5 Rekomendasi Wisata di NTB, dari Sirkuit hingga Desa Wisata

Sunday, 12 February 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Keindahan Gili Nanggu layaknya surga tersembunyi di Nusa Tenggara Barat (Shutterstock/Creativa Images)

Ilustrasi: Keindahan Gili Nanggu layaknya surga tersembunyi di Nusa Tenggara Barat (Shutterstock/Creativa Images)

DAELPOS.com – Nusa Tenggara Barat (NTB) disebut-sebut akan menjadi destinasi tujuan wisatawan minat khusus dalam bidang olahraga atau sport tourism. Hal ini dikarenakan NTB mempunyai sirkuit berskala internasional, yakni Sirkuit Mandalika.

Selain sirkuit berskala internasional sebagai salah satu daya tarik sport tourism, wisata NTB juga terkenal akan bentang alam yang sangat indah. Nusa Tenggara Barat memiliki pantai-pantai yang indah, budaya yang masih terjaga dengan baik, hingga desa wisata yang menyimpan sejuta pesona.

Bagi Sobat Parekraf yang ingin merasakan sensasi berlibur berbeda di Nusa Tenggara Barat, bisa berkunjung antara bulan Februari atau Maret. Karena akan ada berbagai event internasional dan festival budaya yang akan digelar di bulan-bulan tersebut.

Berikut beberapa destinasi wisata andalan di NTB yang bisa Sobat Parekraf kunjungi: 

Kawasan Mandalika 

Mengunjungi NTB kurang lengkap kalau tidak singgah di Mandalika. Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP), Mandalika menyimpan banyak pesona. Salah satu yang sudah disinggung sebelumnya adalah Sirkuit Mandalika. 

Sirkuit Mandalika akan kembali menggelar ajang balap motor kelas dunia, yakni World SuperBike 2023 (WSBK) pada 2-3 Maret 2023 mendatang, dan akan masuk kalender balap MotoGP 2023 pada bulan Oktober mendatang. Ada satu keunikan dari Sirkuit Mandalika. Pada tikungan ke-15 dan 16, terdapat motif tenun Suku Sasak yang menjadi ciri khas dari sirkuit di dekat pantai ini.

Bukit Merese

Destinasi wisata alam di NTB yang menawarkan keindahan perbukitan hijau, bentang pasir putih, dan gradasi warna air laut yang memesona, Bukit Merese. Berlokasi di Lombok Tengah, untuk menuju puncak bukit dan melihat langsung keindahan alam yang dimiliki Nusa Tenggara Barat, Sobat Parekraf hanya perlu berjalan kaki selama 15 menit.Waktu yang tepat untuk mengunjungi Bukit Merese adalah pagi hari atau menjelang matahari tenggelam. Karena tempat ini menawarkan bentang alam yang tak berujung, lengkap dengan sunset yang indah dan memanjakan mata.

See also  Kemendagri Pastikan Timsel KPU dan Bawaslu akan Bekerja Independen

Ilustrasi: Keindahan Gili Nanggu layaknya surga tersembunyi di Nusa Tenggara Barat (Shutterstock/Creativa Images)

Gili Nanggu

Seperti yang kita ketahui, Nusa Tenggara Barat terkenal akan Gili yang indah. Gili atau pulau kecil ini tersebar hampir di beberapa perairan Lombok. Salah satu gili yang wajib Sobat Parekraf kunjungi adalah Gili Nanggu. 

Lokasinya berada di Selat Lombok atau di pesisir barat Pulau Lombok. Gili Nanggu pulau tak berpenghuni yang berada di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Di sini kita bisa menikmati keindahan alam bawah laut dengan aktivitas snorkeling maupun menyelam. Ikan-ikan dan terumbu karang yang masih terjaga dengan baik akan menyambut kita di bawah perairannya.

Desa Adat Sade

Bagi Sobat Parekraf yang menyukai budaya lokal, tak ada salahnya mengunjungi Desa Adat Sade. Salah satu desa wisata di NTB ini berada di Rembitan, Lombok Tengah. Di desa ini kita bisa melihat langsung keseharian dari masyarakat Suku Sasak. Salah satunya menenun kain yang menjadi cenderamata khas dari Desa Sade.

Menariknya lagi, kita juga bisa melihat langsung rumah adat Suku Sasak yang tergolong unik. Karena dindingnya terbuat dari anyaman dengan atap alang-alang kering. Sementara bagian lantai rumahnya terbuat dari campuran kotoran kerbau, tanah liat, dan jerami.

Festival Bau Nyale

Selain mengunjungi desa wisata di NTB, tak ada salahnya Sobat Parekraf mencoba tradisi menangkap cacing di sekitar Pantai Kuta dan Pantai Seger. Tradisi ini dikenal dengan istilah Bau Nyale, yang biasanya diadakan setiap tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan Suku Sasak. 

Masyarakat Sasak percaya, tradisi berburu nyale ini dapat mendatangkan kesejahteraan. Nantinya cacing yang didapat dalam perburuan akan ditaburkan di sawah-sawah, atau diolah menjadi makanan. Bagi Sobat Parekraf yang ingin menyaksikan atau ikut langsung Festival Bau Nyale, biasanya festival ini akan digelar sekitar bulan Februari atau Maret.

Berita Terkait

Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT
Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024
Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam
Tingkatkan Bantuan Pengamanan dan Hukum, PTPN IV Teken MoU dengan Polda Sumut
BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global
Menteri PANRB Paparkan Progres Penataan Organisasi KMP Hingga SAKP
Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang
Wamen Diana Bertemu Wamendikdasmen, Bahas Program Revitalisasi Sekolah/Madrasah Tahun 2025

Berita Terkait

Sunday, 24 November 2024 - 22:28 WIB

Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT

Sunday, 24 November 2024 - 17:07 WIB

Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024

Sunday, 24 November 2024 - 11:15 WIB

Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam

Sunday, 24 November 2024 - 11:13 WIB

Tingkatkan Bantuan Pengamanan dan Hukum, PTPN IV Teken MoU dengan Polda Sumut

Saturday, 23 November 2024 - 14:15 WIB

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Sunday, 24 Nov 2024 - 22:37 WIB