Task Force Energy, Sustainability and Climate B20, Ajukan 3 Rekomendasi Transisi Energi Hijau

Thursday, 3 February 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat sesi Chair of Task Force Energy, Sustainability and Climate didampingi oleh Oki Muraza Policy Manager Task Force Sustainability and Climate B20 (kiri) dan Agung Wicaksono Deputy Chair Task Force Energy Sustainability (kanan) dalam kegiatan B20 inception meeting 2022 yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, / foto dok. Pertamina

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat sesi Chair of Task Force Energy, Sustainability and Climate didampingi oleh Oki Muraza Policy Manager Task Force Sustainability and Climate B20 (kiri) dan Agung Wicaksono Deputy Chair Task Force Energy Sustainability (kanan) dalam kegiatan B20 inception meeting 2022 yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, / foto dok. Pertamina

DAELPOS.com – Task Force Energy, Sustainability & Climate telah menyiapkan 3 rekomendasi transisi energi hijau yang akan disampaikan pada pertemuan tingkat tinggi G20 di Bali pada November 2022 mendatang.  Tiga rekomendasi tersebut disepakati pada Inception Meeting Business 20 (B20) yang diselenggarakan secara virtual pada akhir Januari 2022.

Chair Task Force Energy, Sustainability and Climate, Nicke Widyawati menegaskan pentingnya transisi menuju energi hijau, sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo

Menurut Nicke, transisi energi merupakan tantangan bagi semua, namun juga harus dilihat sebagai peluang untuk menciptakan masa depan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan menerapkan skenario dan peta jalan yang kuat, terutama untuk aspek keuangan.

“Task Force Energy, Sustainability and Climate B20, ini memiliki prioritas yang sama dengan G20 Indonesia, dimanakami harus menjadi katalisator pemulihan hijau yang kuat dan berjalan seiring dengan prinsip-prinsip ketahanan energi, pemerataan energi, dan kelestarian lingkungan,” ujar Nicke.

Nicke menuturkan, Task Force Energy, Sustainability and Climate akan merumuskan rekomendasi kebijakan untuk transisi energi berkelanjutan dengan fokus pada 3 isu prioritas.  

Pertama, mempercepat transisi ke penggunaan energi yang berkelanjutan; untuk memastikan bahwa pemanasan global dibatasi maksimum 1,5 derajat Celcius. Topik utama yang telah diidentifikasi untuk pengembangan kebijakan adalah pengembangan industri bahan bakar alternatif seputar hidrogen dan biofuel. Kemudian yang kedua, memastikan transisi yang adil dan terjangkau; kerja sama global dalam mitigasi dampak dan dukungan untuk beradaptasi dengan perubahan. Lalu yang ketiga, kerja sama global dalam peningkatan ketahanan energi; untuk rumah tangga dan UMKM sebagai sarana untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan mempercepat transisi energi ke penggunaan energi yang berkelanjutan. 

“Ketiga isu prioritas tersebut akan menjadi dasar penyusunan Rekomendasi Kebijakan dari Task force Energy, Sustainabilty and Climate dengan mempertimbangkan isu-isu kritis lainnya seperti penetapan harga karbon, kerja sama global, mata pencaharian, dan pengembangan kelembagaan untuk pembiayaan dan adopsi teknologi,” imbuh  Nicke.

See also  Ajak Kemenlu, Task Force ESC B20 Tawarkan Kemitraan Proyek Transisi Energi

Nicke juga menyampaikan energi merupakan kendala yang mengikat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta sangat dibutuhkan bagi pengembangan ekonomi untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19. Menurutnya, saat ini diperlukan satu tindakan yang mendesak dan terfokus untuk menyikapi berbagai kecenderungan global antara lain laju transisi energi masih tertinggal, perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca antropogenik yang telah menjadi isu kritis serta pertumbuhan ekonomi memanfaatkan konsumsi energi bahan bakar fosil, yang berkontribusi besar atas sebagian besar emisi GRK.

Nicke juga menegaskan bahwa transisi perlu dipercepat secara global, dengan cara tetap meningkatkan ketahanan dan pemerataan energi, untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan ekstrem. Selain itu, gap pembiayaan harus dijembatani, investasi harus dialihkan ke infrastruktur transisi energi dan dapat dibayarkan dengan penetapan harga karbon.

Penting juga untuk memastikan kesetaraan dengan meningkatkan akses dan keterjangkauan energi bersih dan modern yang tidak hanya penting untuk kesuksesan transisi, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan, gender, dan ekonomi. 

“Pembangkit  listrik berbasis energi terbarukan, elektrifikasi, dan efisiensi energi adalah pilar utama transisi energi, investasi teknologi dan sektor transisi energi  semakin cepat. Namun, negara-negara berkembang tidak memiliki kerangka kerja,  tata kelola yang mapan, pasar, layanan keuangan yang maju, tenaga kerja yang terlatih, dan akses ke teknologi canggih. Semuanya itu dimiliki oleh negara-negara maju dan diperlukan untuk perubahan tersebut,” imbuh Nicke. 

Pada kesempatan Inception Meeting B20, Deputi Chair Agung Wicaksono, juga menyampaikan bahwa dalam rangka menggali masukan dari pelaku bisnis, Task Force juga melakukan survei dengan memasukkan 13 isu potensial, yakni pembangunan kelembagaan, kerja sama global, sumber energi alternatif, laju diferensial per sektor, mencegah penguncian karbon baru, harga karbon, mitigasi dampak keuangan, mitigasi kehilangan mata pencaharian (penghidupan), kerangka kerja ESG yang terstandarisasi, memastikan transisi yang teratur, meningkatkan akses, keterjangkauan, dan adopsi teknologi pengguna akhir.

See also  LPG Terminal Tanjung Sekong PET Sukses Raih PROPER Hijau

Menurutnya, hasil survey tersebut menjadi landasan bagi Task Force untuk merumuskan rekomendasi. Ia juga mengakui bahwa transisi akan membutuhkan kerja sama global yang terstrukturdan berkomitmen dalam peningkatan kapasitas tata kelola, pengembangan pasar, penyaluran pembiayaan dan teknologi, serta peningkatan keterampilan tenaga kerja.

“Semangat, kerja keras, dan komitmen pertemuan ini terus berlanjut yang akan membawa perubahan global ke arah yang lebih baik pasca pandemi Covid-19, sehingga kita dapat Recover Together, Recover Stronger,” tandas Agung.*

Berita Terkait

Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga Dukung Akselerasi Kinerja Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025
Pertamina Optimalkan Distribusi BBM dan LPG di Aceh Melalui Skema Alternatif Pascabencana
Mulai dari Rp 599ribu, HK Realtindo Tawarkan Paket Menginap Liburan Nataru 2026
SureColor G6030 Resmi Hadir: Terobosan Printer Direct-to-Film Pertama dari Epson
Livin’ Fest 2025 Surabaya: Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif
Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan
PLN Icon Plus Ambil Bagian dalam Penanaman Mangrove untuk Pemulihan Ekosistem Pesisir
PLN Icon Plus Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir di Bireuen

Berita Terkait

Tuesday, 16 December 2025 - 10:39 WIB

Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga Dukung Akselerasi Kinerja Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025

Sunday, 14 December 2025 - 12:19 WIB

Pertamina Optimalkan Distribusi BBM dan LPG di Aceh Melalui Skema Alternatif Pascabencana

Friday, 12 December 2025 - 18:38 WIB

Mulai dari Rp 599ribu, HK Realtindo Tawarkan Paket Menginap Liburan Nataru 2026

Friday, 12 December 2025 - 12:53 WIB

SureColor G6030 Resmi Hadir: Terobosan Printer Direct-to-Film Pertama dari Epson

Thursday, 11 December 2025 - 16:49 WIB

Livin’ Fest 2025 Surabaya: Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Berita Terbaru

Berita Utama

Warga Batangtoru Puji Inisiatif Menteri ESDM Kirim Bantuan Tenda

Tuesday, 16 Dec 2025 - 11:23 WIB