Ketuai ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid Tekankan Lima Prioritas Penyelesaian Isu Perekonomian dan Perdagangan ASEAN

Friday, 24 March 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.comArsjad Rasjid, selaku Ketua Umum Kadin Indonesia dan juga Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), telah mencapai kesepakatan dengan para Menteri Ekonomi di kawasan ASEAN mengenai lima isu prioritas ASEAN-BAC. Kesepakatan ini dicapai melalui partisipasi ASEAN-BAC dalam acara ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat 2023 pada 20-22 Maret 2023 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dalam pertemuan ini, lima prioritas yang disampaikan untuk penyelesaian isu perekonomian dan perdagangan di kawasan ASEAN meliputi transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, kesehatan, ketahanan pangan, serta perdagangan dan investasi. Lima aspek ini akan tertuang dalam legacy projects ASEAN-BAC, yaitu Digital Lending Platform, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN Business Entity, ASEAN One Shot Campaign, dan Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product.

“Melalui legacy projects, kami juga berkomitmen untuk mengoptimalkan kawasan ASEAN dan mendukung tujuh Priority Economic Deliverables (PED), salah satunya adalah pembentukan unit pendukung Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk menjadi wadah dalam melakukan aktivitas perekonomian dan perdagangan yang inklusif dan mampu mengakomodasi kepentingan bisnis termasuk melakukan fasilitasi transfer teknologi dan investasi di wilayah tersebut,” tambah Arsjad.

Melalui pertemuan ini, Arsjad juga menyatakan bahwa inisiatif prioritas isu ASEAN-BAC telah didukung oleh seluruh Menteri Ekonomi di Kawasan ASEAN dengan tujuan mewujudkan kemitraan ekonomi ASEAN yang terintegrasi, terhubung, dan berkelanjutan.

Penting untuk dicatat bahwa menurut data dari Sekretariat ASEAN, perdagangan intra-ASEAN hanya menyumbang 23,5% dari total perdagangan kawasan pada tahun 2019, sementara 76,5% sisanya adalah dengan mitra eksternal. Menurut Arsjad, terdapat tiga tantangan yang dihadapi oleh ASEAN. Pertama, prevalensi hambatan non-tarif di wilayah ini semakin meningkat. Kedua, digitalisasi inisiatif ASEAN Single Window (ASW) masih perlu diperbaiki, dan ketiga adalah perlunya peningkatan mobilitas tenaga kerja terampil di wilayah ASEAN.

See also  Siap Pecahkan Rekor Dunia Angklung, Kementerian PUPR Gelar Pelatihan Mandiri

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang efektif untuk menghapus hambatan non-tarif dan meningkatkan perdagangan dalam ASEAN. Investasi dalam teknologi mutakhir dan koordinasi prosedur kepabeanan regional perlu dilakukan agar manfaat ASW dapat dimaksimalkan. Selain itu, harmonisasi Mutual Recognition Agreements ASEAN dibutuhkan untuk menciptakan pasar tenaga kerja ASEAN yang terintegrasi, mengingat peraturan yang berbeda-beda antara negara anggota.

Di samping itu, negara-negara ASEAN harus membangun komunitas ekonomi dengan pendekatan people to people dan business to business. Ia mengatakan bahwa hal ini dapat mempercepat transformasi kawasan melalui sentralitas, inovasi, dan inklusivitas. Di samping itu ia turut menekankan pentingnya inklusivitas dengan kata-kata “we cannot leave anybody behind”, dan menambahkan bahwa kuncinya adalah inovasi dan bagaimana kita mampu menciptakannya.

Selama satu bulan terakhir, ASEAN-BAC telah melakukan roadshow ke beberapa negara ASEAN untuk berdiskusi dan mencapai kesepakatan. Meskipun begitu, pihaknya tetap membuka diri terhadap masukan dari para pelaku usaha di ASEAN. Ia menambahkan bahwa nantinya akan ada pertemuan para menteri pada bulan Mei untuk membahas hasil diskusi tersebut.

Dengan populasi sejumlah 700 juta jiwa dan pertumbuhan ekonominya mencapai rata-rata 5,5 persen, ASEAN memiliki komunitas yang kuat di dunia. Oleh karena itu, “ASEAN-BAC berkomitmen untuk memajukan sentralitas ASEAN serta mempromosikan inklusivitas yang lebih besar dalam perdagangan di bawah kepemimpinan ASEAN–BAC Indonesia,” tutup Arsjad.

Berita Terkait

Pertamina Dorong 152 Produk UMKM Binaan Mendunia di Korea Import Fair 2025
PGTC 2025: Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha
BigBox-AI Hadir Menjawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan
Dukung Pengembangan IKN dan KEK Batulicin, Hutama Karya Bangun Jembatan Penghubung Vital di Kalimantan Selatan
Pertamina Resmi Luncurkan PGTC 2025, Jaring Ribuan Inovasi Keberlanjutan Mahasiswa
KPR Nakes: Bank Mandiri Gandeng ARSSI
Epson Memberdayakan Usaha Kecil dengan Seri Printer EcoTank Generasi Terbaru
Berkat Akses Mudah, Penumpang LRT Harjamukti Terus Melonjak

Berita Terkait

Saturday, 12 July 2025 - 17:23 WIB

Pertamina Dorong 152 Produk UMKM Binaan Mendunia di Korea Import Fair 2025

Friday, 11 July 2025 - 22:01 WIB

PGTC 2025: Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha

Friday, 11 July 2025 - 15:55 WIB

BigBox-AI Hadir Menjawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan

Friday, 11 July 2025 - 15:44 WIB

Dukung Pengembangan IKN dan KEK Batulicin, Hutama Karya Bangun Jembatan Penghubung Vital di Kalimantan Selatan

Thursday, 10 July 2025 - 17:46 WIB

Pertamina Resmi Luncurkan PGTC 2025, Jaring Ribuan Inovasi Keberlanjutan Mahasiswa

Berita Terbaru

foto istimewa

Megapolitan

Banjir Jakarta: Dari Darurat ke Strategi Jangka Panjang

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:49 WIB

Berita Utama

Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:45 WIB

Olahraga

Tim Voli Indonesia Tundukkan Kamboja 3-0 di SEA V League 2025

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:43 WIB