DAELPOS.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjalin kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam rangka menguatkan peran dan kontribusi penanaman modal untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kerja sama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dan UI yang ditandatangani oleh masing-masing pihak yaitu Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Rektor UI Prof. Ari Kuncoro S.E., M.A., Ph.D pada hari ini (24/6) secara daring di kantor masing-masing.
Penandatangan kerja sama ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan seminar daring dengan tema “Prospek & Tantangan Industri Baterai Nasional” yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UI Teve.
Dalam kegiatan webinar tersebut, Bahlil menjelaskan bahwa salah satu visi besar Presiden RI Joko Widodo yaitu mewujudkan transformasi ekonomi. Salah satunya melalui hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah. Pada tahun 2030 mendatang, sebanyak 70% bahan bakar kendaraan sudah beralih dari fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT). Dalam hal ini, Indonesia beruntung karena memiliki cadangan sumber daya alam nikel sebesar 25% dari total cadangan di seluruh dunia.
“Indonesia menurut saya sudah saatnya untuk keluar menjadi pemain terbesar dunia, sehingga dunia mengenal Indonesia bukan hanya sekedar Bali, yaitu pariwisatanya. Tapi dunia harus mengenal Indonesia sebagai negara industrialis yang menghasilkan baterai modern,” ujar Bahlil dalam video sambutannya.
Menurut Bahlil, kerja sama ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam melakukan kolaborasi dengan dunia akademik, terutama untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Kolaborasi antara Kementerian Investasi/BKPM dengan UI ini mencakup aspek pendidikan dan pelatihan, penelitian dan kajian terkait penanaman modal serta kemudahan berusaha, publikasi bersama, dan berbagai bentuk kerja sama lain yang akan mengemuka di kemudian hari.
Dalam sambutannya, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro S.E., M.A., Ph.D berharap bahwa kegiatan seminar dan penandatanganan ini menjadi momentum awal kolaborasi antara UI, pemerintah, dan industri dalam rangka membangun ekosistem industri mobil listrik nasional.
“Kerja sama dan kegiatan seminar ini penting untuk memahami pergeseran industri otomotif dunia, dari industri berbasis bahan bakar fosil menjadi industri kendaraan berbahan dasar listrik (electric vehicle/EV),” katanya dalam sambutan.
Dalam pengembangan teknologi EV, UI telah memulai pada tahun 2012 dengan diluncurkannya MOLINA-UI (Mobil Listrik Nasional Universitas Indonesia) oleh Fakultas Teknik UI (FTUI) serta pengembangan baterai ion-lithium yang hemat energi oleh Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI. Hal ini terus dikembangkan sampai saat ini dengan melakukan riset terkait sistem motor listrik, sistem charging baterai, serta kajian sosial ekonomi terkait perubahan perilaku konsumen otomotif.
Seperti yang kita ketahui, industri baterai kendaraan listrik (EV battery) ini merupakan salah satu prioritas pemerintah. Investasi di sektor tersebut diproyeksikan akan menjadikan Indonesia naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah, menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik. Kementerian Investasi akan terus berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia, mulai dari produksi baterai hingga kendaraan listrik dan pemasarannya.(*)