DAELPOS.com – Di sela kunjungan kerjanya ke London, Inggris, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan kuliah umum di depan 200 mahasiswa Indonesia dari jenjang sarjana hingga doktoral yang sedang menempuh pendidikan di Inggris pada Kamis malam (27/10) waktu setempat. Kuliah umum bertajuk “Transformasi Ekonomi Indonesia Melalui Investasi dan Hilirisasi Industri” ini disampaikan di Imperial College London (ICL).
Mengawali kuliah umum ini, Bahlil melepas pin menterinya sebagai tanda keterbukaannya untuk menerima kritik langsung dari para mahasiswa yang hadir. Bahlil mengungkapkan bahwa Indonesia selama ini tidak bisa menjadi negara maju karena selalu mengandalkan ekspor bahan baku mentah. Oleh karena itu, Bahlil menekankan perubahan postur investasi menjadi berfokus pada hilirisasi untuk penciptaan nilai tambah bahan baku seperti misalnya nikel atau tembaga.
“Jangan pernah bermimpi bangsa kita akan maju jika hanya ekspor bahan mentah. Kita buat ekosistem untuk membangun industri hilirisasi. Negara lain sudah menikmati Indonesia yang selalu mengirim bahan mentah. Sekarang, kita mau Indonesia menjadi salah satu negara penghasil baterai mobil yang terbesar di dunia,” tegas Bahlil.
Selain itu, Bahlil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pengusaha besar dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini juga banyak ditentang oleh negara lain yang memilih untuk menyerahkan ke mekanisme pasar bebas. Saat ini, Pemerintah Indonesia juga telah mewajibkan seluruh investor yang masuk ke daerah untuk berkolaborasi dengan pengusaha daerah.
“Untuk apa investasi masuk ke negara kalau hanya merugikan negara sendiri. Tidak boleh itu orang daerah hanya mendapat bencana dari investasi. Kita mau supaya UMKM tumbuh. Kalau kita tidak lakukan itu, semua anak yang selesai kuliah inginnya kerja di Jakarta. Kita harus ciptakan Jakarta-Jakarta baru,” pungkas Bahlil.
Pungky, mahasiswi yang tengah menempuh pendidikan Master of Public Administration, London School of Economics (LSE), merasa terinspirasi atas apa yang diceritakan oleh Menteri Investasi tentang bagaimana dirinya berproses dari mulai dari anak daerah yang berasal dari keluarga sangat sederhana hingga berhasil menjadi seorang menteri. Melalui kuliah umum ini, Pungky juga lebih menyadari bahwa negara memainkan peran yang efektif dan efisien dalam memajukan Indonesia di dalam rantai pasok dunia khususnya terkait dengan ekonomi dan investasi.
“Indonesia ternyata tidak selemah itu dalam perekonomian dan investasi dunia. Dan yang terpenting adalah bagaimana negara dapat memajukan rantai pasok investasi,” ujar Pungky.
Penyelenggaraan kuliah umum ini diinisiasi oleh Doctrine UK, Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK), PPI London, dan Imperial College London Indonesian Society (PPI ICL) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization serta Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London. (*)