Menko Marves Luhut: “World Water Forum, Salah Satu Tonggak Terpenting Menuju Tahun 2030”

Thursday, 16 February 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut
Binsar Pandjaitan. / foto istimewa

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. / foto istimewa

DAELPOS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengidentifikasi hal-hal yang dimiliki guna mengatasi permasalahan air global.

“Mari kita mengidentifikasi tantangan dan kekuatan, mengeksplorasi opsi dan mencari pendekatan terbaik untuk setiap tema, inovasi teknologi, kerja sama global dan berbagi informasi, dan mengamankan komitmen politik untuk mengatasi masalah air global, khususnya memastikan ketersediaan dan pengelolaan berkelanjutan air dan sanitasi,” ajak Luhut dalam penutupan Kick-Off Meeting World Water Forum (WWF) ke-10.

Luhut yang juga selaku Ketua Panitia Nasional Penyelenggara WWF, menyampaikan bahwa permintaan air global meningkat 1% setiap tahunnya dalam satu dekade terakhir. Seiring dengan peningkatan populasi, perkembangan ekonomi, perubahan pola konsumsi, maupun perubahan iklim, dan akan terus tumbuh secara signifikan di masa mendatang.

Lewat Kick-Off Meeting yang telah berlangsung pada 15-16 Februari, Luhut menjelaskan tentang 3 proses identifikasi isu-isu penting yang akan dibahas di WWF ke-10 tahun 2024 mendatang. Sejak Kick-Off Meeting dilangsungkan, telah berjalan proses tematik, regional, dan politik guna mendiskusikan dan menemukan solusi realistik, inovasi, dan rencana implementasi dalam waktu dekat.

Forum ini dapat dianggap sebagai salah satu tonggak terpenting menuju tahun 2030 dan seterusnya, yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan air untuk semua. Dengan tema “Water for Shared Prosperity” dan berkontribusi secara signifikan terhadap realisasi Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Luhut.

Hari kedua Kick-Off Meeting WWF ke-10 berisikan agenda diskusi guna memunculkan isu-isu penting yang akan dibahas lebih lanjut. Ada tiga proses yang berjalan yakni proses tematik, regional, dan politik.

Dalam proses tematik, berlangsung diskusi yang dibagi ke dalam 6 subtema yakni Water for Humans and Nature; Water Security and Prosperity; Disaster Risk Reduction and Management; Cooperation and Hydro Diplomacy; Water and Innovative Finance; dan Knowledge and Innovation.

Sedangkan dalam proses regional, dibagi ke dalam dua kelompok yakni kawasan Asia Pasifik dan Mediterania, yang membahas tentang masalah air skala regional yang terkait dengan iklim, cuaca, laut, sungai lintas batas, dan sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan regional, dibutuhkan kolaborasi dan komitmen untuk menurunkan prioritas air dan membuat jaringan kerja sama.

Proses politik untuk kepala negara, pemerintah daerah, menteri, anggota parlemen, dan pengambil keputusan juga telah mulai dijalankan. Proses ini bertujuan untuk mendorong komitmen politik untuk mendukung solusi, menciptakan forum internasional untuk tindakan nyata, dan membangun kesepakatan kerjasama internasional.

Dalam penutupan Kick-Off Meeting tersebut, Presiden World Water Council, Loïc Fauchon, turut menyampaikan apresiasi kepada Indonesia selaku tuan rumah yang semakin siap untuk memimpin berbagai proses dalam mengatasi tantangan air dunia.

“Indonesia adalah negara besar. Komunitas internasional harus banyak belajar dari pengalaman dan keahlian Indonesia dalam menanggapi tantangan pengelolaan air. Dan Indonesia akan menjadi ibu kota perairan internasional selama 15 bulan ke depan hingga Mei 2024,” ujar Loïc

Selain itu, Loïc juga mengajak semua yang terlibat untuk terus mendukung keberlangsungan WWF ke-10 hingga tahun depan.

“Kita sekarang bersama-sama berdampingan sebagai rekan untuk menunjukan kepada dunia, bahwa dalam gelaran Kick-Off Meeting ini kita telah memulai langkah untuk berhenti mengabaikan air!” jelas Loïc Fauchon.

Bali secara resmi diputuskan sebagai tuan rumah pada WWF ke-9 di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022, dengan perolehan 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Selaku tuan rumah WWF ke-10, Indonesia mengangkat tema “Water for Shared Prosperity”, dengan melihat kondisi global saat ini yang menghadapi tantangan ketersediaan air bersih di banyak negara. Indonesia berkomitmen memperkuat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target SDG 6, yaitu terkait hak atas air bersih dan sanitasi.

See also  Forum DKI: Reshuffle Bukan option, Tetapi Keniscayaan

Berita Terkait

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua
Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya
Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa
Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos
Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 18:15 WIB

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

Saturday, 5 July 2025 - 15:34 WIB

Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya

Friday, 4 July 2025 - 20:53 WIB

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Friday, 4 July 2025 - 20:51 WIB

Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB