Kalimantan Banjir Besar, Andi Akmal : Regulasinya Kurang Dukung Penjagaan Lingkungan

Friday, 19 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan, musibah banjir besar di Kalimantan yang terjadi selama berhari-hari itu menjadi teguran keras bagi pengelola Negara Indonesia. Ia menyatakan, kerusakan daerah tangkapan hujan  sudah terjadi bertahun-tahun. Hal ini akibat regulasi yang ada tidak terlalu mendukung pada pengamanan dan penjagaan lingkungan yang semestinya.

“Pada tahun 2000 luas hutan Kalimantan adalah 33.234.711 Ha, lalu menurun menjadi 26.886.772 Ha pada tahun 2013, dan hutan Kalimantan yang tersisa pada tahun 2017 adalah seluas 24.834.752 Ha,” urai Akmal dalam berita rilisnya, Kamis (18/11/2021).

Legislator dapil Sulawesi Selatan II ini menjabarkan, secara nasional proporsi tutupan lahan hutan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Laju deforestasi terjadi akibat penebangan ilegal (illegal logging), kebakaran hutan ataupun konversi dari hutan menjadi perkebunan. Proporsi tutupan hutan nasional pada tahun 2019  adalah 50,10  persen dari total luas lahan secara keseluruhan atau sama dengan 94.114.000 hektar

Akmal juga menjelaskan, selama periode 2015-2020, paling tidak terjadi kabakaran hutan dan lahan seluas 5.645.022 Hektar. Berdasarkan perhitungan, kebakaran hutan di Indonesia mencapai luas 940.837 hektar per tahun atau sama dengan 2578 hektar per hari, telah menghancurkan kehidupan satwa, menghilangkan biomass, merusak ekosistem, melepaskan karbon, dan asap kebakaran hutan telah mengggangu kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat

Wakil rakyat kelahiran Bone ini juga mengingatkan bahwa pada tahun 2020 kala terjadi pandemi Covid-19, saat yang bersamaan hutan dan lahan kita yang terbakar mencapai 269.942 hektar. Hampir 150.000 hektar kebakaran hutan dan lahan terjadi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.

“Jadi ini saat ini telah tampak kerusakan yang terjadi di darat dan udara akibat ulah manusia yang mengakibatkan perubahan iklim, dan menurunnya kemampuan dataran untuk menerima kondisi alam, termasul meluasnya lahan kritis, yang ujungnya timbul bencana alam seperti banjir besar,” tandas politisi Fraksi PKS itu.

See also  10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kementerian PUPR Tuntaskan Sejumlah Infrastruktur Guna Tingkatkan Daya Saing dan Perekonomian

Ia memaparkan, total luas lahan kritis nasional mencapai 14 Juta hektar. Proporsinya terhadap total luas lahan adalah sebesar 7,46 persen. Luas lahan kritis tertinggi pada tingkat provinsi ada di Provinsi Sumatera Utara yaitu seluas 1.338.810 hektar, berikutnya adalah Kalimantan Barat seluas 1.015.631 hektar, dan Provinsi Jawa Barat luas lahan kritisnya hampir mencapai 1 juta hektar yaitu seluas 911.192 hektar.

“Sudah saatnya pemerintah saat ini berbenah total tanpa menyalahkan masa keadaan masa lalu. Yang paling penting bagaimana di masa depan lingkungan kita menjadi membaik sehingga meningkatkan kualitas hidup makhluk hidup di dalamnya termasuk ummat manusia,” tutup Andi Akmal Pasludddin.

Berita Terkait

Mudik Lebaran, KAI Hadirkan Tiket KA Ekonomi Antar Kota Mulai Rp10 Ribu
Transformasi Rekrutmen dan Penataan Pegawai Non-ASN Bagian Agenda Transformasi ASN
Putus Mata Rantai Kemiskinan, Prabowo Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Pertamina Peduli Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan
Menteri PU Tinjau Sawah Terendam Banjir di Karawang, Dorong Penanganan Komprehensif
Meningkatkan Produktivitas Tanpa Stres PLN EPI Bahas Peran Ayah dalam Keseimbangan Hidup
Hadapi Cuaca Ekstrem, PLN Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Mentrans Temui Mendikti Saintek, Bahas Program Dapur SDM Unggul ‘Transmigrasi Patriot’

Berita Terkait

Sunday, 9 March 2025 - 23:31 WIB

Mudik Lebaran, KAI Hadirkan Tiket KA Ekonomi Antar Kota Mulai Rp10 Ribu

Saturday, 8 March 2025 - 15:23 WIB

Transformasi Rekrutmen dan Penataan Pegawai Non-ASN Bagian Agenda Transformasi ASN

Friday, 7 March 2025 - 23:22 WIB

Putus Mata Rantai Kemiskinan, Prabowo Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Friday, 7 March 2025 - 23:01 WIB

Pertamina Peduli Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan

Friday, 7 March 2025 - 00:54 WIB

Menteri PU Tinjau Sawah Terendam Banjir di Karawang, Dorong Penanganan Komprehensif

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

RAFI 2025: Menteri ESDM Cek Langsung Stok dan Kualitas BBM di Baubau

Sunday, 9 Mar 2025 - 18:54 WIB