DAELPOS.com – Perhelatan Pemilu tahun 2024 mendatang tak lepas dari tantangan ekonomi Indonesia dan dunia yang begitu dinamis. Menyikapi kondisi yang berkembang, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem mengupasnya secara mendalam bersama Creco Research Universitas Indonesia, sekaligus mantan Menteri Keuangan Indonesia, Dr. Muhammad Chatib Basri.
Kegiatan Stadium General bertajuk GladTalk Knowing Not to Know “Ekonomi Indonesia Menjelang Pemilu Tahun 2024” itu dipandu langsung Ketua Bidang Ekonomi DPP NasDem Millie Lukito di Auditorium NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (17/3).
Hadir Wakil Ketua MPR RI yang juga Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari Moerdijat, serta Anggota Fraksi NasDem DPR RI yang juga Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Partai NasDem Wilayah Bali, NTB, dan NTT, Julie Sutrisno Laiskodat.
Hadir pula Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik, Ahmad Baidowi AR, Ketua Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa, Sulaeman L. Hamzah serta Wakil Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim dan Siar Anggreta Siagian.
Chatib mengatakan perlunya memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah tensi geopolitik yang tak dipungkiri bakal mempengaruhi harga energi dan komoditas sehingga harga-harga tersebut akan terus berfluktuasi.
“Kemudian kenaikan dari tingkat bunga di Amerika Serikat itu tentu akan mempengaruhi investasi di banyak negara termasuk Indonesia,” kata Chatib Basri.
Kemudian menurut dia juga kejadian mencengangkan bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat yang mungkin akan berpengaruh terhadap pelambatan export Indonesia. Akan tetapi dia masih optimistis bahwa Indonesia tidak akan mengalami resesi.
“Jadi kalau kita lihat pertumbuhan saya lihat bahwa tahun 2023 ekonomi Indonesia masih akan tumbuh sekitar 4,8 persen dan jangan lupa spending menjelang Pemilu itu besar dan itu akan mendorong konsumsi cukup signifikan,” kata dia.
Dia juga membagikan pengalaman banyak negara bahwa pentingnya menggarap industrialisasi dan infrastruktur yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi karena menurut dia tidak ada satu negara pun yang bisa tumbuh apabila tak memiliki infastructure development.
Untuk itu lanjut dia dalam rangka menjaga optimisme ekonomi Indonesia perlu menjaga kualitas industrialisasi dan infrastruktur yang baik serta ditunjang dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni. Karena menurut dia infrastruktur dan industrialisasi tidak akan menghasilkan growth yang cukup baik jika tidak ditunjang dengan kualitas SDM yang ada.
“Last but not least yang paling penting itu adalah government karena tanpa tata kelola yang baik ada isu soal korupsi dan macam-macam itu akan membuat sebuah negara tidak sustainable,” kata dia.
Kemudian Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik, Ahmad Baidowi AR menerangkan bahwa kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu merupakan ajang pembekalan bagi para kader NasDem dalam membangun optimisme dan landasan pengambilan kebijakan.
Selain Stadium General, Partai NasDem sebagai salah satu partai politik modern lanjut dia juga rutin mengadakan diskusi buku, bedah kitab hingga bedah film dengan sederet narasumber mumpuni yang dinilai dapat memberikan wawasan baru kepada para kader NasDem.
“Saya kira ini adalah bagian dari tradisi yang ingin dibangun oleh NasDem terutama untuk para kader kita meningkatkan wawasan,” kata dia.