Pupuk Langka dan Harga Gabah Anjlok, Begini Curhatan Para Petani di Pacitan

Friday, 5 March 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto / Net

foto / Net

DAELPOS.com – Jeritan hati petani di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang bernasib jarang mujur selalu di alami setiap tahun. Permasalahan untuk mendapatkan pupuk yang maksimal selalu terkendala dengan persediaan, serta harga jual gabah setiap musim panen masih menjadi momok, karena harganya selalu jatuh.

Seperti cerita Supri, Petani asal Kecamatan Pacitan. Menurut petani berusia 45 tahun itu, bahwa petani adalah pekerjaan paling pinggiran, tapi selalu di utamakan karena semua orang butuh nasi untuk makan. Namun nasibnya selalu terlunta-lunta karena jarang mendapat perhatian.

“Bagaimana tidak? Petani itu kan pekerjaan paling pinggiran, tapi pemerintah ini mbok ya paham dengan permasalahan ini. Pupuk langka, harga jual gabah saat musim panen selalu jatuh. La, kita ini kan juga butuh duit untuk beli keperluan, tidak hanya butuh gabah saja,” ungkapnya kepada kontributor MoeslimChoice.com, di Pacitan, Jum’at (5/3).

Harapan Supri dan sejawatnya hanyalah satu, yaitu Pemerintah ataupun Dinas Pertanian agar tanggap terhadap permasalahan yang dikeluhkan para Petani ini. Agar petani ini bisa paham dan mengerti.

“Harusnya tanggap dong? Dengan permasalahan kita-kita ini, jangan hanya mengaku-aku kalau musim panen sukses, baru mengakui kalau ini adalah wujud perhatian dari pemerintah, tapi saat tanaman kami terserang hama, pupuk langka, harga anjlok. Kemana mereka itu,” tegas Supri.

Terpisah, seorang Petani lain, Boyadi, sependapat dengan apa yang dikatakan temannya, Supri. Keluh kesah pria berusia 50 tahun itu tidak hanya pada pupuk, tapi juga terhadap harga gabah dan juga beras.

“Mbok ya harga gabah maupun beras itu distandarkan. Kemarin harga gabah masih 5.000 rupiah perkilo, saat ini tidak sampai. Saat ini kalau kita ini mau jual gabah pasti mengelus dada dulu lo? Karena kami pikir tidak sesuai dengan jerih payah kami,” keluh Boyadi.

See also  Cegah Korupsi, KPK-Kompolnas Kerjasama Antar Lembaga

Mereka pun berharap keluhan-keluhannya tersebut bisa sampai ke pihak-pihak terkait, sehingga curhatan kaum Petani ini bisa tersampaikan dan bisa dicarikan solusinya. Semoga. (FAH)

Berita Terkait

Mendes Yandri Ajak Warga Desa Kopo Sukseskan Kopdes Merah Putih
Tinjau Progress Bali Beach Conservation Project Phase II, Wamen Diana: Jaga Warisan Pariwisata Nasional
PLN NP kendalikan sepenuhnya operasi pltmg Arun peaker, perkuat pasokan listrik di Aceh
Tinjau Jalan Tol Palembang–Betung, Menteri Dody Targetkan Fungsional untuk Mudik Lebaran 2026
Ratas Bersama Presiden Prabowo, Menteri Dody Sampaikan Kesiapan Infrastruktur Sekolah Rakyat di 65 Lokasi
Mendes Yandri Lepas Ekspor 18,5 Ton Gula Kelapa ke Hungaria
Bertemu Menteri Pariwisata, Menteri PANRB Dukung Penguatan Kepariwisataan Nasional
Gedung Jampidsus Diresmikan, Hutama Karya Hadirkan Bangunan Berkonsep Berkelanjutan dengan Arsitektur Ikonik

Berita Terkait

Sunday, 4 May 2025 - 19:04 WIB

Mendes Yandri Ajak Warga Desa Kopo Sukseskan Kopdes Merah Putih

Sunday, 4 May 2025 - 19:00 WIB

Tinjau Progress Bali Beach Conservation Project Phase II, Wamen Diana: Jaga Warisan Pariwisata Nasional

Saturday, 3 May 2025 - 15:44 WIB

PLN NP kendalikan sepenuhnya operasi pltmg Arun peaker, perkuat pasokan listrik di Aceh

Friday, 2 May 2025 - 18:27 WIB

Tinjau Jalan Tol Palembang–Betung, Menteri Dody Targetkan Fungsional untuk Mudik Lebaran 2026

Friday, 2 May 2025 - 07:50 WIB

Ratas Bersama Presiden Prabowo, Menteri Dody Sampaikan Kesiapan Infrastruktur Sekolah Rakyat di 65 Lokasi

Berita Terbaru

Olahraga

Popsivo Melaju ke Final Usai Tumbangkan Pertamina Enduro

Sunday, 4 May 2025 - 20:27 WIB