DAELPOS.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengungkapkan pandemi Covid-19 memberikan berbagai dampak negatif di berbagai lini kehidupan masyarakat, salah satunya dalam lingkungan keluarga. Namun di sisi lain, hikmah yang dapat dipetik dari kondisi yang sulit ini, yaitu adanya kesempatan bagi masyarakat untuk membangun kelekatan di dalam keluarga.
“Saya memahami bahwa beban dalam rumah tangga di masa pandemi ini sangatlah berat. Namun di sisi lain, hikmah yang dapat diambil dan patut disyukuri bersama, yaitu kita dapat berada dekat dengan keluarga. Inilah waktu terbaik untuk membangun kelekatan dengan anak dan memastikan tumbuh kembang mereka berjalan optimal. Hal ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang unggul, tumbuh menjadi keluarga yang kuat, dan memiliki kelentingan untuk bertahan dalam situasi tersulit sekalipun,” ungkap Menteri Bintang dalam acara Simpul Ikayana 2021 dengan tema Ready For Revival sebagai rangkaian acara Hari Ulang Tahun Ikatan Alumni Universitas Udayana Bali (Ikayana) ke-46 yang dilaksanakan secara virtual.
Menteri Bintang menambahkan pandemi ini merupakan masa yang dapat dimanfaatkan dengan baik untuk belajar. “Pandemi ini telah mendorong kita untuk mengasah kreativitas dan memanfaatkan teknologi informasi semaksimal mungkin sehingga kita menjadi bisa dan biasa. Untuk itu, marilah meng-upgrade diri, pelajari sebanyak-banyaknya ilmu, dan temukan jendela-jendela baru,” ujar Menteri Bintang.
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif terbesar bagi kelompok rentan, seperti perempuan, anak, dan lansia. Banyak perempuan pelaku usaha yang mengalami kerugian, bahkan harus gulung tikar. Tak sedikit dari mereka menjadi tulang punggung keluarga. Para Ibu kewalahan dalam mengasuh dan mendidik anak karena adanya beban ganda akibat kebijakan bekerja dan belajar dari rumah. Belum lagi semakin tingginya kasus kekerasan berbasis gender hingga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami perempuan.
Risiko pekerja anak juga meningkat akibat beban ekonomi yang sangat berat dan kasus perkawinan anak juga melonjak. Jika tidak dilakukan tindakan-tindakan yang serius maka persoalan ini akan terus meningkat hingga pasca pandemi. Hal inilah yang mendasari Undang-Undang Penanggulangan Bencana memberikan amanat khusus agar kelompok rentan, yaitu perempuan (khususnya ibu hamil dan menyusui), anak, lansia, dan penyandang disabilitas dapat dilindungi melalui pemberian prioritas penyelamatan, evakuasi, pengamanan, pelayanan kesehatan, dan psikososial.
“Perlu kita sadari bahwa di balik setiap tantangan pasti ada kesempatan. Optimisme perlu terus kita pelihara dan wujudkan dalam berbagai upaya saling menjaga. Kita perlu mempersiapkan diri menuju tatanan normal baru dengan meraih berbagai kesempatan yang ada. Pandemi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya arti persatuan. Marilah kita bersatu untuk melawan pandemi ini, berjuang melalui disiplin kolektif, dan gotong royong demi keselamatan kita bersama dan masa depan bangsa,” tegas Menteri Bintang.
Untuk menekan klaster keluarga yang semakin memprihatinkan, Kemen PPPA juga telah mempublikasikan Protokol Kesehatan Keluarga melalui berbagai kanal media sosial yang dimiliki. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut mempraktikkan dan menyosialisasikan protokol ini, demi keluarga, lingkungan, dan Indonesia yang sehat. Dengan sikap optimis dan pikiran positif, saya yakin segala tantangan dapat kita hadapi dan masa depan yang gemilang akan kita capai. Marilah mulai dari diri sendiri dan keluarga menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan serta menerapkan Protokol Kesehatan Keluarga,” terang Menteri Bintang.
Pada acara ini, Menteri Bintang turut memberikan apresiasi kepada Ikatan Alumni Universitas Udayana Bali (Ikayana) Jakarta-Jawa Barat-Banten (Jakjaban) serta Ikayana Pusat yang telah menginisiasi terselenggaranya kegiatan hari ini. Menteri Bintang juga meminta dukungan dari seluruh anggota Ikayana yang mewakili berbagai pilar pembangunan, baik dari sektor pemerintahan, akademisi, profesi, dunia usaha, media maupun masyarakat lainnya untuk bersinergi bersama membangun kekuatan melawan pandemi menuju Indonesia yang maju.
“Saya berharap kegiatan ini dapat membangkitkan kembali semangat kita, para Ikayaners, untuk tetap berkarya, sejahtera, dan sehat baik secara fisik maupun mental. Kami juga berharap Ikayana dapat turut mendukung kami dalam menangani 5 (lima) isu prioritas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Perempuan dan anak adalah sumber daya manusia yang sangat berharga bagi bangsa, yang juga menentukan masa depan kita bersama,” tutup Menteri Bintang.