DAELPOS.com – Bank Indonesia (BI) bakal mempertahankan kebijakan suku bunga rendah. Itu dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Maklum, inflasi Indonesia cenderung rendah. ”Suku bunga, kebijakan likuiditas super longgar akan kami pertahankan,” tutur Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Jumat (6/8).
Karena itu, bank sentral perlu mempertahankan suku bunga rendah agar pertumbuhan ekonomi bisa terus melaju di zona positif. Tahun depan, juga masih mempertahankan kebijakan cenderung pro growth. Artinya, kebijakan suku bunga rendah kemungkinan dipertahankan sampai 2022. ”Kami perlu mendorong pemulihan ekonomi, sehingga kebijakan BI lebih cenderung pro growth,” imbuh Perry.
Namun, BI akan terus mengamati perkembangan data ekonomi ke depan. Terkhusus pergerakan inflasi. ”Kami akan menakar kenaikan inflasi. Tentu secara bertahap mengurangi sedikit likuiditas super melimpah,” ucap Perry.
Sementara Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kalau suku bunga kembali turun, dan bunga deposito perbankan turun lagi, orang kaya akan terdorong untuk belanja. ”Orang-orang kaya yang enggan belanja karena menikmati bunga besar, ketika bunga turun lagi, mungkin akan berbelanja,” tegas Purbaya.
Belanja orang kaya akan mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi domestik. Pasalnya, masyarakat kelas menengah, dan menengah bawah juga akan mendapat dampak dari aktivitas belanja orang kaya. Dengan begitu, ekonomi bergerak. (*)