DAELPOS.com – PT Jasa Marga (Persero) Tbk berkomitmen untuk mewujudkan pengusahaan jalan tol yang andal, aman dan nyaman, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan. Dalam rangka mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki, Jasa Marga dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi untuk menjajaki kerja sama pengembangan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Bentuk kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Rektor UGM Ova Emilia yang juga disaksikan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit di Yogyakarta, Senin (19/09). Turut hadir dalam penandatanganan MoU tersebut Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM Ignatius Susatyo Wijoyo, Dekan Fakultas Teknik UGM Selo dan Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan beserta jajarannya masing-masing.
Jasa Marga dan UGM melalui penandatanganan MoU ini nantinya akan menjajaki potensi kerja sama dan kolaborasi tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pengembangan teknologi. Dalam sambutannya, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, selama lima tahun terakhir, Jasa Marga sangat agresif dalam melakukan ekspansi bisnis dengan membangun lebih dari 600 Km jalan tol baru, sehingga total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang beroperasi saat ini mencapai 1.260 Km dengan total konsesi jalan tol sepanjang 1.809 Km.
“Saat ini Jasa Marga juga tengah membangun Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76,30 Km dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA sepanjang 96,57 Km yang nantinya akan menjadi jalan tol pertama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam penyelenggaraan jalan tol di Indonesia, terutama aspek kualitas dan metode pelaksanaan konstruksi, implementasi teknologi pengoperasian, aspek safety and reliability, serta pengembangan jaringan jalan tol secara berkesinambungan,” ujar Subakti.
Subakti menyatakan, Jasa Marga sangat senang dan bangga dapat bekerja sama dengan UGM sebagai salah satu institusi terkemuka, dalam rangka menghadirkan infrastruktur jalan tol yang handal dan berkualitas, sejalan dengan Visi Misi Jasa Marga.
Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia mengatakan bahwa membangun kemitraan dan kolaborasi antara UGM dan Jasa Marga merupakan semangat dari Universitas yang perlu untuk meningkatkan Tri Dharma dari UGM sebagai sebuah Lembaga Perguruan Tinggi di Indonesia
“Universitas atau Perguruan Tinggi perlu meningkatkan Tri Dharma dalam konteks yang sesuai dengan yang dihadapi dan tentunya memerlukan kerja sama lintas sektoral, maka peran dari korporat dan industri itu sangat penting sekali. Mudah-mudahan ini akan memberikan lompatan yang baik dan bermakna bagi kualitas lulusan dan dunia Pendidikan di masa mendatang,” ujar Ova.
Dalam sambutannya, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit menyampaikan perbandingan kinerja pengembangan jalan tol di Indonesia pada periode 2004 s.d 2014 di mana di periode tersebut panjang jalan tol yang diresmikan adalah sepanjang 189 Km dalam 10 tahun. Sementara itu, di periode kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (2015 s.d saat ini), jalan tol yang diresmikan adalah sepanjang 1.751,1 Km hingga September 2022.
“Peresmian jalan tol di era Presiden RI Joko Widodo pun termasuk penyelesaian 9 ruas jalan tol yang dimulai pada periode 2004 s.d 2014 sepanjang 223,78 Km. Dengan melihat data tersebut, jumlah jalan tol yang dimulai dan diresmikan di era Presiden RI Joko Widodo adalah sepanjang 1527,7 Km. Jumlah ini masih akan terus bertambah hingga tahun 2024 dengan target sepanjang 997 Km lagi yang akan diresmikan,” ujar Danang.
Danang menambahkan, bahwa dengan adanya kerja sama antara UGM dan Jasa Marga ini diharapkan bisa membentuk sumber daya manusia yang unggul di industri jalan tol, dengan menempatkan mahasiswa magang di lini operasional Jasa Marga Group, maupun dengan mengirimkan tenaga profesional Jasa Marga mengajar di UGM sehingga mahasiswa bisa langsung melakukan praktik di lapangan sekaligus mendapatkan ilmu dari para profesional di Jasa Marga.
“Di periode saat ini pemerintah tidak lagi membicarakan tentang akselerasi dalam pengadaan jalan tol, tapi sudah dalam tahap meningkatkan kualitas dari jalan tol yang dibangun, dan tidak hanya membicarakan kualitas namun juga masalah lingkungan sekaligus estetika harus lebih diperhatikan lagi dalam membangun jalan tol, sehingga kebutuhan akan knowledge dan expert sangat dibutuhkan tidak hanya engineering namun expert di bidang lain, oleh karena itu kami menjalin kerja sama dengan kampus-kampus,” kata Danang.
Nota Kesepahaman yang ditandangani oleh Jasa Marga dan UGM memiliki ruang lingkup yang meliputi pendidikan, penelitian, pengembangan teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan/atau pelatihan, penggunaan fasilitas bersama, pertukaran data dan informasi, serta kegiatan lainnya yang disepakati oleh para pihak.
Ke depannya, diharapkan akan semakin banyak terobosan dan inovasi yang lahir dari kerja sama antara Jasa Marga dengan UGM, termasuk peningkatan kualitas SDM dan keahlian di bidang jalan tol, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pendampingan teknis guna mewujudkan jalan tol berkelanjutan sehingga dapat memaksimalkan peran dan kontribusi para pihak bagi Bangsa dan Negara.