Menteri Teten Terus Kembangkan Korporatisasi Petani Pisang Cavendish di Bener Meriah Aceh

Saturday, 26 February 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Langkah Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam membangun Korporatisasi Petani berbasis koperasi di Indonesia, terus melaju. Khusus produk pisang Cavendish, setelah sukses di Tenggamus (Lampung), kali ini menyasar wilayah Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Aceh.

“Ini merupakan suatu bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui kolaborasi berbagai pihak,” tandas MenKopUKM, usai launching penanaman pisang Cavendish dalam rangka akselerasi pengembangan korporatisasi petani melalui koperasi, di kawasan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu (26/2).

Menurut MenKopUKM, berkolaborasi dengan petani dan koperasi, maka PT Great Giant Pineapple sebagai offtaker tidak perlu memiliki lahan. Bahkan, bermitra dengan petani dan koperasi, lebih mendekatkan diri ke pasar, baik pasar nasional maupun global.

Disebutkan pula, setelah di Lampung, PT Great Giant Pineapple sudah membuka lahan di 8 wilayah lain. Sekarang berada di Kabupaten Bener Meriah.

Bagi Menteri Teten, kolaborasi lintas Kementerian yang direplikasi di tingkat Dinas, menjadi kunci untuk terbangunnya korporasi petani dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani.

Ditambah adanya kemitraan dengan PT Great Giant Pineapple yang berperan sebagai offtaker sekaligus melakukan penyediaan bibit, pendampingan, pengemasan, grading sampai pada pengiriman ke pasar ekspor.

Untuk memenuhi standarisasi ekspor, maka kemitraan koperasi dengan PT GGP menjadi penting. Bukan hanya dari proses pembudidayaan pisang Cavendish, namun juga sampai pada pemenuhan sertifikasi ekspor. “Seperti komoditas pisang terdapat 21 sertifikat ekspor yang sudah diurus PT GGP, sehingga bisa masuk sampai ke pasar Eropa dan Amerika,” jelas MenKopUKM.

Untuk itu, MenKopUKM terus mengajak para petani di berbagai daerah untuk melakukan konsolidasi lahan dan SDM petani dalam wadah koperasi. Karena, selain untuk mencapai skala ekonomis, jangan biarkan para petani bekerja sendiri-sendiri.

See also  Malam Keakraban Pejuang Inovasi, Gus Halim Ajak Nobar Final Euro dan Copa America

“Koperasi yang berhadapan dengan buyer, sehingga harga tidak dipermainkan pasar dan para petani memiliki kepastian pasar dan stabilitas harga, karena koperasi yang berperan sebagai offtaker pertama,” jelas MenKopUKM.

Untuk itu, Koperasi Ara Cahayani Gayo (ACG) dapat berperan sebagai konsolidator sekaligus agregator dari hasil panen yang akan diproduksi. Koperasi ACG ini sudah memperluas pengelolaan komoditas utama kopi ke pisang.

Sementara itu, Wakil Bupati Bener Meriah Dailami mengatakan, pemanfaatan lahan untuk pisang Cavendish ini sangat potensial untuk dikembangkan masuk ke pasar ekspor. “Setelah lahan 3,5 hektar dan 12 hektar, ditargetkan pengembangan selanjutnya ada di lahan seluas 300 hektar, dan bekerjasama dengan PT Great Giant Pineapple,” ujar Dailami.

Manfaat yang dirasakan petani di Bener Meriah diantaranya menerima bibit pisang sebanyak 2000 batang dari PT Great Giant Pineapple. “Bila lahannya semakin luas dan besar, saya berharap akan ada industri pengolahan buah-buahan di Bener Meriah,” imbuh Dailami.

Tak hanya itu, lanjut Dailami, di Bener Meriah juga bisa dikembangkan pertanian minyak Nilam, dengan lahan tersedia seluas 1000 hektar.

Kawasan Berikat Holtikultura

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Great Giant Pineapple (GGP) Welly Sugiono menyebutkan bahwa penanaman pisang Cavendish di Pintu Rime Gayo merupakan langkah lanjutan dari lahan sebelumnya seluas 3,5 hektar di Bener Meriah.

“Hasilnya, pada produksi 2021, mampu menghasilkan 4.950 box dengan masing-masing box seberat 13 kilogram. Jadi, total pisang Cavendish yang dihasilkan sebanyak 65 ton, dengan kualitas luar biasa bagus,” papar Welly.

Ke depan, lanjut Welly, lahan pisang Cavendish akan dikembangkan bersama koperasi dengan luas lahan 12 hektar. “Dalam 11 bulan sudah bisa dipanen,” imbuh Welly.

See also  Mendagri Tekankan Peran BPD untuk Membantu Perekonomian di Daerah

Welly berharap, langkah tersebut akan menjadikannya sebagai Kawasan Berikat Holtikultura pertama di Bener Meriah. Bahkan, tidak hanya akan ditanami pisang dan kopi saja, melainkan buah-buahan tropikal lainnya seperti alpukat, jengkol, dan lain-lain.

Dengan pola kemitraan seperti ini, Welly mengatakan bahwa petani mempunyai akses pupuk, infektisida, dan sebagainya, tanpa subsidi dari pemerintah. “Saya berharap kerjasama dengan pemerintah, termasuk Pemda, bisa lebih baik,” kata Welly.

Welly pun menekankan bahwa kemitraan ini memiliki fokus utama terciptanya pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Dengan memiliki tanah yang subur, UMKM di sana pun akan turut berkembang. “Saya juga berharap, nantinya ekspor buah-buahan tropik akan berasal dari Aceh, bukan dari daerah lain,” pungkas Welly.

Berita Terkait

Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT
Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024
Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam
Tingkatkan Bantuan Pengamanan dan Hukum, PTPN IV Teken MoU dengan Polda Sumut
BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global
Menteri PANRB Paparkan Progres Penataan Organisasi KMP Hingga SAKP
Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang
Wamen Diana Bertemu Wamendikdasmen, Bahas Program Revitalisasi Sekolah/Madrasah Tahun 2025

Berita Terkait

Sunday, 24 November 2024 - 22:28 WIB

Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT

Sunday, 24 November 2024 - 17:07 WIB

Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024

Sunday, 24 November 2024 - 11:15 WIB

Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam

Sunday, 24 November 2024 - 11:13 WIB

Tingkatkan Bantuan Pengamanan dan Hukum, PTPN IV Teken MoU dengan Polda Sumut

Saturday, 23 November 2024 - 14:15 WIB

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Sunday, 24 Nov 2024 - 22:37 WIB