Dikira Tinggal Mitos, Balai KSDA Maluku Berhasil Buktikan Keberadaan Jenis Babirusa Maluku

Friday, 16 July 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Camera Trap milik Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) berhasil menangkap Babirusa Maluku (Babyrousa babyrussa) di kawasan Suaka Alam Masbait, pulau Buru, Maluku. Ini merupakan bukti pertama penemuan atas survey intensif yang dilakukan sejak tahun 1995.

Sejak survey intensif yang dilakukan pada tahun 1995 belum pernah ditemukan Babirusa secara langsung kecuali jejaknya, sampai pada tahun 1997 dengan ditemukannya tengkorak Babirusa dari seorang pemburu di sekitar Gunung Kapalat Mada, Pulau Buru. Sehingga terkonfirmasi bahwa Pulau Buru sebagai salah satu habitat Babirusa.

Informasi dari masyarakat setempat, menyampaikan bahwa mereka pernah menjumpai Babirusa di hutan-hutan pada perbukitan dan pegunungan, serta mitos setempat bahwa Babirusa akan muncul untuk menunjukkan jalan keluar bagi orang yang tersesat di dalam hutan memperkuat informasi Pulau Buru sebagai habitat Babirusa secara tidak langsung.

Balai KSDA Maluku tahun 2011 s.d. 2013 telah melaksanakan survey intensif di kawasan konservasi tetapi belum mendapatkan bukti perjumpaan secara langsung sehingga menjadikan keberadaan Babirusa di Pulau Buru masih dianggap sebagai mitos.

Berawal dari ditemukannya tengkorak dan tulang belulang Babirusa oleh Tim Balai KSDA Maluku yang sedang melakukan patroli rutin di kawasan Suaka Alam Masbait pada November 2019. Hal tersebut menjadikan BKSDA Maluku berupaya untuk mendapatkan bukti langsung keberadaan Babirusa di Pulau Buru terutama pada areal ditemukannya tengkorak dan tulang belulang Babirusa.

Upaya tersebut mendapat dukungan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati – Ditjen KSDAE melalui Project EPASS (Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation) Tahun 2020, dengan dihibahkannya peralatan survey berupa 20 buah kamera jebak dan 1 buah GPS kepada Balai KSDA Maluku.

See also  Populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Meningkat

Pada Tahun 2021, upaya yang dilakukan BKSDA Maluku akhirnya membuahkan hasil, dimana dari 10 kamera jebak hanya 1 (satu) kamera yang tidak merekam keberadaan Babirusa. Camera Trap tersebut dipasang sejak April s.d Juni 2021 pada 7 (tujuh) lokasi yang merupakan area lintasan satwa yaitu pada areal berkubang/ bermain satwa, saltlicks (tempat menggaram) ataupun mencari pakan.

Kepala Balai KSDA Maluku, Danny H Pattipeilohy, menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan Tim Survey Balai KSDA Maluku yang telah bekerja keras dan tidak berputus asa untuk mendapatkan bukti langsung keberadaan satwa ini dengan terekamnya foto Babirusa oleh kamera jebak. Danny juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, sehingga dapat membuktikan bahwa satwa Babirusa khususnya di Pulau Buru belum punah di alam.

“Selanjutnya akan direncanakan program kegiatan untuk konservasi Babirusa khususnya di Pulau Buru seperti peningkatan patroli pengamanan, penyadartahuan masyarakat serta survey pakan/habitat. Selain itu rencananya akan dilaksanakan juga survey monitoring dengan pasang kamera trap di habitat Babirusa lainnyaseperti di P. Mangole dan P. Taliabu, untuk pembuktian langsung keberadaan babirusa Maluku,” ujar Denny.

Babirusa (Babyrousa spp.) merupakan satwa endemik Wallace, region ini dihuni 3 jenis Babirusa yaitu Babirusa Sulawesi (Babyrousa celebensis) yang sebarannya berada di Pulau Sulawesi, Babirusa Togean (Babyrousa togeanensis) menyebar di beberapa pulau di Kepulauan Togean, serta Babirusa Maluku (Babyrousa babyrussa). Sebaran babirusa Maluku (Babyrousa babyrussa Linnaeus, 1978) teridentifikasi meliputi Kepulauan Sula yaitu P. Mangole dan P. Taliabu serta Pulau Buru (SRAK Babirusa 2013-2024, KLHK 2013).

Babirusa Maluku pertama kali diidentifikasi sebagai sub-species dari Babyrousa babyrussa yaitu B. b. babyrussa, selanjutnya dengan pertimbangan perbedaan karakteristik morfologi babirusa Maluku sebagai jenis sendiri yaitu B. babyrussa (SRAK Babirusa 2013-2024, KLHK 2013). Di habitat alaminya khususnya di Pulau Buru, populasi satwa ini terancam akibat perburuan liar baik untuk konsumsi maupun by-catch karena pemasangan jerat babi untuk eradikasi hama pertanian, serta akibat fragmentasi habitat karena berkurangnya hutan baik untuk tujuan penebangan komersial maupun akibat pembakaran antropogenik yang berulang.

See also  Bertepatan Hari Jadi Ke-67 Provinsi Riau, PHR Berikan Beasiswa Penuh Kepada 10 Putra-Putri Riau

Babyrousa spp. Termasuk Apendiks I CITES artinya dilarangnya perdagangan spesimen Babirusa baik dalam bentuk hidup dan atau mati dan atau bagian-bagian serta produk turunannya. Satwa ini juga termasuk dalam daftar IUCN Red List sebagai jenis-jenis yang terancam punah dengan kategori Vulnerable. Secara nasional, jenis babirusa ini termasuk dalam jenis dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, sebagaimana lampirannya diubah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.106 tahun 2018, yang menegaskan bahwa jenis babirusa dilindungi oleh peraturan perundangan.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) KLHK, Indra Exploitasia, menyatakan apresiasi atas upaya dan kerja keras Tim Balai KSDA Maluku dalam upaya memperoleh bukti nyata keberadaan Babirusa yang merupakan Satwa Prioritas Nasional yang dilindungi secara penuh sejak Tahun 1931. Lebih lanjut lagi, Indra menyatakan dukungan sepenuhnya untuk upaya-upaya konservasi satwa jenis ini yang akan dilakukan oleh Balai KSDA Maluku kedepannya.

Selain rekaman foto Babirusa, kamera jebak yang dipasang oleh Balai KSDA Maluku juga menangkap beberapa gambar jenis satwa lain seperti Gosong Maluku (Eulopia wallacei), Burung Arika (Gallicrex cinerea), Gosong Kelam (Megaphodius freycinet buruensis), Musang/Rase (Viverra tangalunga), Biawak (Varanus salvatori), Rusa Timor (Rusa timorensis), dan Babi Hutan Sulawesi (Sus celebensis).

Berita Terkait

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global
Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang
Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah
KPU Papua Barat Langkahi Putusan MA Terkait Diskualifikasi UTAYOH, Chaty Uswanas: Putusan yang Rancu dan Lucu
Ketua Komite III DPD RI menerima audiensi FGSNI dan Aliansi Pejuang BPI
Mendes Yandri Kunjungi Destinasi Wisata Pengelola BUMDes di Lampung
Anggota DPD RI Dwi Ajeng Sekar Respaty Lakukan Reses Bersama KPUD Prov. Kepri untuk Evaluasi Persiapan Pilkada Kepri 2024
Gelar Diskusi Panel di Bogor, Minaqu Hadirkan Ketua PP Muhammadiyah Busro Muqoddas

Berita Terkait

Friday, 22 November 2024 - 16:44 WIB

Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang

Thursday, 21 November 2024 - 09:03 WIB

Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah

Wednesday, 20 November 2024 - 13:34 WIB

KPU Papua Barat Langkahi Putusan MA Terkait Diskualifikasi UTAYOH, Chaty Uswanas: Putusan yang Rancu dan Lucu

Tuesday, 19 November 2024 - 16:42 WIB

Ketua Komite III DPD RI menerima audiensi FGSNI dan Aliansi Pejuang BPI

Saturday, 16 November 2024 - 16:35 WIB

Mendes Yandri Kunjungi Destinasi Wisata Pengelola BUMDes di Lampung

Berita Terbaru

Berita Utama

LavAni Navy Juara Livoli Divisi Utama 2024

Sunday, 24 Nov 2024 - 07:01 WIB

ilustrasi / foto ist

Berita Utama

Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun

Saturday, 23 Nov 2024 - 17:15 WIB

Olahraga

Petrokimia Gresik Juara Livoli Divisi Utama 2024

Saturday, 23 Nov 2024 - 17:05 WIB