Sebagai Pilot Project Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan, Gus Halim: BUM Desa Bersama Waluya Balarea Harus Berhasil

Saturday, 22 January 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar meminta BUM Desa Bersama Waluya Balarea untuk benar-benar mengelola peternakan secara komprehensif, berkelanjutan serta terintegrasi dari hulu ke hilir. Sebagai 1 dari 7 pilot project, keberhasilan Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan oleh BUM Desa Bersama Waluya Balarea akan direplikasi oleh desa-desa lainnya.

“Ini merupakan 1 dari 7 Pilot Project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan di Kabupaten Bandung. Konsepnya adalah berkelanjutan, karena itu harus betul-betul ditangani secara serius dan tidak boleh sporadis serta tidak boleh parsial. Makanya kita buat juga konsepnya terintegrasi dengan desa-desa lainnya serta konsepnya full bantuan karena harus ada kemandirian,” kata Abdul Halim Iskandar saat mengunjungi Kawasan Agrowisata Peternakan Terpadu Berkelanjutan unit usaha Badan Usaha Milik Desa Bersama Waluya Balarea, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (22/1/2022).

Gus Halim menjelaskan, Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan ini merupakan konsep peternakan komunal yang dikelola BUM Desa Bersama. Bentuknya adalah penggabungan beberapa komoditi unit usaha peternakan pada satu pasar di suatu daerah. Arahnya desa-desa yang berpotensi di sektor peternakan akan dikembangkan sebagai sentral-sentral penyedia daging baik daging sapi, kambing, ayam hingga pusat hortikultura. Gus Halim juga berpandangan penguatan ketahanan pangan sudah sangat krusial, selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa, juga untuk mengantisipasi naiknya harga bahan pokok yang selama ini semakin membebani warga desa.

“Tujuannya jelas, selain untuk kesejahterakan masyarakat desa itu sendiri, minimal dapat menurunkan kebutuhan impor dengan meningkatkan ketahanan pangan khususnya pemenuhan kebutuhan daging dan swasembada daging sapi nasional. Kondisi sekarang, ketahanan pangan sudah sangat krusial.” ujarnya.

Di sela-sela kunjungannya, Gus Halim menyempatkan berkeliling serta memproyeksi potensi Kawasan Peternakan yang ada di sekitar Kecamatan Pacet. Gus Halim optimis keberadaan BUM Desa Bersama Waluya Balarea sebagai Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan, akan menyokong ketahanan pangan hewani terutama di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya.

See also  Pertamina Kilang Balikpapan Inisiasi Kampung Siaga Bencana

“Saya yakin dan saya optimis bahwa program ini akan berjalan dan salah satu contoh yang paling bagus ini bisa berasal dari Kabupaten Bandung. Targetnya sokong ketahanan pangan di Jawa Barat, sekaligus menjadi contoh sukses desa peternakan terpadu berkelanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Halim juga memproyeksikan BUM Desa Bersama ini akan memiliki pendapatan yang besar. Pasalnya, untuk peternakan ayam, jika sudah produktif dengan jumlah ayam sekitar 436 ekor akan mendapatkan keuntungan Rp7 juta perbulan.

“Belum lagi dengan Sapi, dengan modal sekarang yang dikeluarkan Rp160 juta untuk 10 ekor, nantinya akan menghasilkan sekitar Rp250 juta saat musim kurban. Belum lagi dari pupuk organiknya, bio urine, sayur mayurnya dan lainya. Insya allah akan memberikan satu harapan yang bagus utamanya untuk peningkatan gizi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung akan mensupport program-program yang bisa mengembangkan desa untuk menjadi lebih baik.

“Apalagi dengan program seperti ini, saya selaku bupati akan mensupport agar bisa juga mengembangkan kepada desa-desa yang lain. Tentunya dengan pentahelix yang turut juga melibatkan perguruan tinggi,” kata Dadang.

Suparman, Direktur BUM Desa Bersama Waluya Balarea yang juga merupakan Kepala Desa Nagrak mengatakan bahwa maksud pendirian BUM Desa Bersama ini untuk menumbuh kembangkan perekonomian Desa, meningkatkan sumber pendapatan asli Desa dan menyelenggarakan kemanfaatan umum. Kedepannya, ia berkomitmen akan terus kembangkan usaha bersama serta agrowisata.

“Bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Desa, mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat dan meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa, bisa juga nantinya kita akan bangun tempat berkemah untuk para pengunjung di kawasan yang berbukit-bukit ini. Nantinya, para pengunjung bisa menikmati alam dari atas bukit dipagi hari. Yang jelas, kita akan terus berupaya memanfaatkan potensi yang ada dikawasan agrowisata ini,” kata Suparman.

See also  Pertamina Cilacap Galang Dana untuk Korban Banjir

Sebagai informasi, BUM Desa Bersama Waluya Balarea yang dikunjungi ini melibatkan lima desa yang ada di Kecamatan Pacet yakni Desa Nagrak, Desa Cikawao, Desa Mandala Haji, Desa Tanjung Wangi, Desa Cipeujeuh. Dalam meningkatkan perekonomian desa, BUM Desa bersama ini menjalankan usaha dalam bidang Peternakan sapi potong/pedaging, pertanian, perdagangan dan usaha dalam bidang wisata.

Dalam kunjungan ini, Gus Halim yang didampingi bersama istri Lilik Umi Nashriyah juga turut hadir Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini.

Berita Terkait

Komite III DPD RI : Tingkatkan Pekerja Informal di Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tujuan Revisi RUU SJSN
Senator Mirah Jelaskan Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan Harus Jadi Prioritas Tata Ruang Daerah
Langkah Awal RUU Hilirisasi Sektor Mineral dan Batu Bara, Komite II belanja masalah di Kepulauan Riau
Generasi Muda sebagai Pemilih Pemula: Peran SMA Muhammadiyah Bangkinang dalam Demokrasi
Sempat Terkendala Biaya Mobilisasi, 7 Nelayan Aceh Timur Kini Berada di Yangon dan Menunggu Proses Pemulangan
JTT Lakukan Contraflow KM 55 s.d KM 65 Ruas Jalan Jakarta-Cikampek
Senator Mirah Tekankan Pentingnya Perhatian pada BUMDes untuk Percepatan Pembangunan Desa
BULD DPD RI Harmonisasi Tata Kelola Pemerintahan Desa

Berita Terkait

Monday, 10 February 2025 - 16:44 WIB

Komite III DPD RI : Tingkatkan Pekerja Informal di Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tujuan Revisi RUU SJSN

Friday, 7 February 2025 - 06:53 WIB

Senator Mirah Jelaskan Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan Harus Jadi Prioritas Tata Ruang Daerah

Tuesday, 4 February 2025 - 07:47 WIB

Langkah Awal RUU Hilirisasi Sektor Mineral dan Batu Bara, Komite II belanja masalah di Kepulauan Riau

Friday, 31 January 2025 - 09:23 WIB

Generasi Muda sebagai Pemilih Pemula: Peran SMA Muhammadiyah Bangkinang dalam Demokrasi

Sunday, 26 January 2025 - 12:15 WIB

Sempat Terkendala Biaya Mobilisasi, 7 Nelayan Aceh Timur Kini Berada di Yangon dan Menunggu Proses Pemulangan

Berita Terbaru

Berita Utama

Kementerian PU Selesaikan 46 Pasar pada 2018-2024

Wednesday, 12 Feb 2025 - 13:15 WIB

Megapolitan

Komite I DPD RI Minta Penjelasan Menteri ATR Soal Kasus Pagar Laut

Wednesday, 12 Feb 2025 - 07:15 WIB

Ekonomi - Bisnis

OJK Luncurkan Indonesia Anti-Scam Centre, Sultan Harap Judol Dapat Ditekan

Wednesday, 12 Feb 2025 - 07:13 WIB