8 Tahun Berturut, BRI Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia

Wednesday, 25 May 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Konsistensi BRI dalam menghadirkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan semakin diakui di mata internasional. BRI pun dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia dalam pemeringkatan Forbes 2022 Global 2000 World’s Largest Companies selama delapan tahun berturut-turut.

Pengamat ekonomi perbankan Bina Nusantara Universitas (Binus) Doddy Ariefianto (Jakarta 24/05) menilai capaian BRI tersebut tidak lepas dari kinerja perseroan yang mampu terus tumbuh positif selama lebih dari 100 tahun. Tidak hanya itu, BRI juga dinilai Doddy turut mampu menumbuhkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga memiliki social & economic values yang tinggi di dalam negeri. Dengan menempati peringkat 1 di Indonesia dan 349 secara global, kata Doddy, merupakan indikasi kuat BRI mampu terus memperkuat fundamental bisnisnya.

“Forbes wajar saja memberikan penilaian itu karena BRI itu bank, pertama, track record-nya sudah lama bahkan lebih dari 100 tahun dengan kinerja positif yang berkelanjutan. Kedua, BRI satu-satunya bank di Indonesia yang cabangnya, atau network-nya paling ekstensif. Yang lain tidak ada yang bisa mengalahkan BRI. BRI punya kantor sampai pelosok negeri, ada BRI Unit,” kata Doddy.

Strategi go smaller, go shorter, go faster dengan mengoptimalisasi sektor ultra mikro yang diterapkan perseroan juga dianggap jitu untuk mendongkrak kinerja bisnis. Bahkan, Doddy mengatakan strategi tersebut juga sejalan untuk mendukung target 90% inklusi keuangan pada 2024 yang diusung Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terlebih, BRI saat ini telah terkonsolidasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian dalam Holding Ultra Mikro. Menurut Doddy, aksi korporasi yang ditempuh BRI dengan memimpin Holding Ultra Mikro efektif untuk menciptakan pertumbuhan bisnis baru, terutama di sektor ultra mikro.

See also  Bank DKI Siapkan Sentra Vaksinasi, Warga Bisa Daftar Lewat JAKI

“Dengan bergabungnya Pegadaian dan PNM kedalam BRI Group jadi spektrum produknya lebih banyak. Jadi kalau berhubungan dengan UMKM itu kita bicara macam-macam aspek. Ada yang membutuhkan kredit, atau baru empowering belum ke tahap pembiayaan, atau mungkin tidak bisa kredit jadi lewat Pegadaian,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Doddy menjelaskan, apresiasi Forbes sekaligus menandai pembuktian BRI dalam menjawab tantangan disrupsi di era digital. Doddy menilai strategi BRI yang menerapkan ‘phygital’ di mana layanan fisik dan digital dikolaborasikan sudah sangat tepat.

“BRI memanfaatkan momentum. Layanan digitalnya lengkap, ada juga layanan dari officer-nya lewat mantri atau bahkan laku pandai. Bagaimana pun juga di Indonesia masih memerlukan touch antar manusia belum bisa sepenuhnya secara digital. Benar pakai istilah ‘phygital’. BRI sudah pada posisi bagus. Terkait teknologi tidak perlu terdepan. Karena harus diperhitungkan plus minusnya. Terlalu canggih juga belum tentu cocok untuk Indonesia,” ujarnya.

Sebagai informasi, terdapat 7 perusahaan publik di Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes 2022 Global 2000, dan 4 di antaranya adalah perusahaan BUMN. Dengan pencapaian ini, BRI menempati peringkat tertinggi di Indonesia untuk 8 tahun berturut-turut.

Untuk mendapat apresiasi dari Forbes tersebut, terdapat 4 aspek yang dinilai yakni sales, profit, assets, dan tentunya market value. Mengutip data Forbes, tercatat volume sales BRI mencapai US$12,77 miliar. Adapun profit mencapai US$2,17 miliar, assets senilai US$117,74 miliar dan market value sebesar US$50,14 miliar.

Komitmen Jaga Pertumbuhan

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menyebut BRI akan tetap fokus pada sektor UMKM sebagai backbone utama bisnis perseroan. Komitmen tersebut tercermin dari komposisi penyaluran kredit UMKM di BRI yang telah mencapai 83,95% dari total portofolio kredit.

See also  Bank OCBC NISP Raih Penghargaan di Ajang Nasional dan Internasional di 2020

Maka dari itu, kata dia, perseroan akan terus memperkuat digitalisasi. Pasalnya, ketika fokus di UMKM terutama di ultra mikro akan menyentuh lebih banyak nasabah. “Maka tantangannya dua, operational cost dan operational risk yang tinggi. Maka jawabannya untuk mereduksi operational cost dan operational risk itu adalah dengan digitalisasi,” ujar Sunarso menjelaskan.

BRI pun terus melakukan transformasi digital dengan memiliki layanan digital yang mumpuni seperti mobile banking BRImo, aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit BRISPOT, Agen BRILink, hingga aplikasi BRIAPI yang memungkinkan terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga.

Untuk mengimbangi layanan digital, perseroan pun akan mengedukasi masyarakat atau nasabah untuk lebih melek layanan perbankan digital. Yaitu melalui penyuluh digital yang akan mengajari masyarakat sehingga lebih digital savvy yang mengemban tiga tugas utama.

Pertama, memberikan edukasi untuk rekening secara digital. Kedua, mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital. Ketiga, mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan digital.

Strategi tersebut cukup berhasil menjaga pertumbuhan bisnis BRI, ditengah kondisi ekonomi yang terus bangkit dan beranjak pulih dari pandemi, dalam tiga bulan pertama tahun 2022, BRI berhasil mencatatkan laba Rp.12,22 triliun atau tumbuh 78,13% secara year on year. Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat asset BRI Group tumbuh sebesar 8,99 persen yoy menjadi Rp.1.650,28 triliun.

Berita Terkait

PLN EPI dan Timas Suplindo Teken Kontrak Pipa Gas WNTS–Pemping
OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Bagi Bank Syariah
Bank Mandiri Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental
Kinerja Positif Jasa Marga Konsisten, Laba Inti Naik 5,02 Persen
Dari Sampah ke Listrik: Kolaborasi Apik PLN Icon Plus Dengan Bank Sampah Mekar Sari
Pertamina Umumkan TOP 29 Wirausahawan Muda Berkelanjutan Lolos Demoday Pertamuda 2025
Dukung Program 3 Juta Rumah, BNI Salurkan 109 Ribu KPR Subsidi
Dorong Ketahanan Pangan, PLN Icon Plus Hadirkan Pertanian Hidroponik Berkelanjutan di Sulawesi Selatan

Berita Terkait

Friday, 31 October 2025 - 18:11 WIB

PLN EPI dan Timas Suplindo Teken Kontrak Pipa Gas WNTS–Pemping

Friday, 31 October 2025 - 17:52 WIB

OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Bagi Bank Syariah

Thursday, 30 October 2025 - 14:45 WIB

Bank Mandiri Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental

Thursday, 30 October 2025 - 14:39 WIB

Kinerja Positif Jasa Marga Konsisten, Laba Inti Naik 5,02 Persen

Thursday, 30 October 2025 - 14:24 WIB

Dari Sampah ke Listrik: Kolaborasi Apik PLN Icon Plus Dengan Bank Sampah Mekar Sari

Berita Terbaru

Bertepatan dengan Hari Listrik Nasional (HLN) pada Senin (27/10), PLN EPI resmi menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction and Installation (EPCI) Proyek Pipa Gas West Natuna Transportation System (WNTS) – Pulau Pemping bersama PT Timas Suplindo.

Kiri ke Kanan: Ridwan Dhani Wirianata (Komisaris Independen PLN EPI), Nikson Silalahi (Komisaris Utama PLN EPI), Rakhmad Dewanto (Direktur Utama PLN EPI),  Sulianto Entong (Direktur Utama PT Timas Suplindo), Anggawira (Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas), Hugo Tangara (Director of Bussiness Development PT Timas Suplindo)

Ekonomi - Bisnis

PLN EPI dan Timas Suplindo Teken Kontrak Pipa Gas WNTS–Pemping

Friday, 31 Oct 2025 - 18:11 WIB

foto istimewa

Ekonomi - Bisnis

OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Bagi Bank Syariah

Friday, 31 Oct 2025 - 17:52 WIB