DAELPOS.com – Ketua Majelis Syuro PKS Dr Salim Segaf Al-Jufri menggelar silaturahim kebangsaan dengan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu (6/11/2021).
Salim menyebut, pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengkubowono untuk melaporkan kegiatan PKS di Yogyakarta. Selain itu, Salim ingin meminta masukan dari sosok negarawan seperti Sri Sultan Hamengkubowo X.
“Kami disambut luar biasa, saya pribadi, Presiden PKS dan jajaran DPP PKS merasakan disambut seperti keluarga sendiri. Banyak ide-ide yang brilian beliau utarakan, memang sosok Ngarso Dalem ini tercermin benar sebagai negarawan,” kata Salim Segaf usai pertemuan.
Pria kelahiran Solo ini mengatakan, PKS tengah menggelar acara Bimbingan Teknis bagi Anggota DPR RI dan DPRD dari PKS dari Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat di Yogyakarta.
“Sebab itu kewajiban kami untuk datang dan minta izin PKS mengadakan acara besar di Yogyakarta,” Sebut dia.
Menurut Salim, Sri Sultan juga memberikan wejangan khusus kepada PKS. Sri Sultan sudah banyak mengenal kiprah pejabat publik dari PKS di Yogyakarta.
“Salah satu pesan buat PKS, Ngarso Dalem ingin agar PKS bisa berbuat terus untuk bangsa dan negara. Tidak berpikir untuk pribadi. Meskipun mendapatkan jabatan publik tapi akan lewat saja masanya. Kenangan yang indah akan terus diingat jika pejabat publik sebagai pelayan rakyat. Nah nyambung dengan PKS yang menasbihkan diri sebagai pelayan rakyat,” ungkap Salim.
Secara khusus, Sri Sultan berpesan agar kehidupan politik di Indonesia menuju politik yang lebih berbudaya dan beretika. Sehingga muncul pemimpin bangsa yang benar-benar mengayomi dan bisa mewujudkan cita-cita pendiri bangsa.
“Mewujudkan bangsa yang gemah ripah loh jinawi, semoga tidak akan lama lagi terwujud,” sebut Salim.
Menteri Sosial RI 2009-2014 ini mengungkapkan masukan dan pandangan dari Sri Sultan Hamengkubowo X jadi bagian dari safari Salim ke beberapa tokoh nasional.
Salim diputuskan oleh Sidang Majelis Syura PKS agar maju dalam pentas kepemimpinan nasional. “Saya pribadi memang diamanahkan untuk ditokohkan di pentas kepemimpinan nasional tapi bukan dicapreskan. Jadi salah satu kewajiban saya adalah bertemu dengan tokoh-tokoh nasional,” kata dia.