DAELPOS.com – ASEAN terus mempercepat upaya untuk memastikan bahwa semua masyarakat di wilayah ini mendapatkan akses ke vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjangkau, mengingat wilayah beriklim tropis ini bertujuan untuk tidak ada lagi kematian akibat DBD, demikian yang dikatakan oleh Arsjad Rasjid selaku Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) bertepatan dengan Hari DBD ASEAN.
Investasi di Sektor Kesehatan untuk Pengembangan Vaksin DBD
Arsjad mengatakan bahwa kunci untuk memperluas akses ke vaksin DBD adalah dengan menggerakkan lebih banyak sumber daya dan investasi dalam bidang kesehatan, manufaktur ilmu kehidupan, dan penelitian dan pengembangan (R&D) melalui kerjasama yang lebih besar antara sektor publik dan swasta.
“DBD telah lama menjadi penyakit yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan ketahanan kesehatan di wilayah ini. Tetapi dengan terobosan baru dalam teknologi medis, kita sekarang dapat secara efektif mengatasi masalah ini melalui kemitraan strategis yang tepat antara sektor swasta dan publik,” ujar Arsjad
Arsjad juga mengatakan bahwa Hari DBD ASEAN kembali mengingatkan kita untuk terus meningkatkan upaya kolaboratif dalam tindakan pencegahan, termasuk melakukan lebih banyak uji klinis untuk vaksin dan terapi yang lebih layak dan siap digunakan oleh populasi.
Hari DBD ASEAN diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 15 Juni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DBD dan menggerakkan sumber daya untuk pencegahan dan pengendaliannya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wilayah Asia Tenggara mengalami peningkatan kasus DBD sebesar 46 persen dari tahun 2015 hingga 2019, sementara jumlah kematian akibat DBD menurun dua persen dalam periode yang sama. DBD adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk kepada manusia, umumnya ditemukan di iklim tropis dan subtropis.
Shuhaela Fabya Haqim selaku Policy Manager of ASEAN-BAC Health Working Group, mengatakan bahwa wilayah ASEAN dapat mendapatkan manfaat positif dari kemitraan antara sektor publik dan swasta di bidang kesehatan.
“Pandemi Covid-19 telah mengajarkan kita pelajaran yang sangat berharga tentang pentingnya mitigasi dalam menghadapi krisis di masa depan. Salah satu bagian inti dari rencana mitigasi ini adalah menyusun peta jalan investasi kesehatan ASEAN yang kokoh, yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan wilayah pada saat yang bersamaan. Dengan adanya investasi yang lebih banyak, kesetaraan kesehatan akan lebih dapat dicapai di seluruh wilayah, sehingga akses ke vaksin DBD yang terjangkau dapat menjadi kenyataan dalam waktu dekat,” ujar Shuhaela yang juga merupakan Country Director of Tony Blair Institute of Global Change in Indonesia.
Peran Sektor Bisnis dan Swasta untuk Pembangunan Infrastruktur Kesehatan
Melalui salah satu kelompok kerja ASEAN-BAC, yaitu Health Working Group, kelompok kerja ini bertujuan untuk fokus pada tiga bidang utama pada tahun 2023: Pertama, meningkatkan ketahanan kesehatan ASEAN dengan meningkatkan penelitian dan pengembangan serta manufaktur Vaksin, Terapi, dan Diagnostik (VTD) yang kritis di dalam ASEAN melalui advokasi kebijakan dan kerjasama dengan sektor swasta. Kedua, berkontribusi pada pengembangan One ASEAN Healthcare Market dan mengurangi risiko investasi sektor swasta di bidang penelitian dan pengembangan serta manufaktur. Ketiga, mendorong investasi inovatif berbasis teknologi tinggi di ASEAN melalui fasilitasi program-program regional di bidang genomik dan biologi.
Berbagai perusahaan di ASEAN juga telah memiliki komitmen untuk terus mengembangkan berbagai infrastruktur pendukung untuk penguatan sektor kesehatan di kawasan, seperti PT Astra International Tbk dan juga Sinar Mas melalui Asuransi Sinar Mas, serta Bakrie Group.
Sinar Mas melalui Asuransi Sinar Mas juga terus mendukung adanya infrastruktur pendukung kesehatan dengan mengeluarkan produk seperti asuransi kesehatan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. “Kami ingin agar seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan hak untuk sehat dan Sinar Mas melalui Asuransi Sinar Mas siap untuk mendukung hal ini,” ujar Howen Widjaja selaku Direktur Utama Asuransi Sinar Mas.