kampung perajin batik. Terutama para perajin batik di Cirebon, tempat Meeta memperoleh bahan baku pembuatan produknya.

See also  Iuran BPJS Kesehatan Naik, Komisi IX Segera Panggil Pihak Terkait

Mitra binaan Pertamina yang baru bergabung tahun 2020 ini mematok karyanya dengan harga cukup bervariatif. Yakni berkisar antara Rp 80 ribu untuk produk kerudung dan paling mahal sebesar Rp 3 juta untuk busana muslim dengan tingkat kerumitan produksi yang tinggi. Dengan harga jual itu, ia mampu mendapatkan omzet sekitar Rp 30 juta per bulannya. “Seluruh produk karya saya bisa dilihat melalui media sosial @meetafauzan,” tuturnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menambahkan, upaya Go Global UMKM mitra binaan Pertamina dapat di lakukan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan Meeta Fauzan. Selain itu juga terdapat upaya lain yang telah disusun dalam Program Kemitraan. ”Terdapat business forum dan business matching dengan buyer asing untuk memperkenalkan produk UMKM kita ke pembeli asing. Konsep sociopreneur yang diterapkan juga dapat ditiru UMKM lain, sehingga manfaatnya bisa dirasakan banyak orang,” ujar Fajriyah. 

Sebelum itu, Pertamina akan memberi perhatian lebih pada pembinaan dasar terlebih dahulu. Seperti membantu dapat pengurusan izin usaha atau sertifikat lain. Setelah itu mendorong dari UMKM tradisional menjadi Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. ”Ini sebagai implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Fajriyah.

Berita Terkait

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua
Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya
Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa
Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos
Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 18:15 WIB

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

Saturday, 5 July 2025 - 15:34 WIB

Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya

Friday, 4 July 2025 - 20:53 WIB

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Friday, 4 July 2025 - 20:51 WIB

Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB