DAELPOS.com – PT Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan hingga saat ini telah membina lebih dari 65 ribu usaha mikro dan kecil (UMK) dari berbagai sektor. Satu di antaranya yang menjadi komoditi andalan adalah sektor industri kopi. Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia mendukung penuh sektor ini melalui pembinaan UMK dan petani kopi hingga naik kelas dan Go Global.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan, hingga saat ini, jumlah mitra binaan yang menggeluti bisnis kopi mulai dari perkebunan hingga pengolahan menjadi produk akhir ada lebih dari 175 UMK. “Para mitra binaan ini mengangkat kopi khas dari daerah masing-masing, mulai dari Aceh sampai Papua,” tuturnya.
Agus menambahkan, kopi-kopi yang di produksi oleh mitra binaan Pertamina mayoritas memiliki kualitas yang bagus. Sebab, selama menjadi binaan, mereka didampingi untuk bisa meningkatkan mutu hingga mampu mengantongi sejumlah sertifikasi dan izin usaha. “Bertepatan dengan Hari Kopi Nasional yang jatuh pada 11 Maret ini, Pertamina mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung UMK kopi Nusantara dengan membeli produk-produk mereka,” imbuhnya.
Salah satu mitra binaan Pertamina yang berkecimpung di bidang ini adalah Raulan Togatorop. Pemilik usaha kopi dengan nama brand A2E Alaxest Coffee ini terhitung pemain baru di dunia perkopian. Namun, sejak memulai usaha pada pertengahan tahun 2019, ia sudah berkomitmen menjadikan produk kopinya menjadi produk unggulan dengan kualitas ekspor.
Usaha yang berbasis di Perumahan Griya Prima Srigunting Blok G No.20, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara telah melakukan banyak inovasi terhadap produknya. “Meski pemasaran masih lokal, namun packaging kopi bubuk kami sudah memakai drip paper yang kekinian seperti yang banyak dilihat di cafe atau coffee shop. Sehingga nyaman dibawa bepergian dan langsung menikmatinya di rumah ataupun kantor,” cerita Raulan.
Selain Raulan, ada pula mitra binaan Pertamina produsen kopi yang cukup sukses mengekspor kopi asli Batangnya ke berbagai Negara. Yakni Wiweko, pemilik WE Coffee and Tea yang berada di Dukuh Tambakboyo RT.003/RW.001, Desa Tambakboyo, Kec. Reban, Kab.Batang ini telah memasarkan produknya di beberapa negara Asia dan Timur Tengah.
“Kami mengirim olahan kopi ke Hongkong rutin, tiap buka rata-rata 10 kg. Ke Jepang sesuai permintaan, pernah hingga 100 kg. Ke Korea Selatan sesuai permintaan, biasanya sebanyak 50 kg. Dan saat ini dalam proses negosiasi untuk dapat mengirim ke Saudi Arabia dan Qatar. Permintaan mereka sebanyak 1 kontainer/bulan,” tuturnya.
Agus menambahkan, dengan dukungan yang diberikan oleh semua pihak, akan dapat membantu para pelaku usaha dan pekerja serta keluarga di belakangnya. Sehingga hal ini turut mendukung implementasi SDGs tujuan ke 8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.