DAELPOS.com – Tugas dan peran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai instansi pemerintah yang bertugas mengelola keuangan negara dan berperan menjaga ekonomi negeri, terus diperkenalkan kepada masyarakat luas tidak terkecuali para pelajar. Melalui kegiatan Kemenkeu Mengajar, para pelajar pada jenjang SD, SMP, dan SMA diberikan edukasi tentang fungsi-fungsi keuangan negara, serta bagaimana mengurus keuangan negara dengan baik.
Kemenkeu Mengajar digagas oleh Dwinanda Ardhi Swasono yang merupakan Analis Riset Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan sejak tahun 2016 lalu. Ardhi menjelaskan bahwa Kemenkeu Mengajar merupakan sebuah kegiatan mengajar selama satu hari di sekolah yang dilaksanakan oleh pegawai Kementerian Keuangan yang mendaftar sebagai relawan.
“Relawan akan mengajarkan bagaimana peran Kementerian Keuangan dalam upaya menjaga ekonomi negeri dan memperkenalkan profesi yang ada di Kementerian Keuangan,” jelasnya.
Sejak awal dilaksanakan di tahun 2016 hingga sekarang, kegiatan Kemenkeu Mengajar telah diikuti oleh lebih dari 12 ribu pegawai dari seluruh unit eselon I Kemenkeu. Tercatat kegiatan tersebut telah mengunjungi hampir 1.000 sekolah di Indonesia baik secara langsung maupun daring, serta mengajar lebih dari 100 ribu anak sekolah dilebih dari 300 kota di 34 provinsi di Indonesia dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
Pria kelahiran Jepara ini menjelaskan jika program tersebut mengusung semangat kesukarelaan, dimana panitia tidak memungut biaya apapun pada sekolah. Untuk pegawai yang mengikuti Kemenkeu Mengajar juga tidak mendapatkan pembayaran, baik honor maupun biaya perjalanan dinas. Biaya yang ditimbulkan atas penyelenggara kegiatan ini juga tidak dibebankan pada APBN.
Pada tahun 2020, pria lulusan S2 di Sanford School of Public Policy, Duke University di Amerika Serikat ini mendapatkan kepercayaan untuk menjadi Ketua Panitia Kemenkeu Mengajar 5 (KM 5) yang memimpin kolaborasi lebih dari 150 orang pegawai Kemenkeu dari berbagai unit eselon I dalam kepanitiaan tersebut. Kegiatan KM5 merupakan kegiatan KM pertama yang dilakukan secara daring di masa pandemi, dilaksanakan di 85 sekolah, dan diikuti oleh 1.250 pegawai Kemenkeu. Jenis kegiatan KM juga bertambah dengan beberapa side events seperti webinar dan Instagram Live Cerita di KM (Cerdik).
Sederet penghargaan ditorehkan melalui kegiatan Kemenkeu Mengajar. Seperti di tahun 2018, gerakan Kemenkeu Mengajar menerima penghargaan Public Relations Indonesia Award 2018 pada kategori CSR Sub Kategori Community Based Development. Kemudian ditahun berikutnya, Kemenkeu Mengajar mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori Kegiatan Kerelawanan-ASN Pertama di Bidang Pembangunan Karakter kepada Siswa Sekolah Dasar.
“Kegiatan Kemenkeu Mengajar telah berhasil membantu mengenalkan tugas dan fungsi Kemenkeu serta konsep pengelolaan negara kepada para pelajar anak Indonesia selama enam tahun terakhir,” katanya.
Kegiatan Kemenkeu Mengajar juga mendapat perhatian dari Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim. Sejak tahun 2020, Nadiem turut terlibat dalam kegiatan Kemenkeu Mengajar dengan menjadi pengajar pada Hari Mengajar dan narasumber webinar Cerdik. Pada tahun tahun sebelumnya Menteri Keuangan bersama Wakil Menteri Keuangan turut menjadi relawan pada kegiatan Kemenkeu Mengajar.
Dikatakan bahwa program pengajaran dilakukan dengan metode yang menyenangkan, ringan, dan mudah dimengerti oleh anak-anak khususnya tingkat Sekolah Dasar. Simulasi bermain peran dilakukan untuk memudahkan materi disampaikan. Hari Mengajar akan dilaksanakan 1 hari, durasi mengajar yaitu 2×45 menit.
Dimasa pandemi, Kemenkeu Mengajar dilaksanakan dari tempat masing-masing. Baik relawan maupun siswa tidak berkumpul pada lokasi yang sama. Kegiatan akan dilakukan menggunakan media pembelajaran tatap muka jarak jauh seperti zoom meeting, google meets dan sejenisnya. Pada Kemenkeu Mengajar 6 juga menginisiasi SLB untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
ASN yang sudah sebelas tahun berkiprah di instansi yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati tersebut juga disibukkan dengan berbagai kegiatan organisasi. Saat ini Ardhi menjadi Presiden Indonesia Mengglobal (IM), sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada upaya mendorong dan membantu lebih banyak anak Indonesia untuk menempuh studi di kampus-kampus dunia dan berkiprah di panggung global. Seluruh program IM bersifat gratis dan dapat diakses oleh siapa saja.
Setahun sebelum menginisiasi Kemenkeu Mengajar, Ardhi menjadi inisiator Mezzanine Club, sebuah komunitas yang bertujuan menyebarkan semangat positif bagi generasi muda khususnya pegawai negeri di lingkungan Kemenkeu. Melalui Mezzanine Club, peserta akan belajar tentang berbagai hal. Mulai dari pengetahuan teknis seperti menulis, berbicara di muka umum, bahasa Inggris, hingga pengetahuan non-teknis seperti bagaimana berani mengambil keputusan, kepemimpinan, membangun komunitas, manfaat melakukan traveling, dan lain-lain.
Kinerja serta dedikasinya membawa Ardhi meraih Penghargaan Prestasi Kerja Luar Biasa Baiknya dari Menteri Keuangan (Menkeu) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 144/KMK.01/2021. Sederet prestasi dan semangat berinovasi yang dibangun Ardhi membawanya menjadi Top 6 ASN Inspiratif dalam ajang Anugerah ASN 2021, dan Top 10 PNS Inspiratif Anugerah ASN 2019.
Kontribusi bagi organisasi dan masyarakat yang diberikan Ardhi mendapat apresiasi dari Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra. Ia menilai Ardhi merupakan sosok yang menginspirasi ASN lainnya. Inovasi yang dilahirkan Ardhi dinilai memiliki dampak tidak hanya bagi pelajar, namun bagi relawan Kemenkeu Mengajar dalam berkomunikasi, kolaborasi, dan leadership. (byu/HUMAS MENPANRB)