DAELPOS.com – Sejak pagi, peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah mendatangi Kantor Regional 1 Badan Kepegawaian Negara (BKN) Yogyakarta. Para peserta tiba dengan pakaian yang sama, kemeja putih dan bawahan hitam. Pelaksanaan SKD CPNS Kementerian PANRB dibagi dalam dua sesi. Untuk sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB dan sesi kedua pukul 11.00 WIB.
Penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dilakukan dalam seleksi tersebut. Diantaranya, peserta wajib melakukan swab test RT-PCR kurun waktu maksimal 2×24 jam atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1×24 jam dengan hasil negatif/non reaktif. Kedua, peserta menggunakan masker dobel berupa masker tiga lapis dan masker kain di bagian luar. Ketiga, jaga jarak minimal 1 meter. Keempat, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Kelima, ruang kegiatan maksimal diisi 30 persen dari kapasitas normal.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji meminta peserta yang mengikuti SKD untuk tetap disiplin melaksanakan prokes agar tidak terjadi penularan Covid -19. “Kami tidak ingin seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) ini menjadi kluster baru penyebaran Covid-19,” demikian dikatakannya saat meninjau SKD bagi CPNS Kementerian PANRB di Kantor Regional 1 BKN Yogyakarta, Minggu (05/09).
Tes SKD yang dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19, menurutnya membutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk disiplin menerapkan prokes. “Panitia sudah berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang prokes. Kami mengajak agar peserta benar-benar menjalankannya dengan maksimal,” tuturnya.
Atmaji juga memberikan apresiasi tinggi pada panitia pelaksana, karena menyiapkan tempat yang nyaman dan memberikan fasilitas terbaik pada pelaksanaan tes SKD Kementerian PANRB. Ia berharap peserta tes bisa mengerjakan soal sebaik mungkin, sehingga lulus dengan hasil terbaik.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi CASN dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Sistem ini dapat mengurangi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penerimaan CASN. “Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan seleksi, nilai ujian dapat dipantau melalui live score,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bagus Sulistiyono, salah satu peserta tes SKD Kementerian PANRB sangat mengapresiasi pelaksanaan tes SKD tahun 2021. Menurutnya, dibalik keterbatasan saat ini panitia seleksi menerapkan prokes yang sangat maksimal. “Dari awal datang pelayanannya sudah bagus, kita diharuskan harus cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan memakai masker 2 lapis,” ujarnya.