DAELPOS.com – Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan) resmi berpindah tangan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku anak usaha PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 9 Agustus 2021. Presiden Joko Widodo menyambut baik proses alih kelola Blok Rokan setelah lebih dari 90 tahun pengelolaannya dilakukan oleh perusahaan minyak asing.
“Selamat atas kembalinya pengelolaan Blok Rokan ini ke pangkuan Ibu Pertiwi dan selamat bekerja untuk seluruh tim dari Pertamina,”ucap Presiden Jokowi dalam video berdurasi 1 menit yang diunggah di akun instagramnya.
Jokowi juga menyemangati seluruh tim Pertamina dan meminta untuk bekerja keras, agar dapat menjaga keberlanjutan blok Rokan ini sebagai penopang produksi minyak nasional serta meningkatkan kemanfaatan untuk daerah.
“Saya percaya bahwa Pertamina mampu mengelola Blok Rokan ini,” imbuhnya. Presiden mengingatkan bahwa proses pengalihan pengelolaan ini merupakan sebuah tantangan bagi Pertamina.
“Kita ditantang untuk membuktikan kemampuan kita. Jangan sampai produktivitas Blok Rokan menurun justru setelah kita kelola sendiri,”tandasnya.
Berdasarkan data saat ini, Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager.
Blok Rokan membentang di 5 (lima) Kabupaten Provinsi Riau yakni Kebupaten Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Blok minyak strategis ini, merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan target produksi minyak tahun 2021 sekitar 165.000 barel per hari atau sekitar 24% dari produksi nasional.
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan produksi paska alih kelola dengan melakukan pengeboran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu Agustus – Desember 2021 sebanyak 161 sumur yang terdiri dari 84 sumur baru dan 77 sumur eks Chevron. Selanjutnya pada tahun 2022 direncanakan akan ada tambahan kurang lebih sebanyak 500 sumur.